BAB
I
PENDAHULUAN
Istilah
pertumbuhan dan perkembangan seringkali dipertukarkan penggunaanya. Padahal,
keduanya memiliki arti masing-masing. Pertumbuhan digunakan untuk menyatakan
pertumbuhan-pertumbuhan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin lama
semakin besar atau panjang. Adapun perkembangan digunakan untuk kenyataan
perubahan dalam aspek psikologis dan social.
Dimulai
dari karakteristik peserta didik, pertumbuhan perkembangan dan perbedaan individual
peserta didik, implikasi pertumbuhan dan perkembangan terhadap
penyelenggaraan pendidikan, konsep kebutuhan dan implikasinya terhadap
penyelenggaraan pendidikan, tugas-tugas perkembangan peserta didik pada usia
sekolah menengah, konsep penyesuaian diri peserta didik usia sekolah mengengah.
Dalam makalah ini akan kami bahas mengenai manfaat mempelajari perkembangan
peserta didik bagi pendidik.
BAB
II
PEMBAHASAN
MANFAAT
MEMPELAJARI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
BAGI
PENDIDIK
A.
PENGERTIAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Dalam kehidupan
manusia terdapat dua proses kejiwaan yang terjadi, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pada umumnya, istilah pertumbuhan dan perkembangan digunakan
secara interdepedensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua prose
situ tidak dapat dipisahkan, tetapi dapat dibedakan untuk memperjelas
penggunaanya. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik secara kuantitatif
yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur
biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil
proses pematangan fungsi dalam perjalanan waktu tertentu.
Pertumbuhan
dapat pula diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan
tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif
berkesinambungan. Hasil pertumbuhan, antara lain bertambahnya ukuran
kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang, dan kekuatannya. Begitu pula
pada system jaringan syarat dan pertumbuhan-pertumbuhan struktur jamani
lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses perubahan
dan pematangan fisik.
Adapun
factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada organism
adalah sebagai berikut:
1. Factor
sebelum lahir, seperti peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin
terkena virus, keracunan sewaktu bayi dalam kandungan, terkena infeksi oleh
bakteri syphilis, TBS, kolera, tifus, gondok, sakit gula, dan lain-lain.
2. Factor
pada saat kelahiran, seperti pendarahan pada bagian kepala bayi yang disebabkan
tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan dan efek sussunan syaraf
pusat karena proses kelahiran bayi dilakukan dengan bantuan tang (tangver-lossing).
3. Factor
yang dialami bayi sesudah lahir, seperti pengalaman traumatic pada kepala,
kepala bagian dalam terluka karena kepala janin terpukul, atau mengalami
serangan sinar matahari. Infeksi pada otak atau selaput otak, misalnya penyakit
cerebral meningitis, gabag, malaria tropika, dan lain-lain.
4. Factor
fisiologis, misalnya bayi atau anak yang ditinggal ibu, ayah atau kedua orang
tuanya cenderung akan mengalami gangguan fisiologis.
Adapun istilah perkembangan adalah sebagai berikut.
Misalnya menurut Warner (1957), perkembangan sesuai dengan prinsip orthogenetis, yaitu perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai pada keadaan
diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses
diferensiasi itu bersifat totalitas pada diri anak, bahwa bagian-bagian
penghayatan totalitas itu lambat laun semakin nyata dan bertambah jelas dalam
kerangka keseluruhan. Sejak bayi dilharikan, ia telah mempunyai gambaran
lengkap tentang dunia. Hanya saja, gambaran tersebut masih kabur dan
samar-samar. Terbawa oleh perkembangannya, gambaran total yang samar-samar tadi
berangsur-angsur menjadi terang dan bagian-bagiannya bertambah menjadi nyata, jelas dan strukturnya semakin lengkap.
B.
MANFAAT
MEMPELAJARI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK BAGI PENDIDIK
Mempelajari perkembangan peserta didik kita
akan memperoleh beberapa keuntungan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kita
akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik, misalnya akan diketahui pada umur berapa peserta didik mulai berbicara
dan mulai mampu berpikir abstrak atau akan diketahui pula pada umur berapa peserta didik tertentu akan
memperoleh keterampilan perilaku dan emosi khusus.
2. Pengetahuan
tentang perkembangan peserta didik akan
membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari
peserta didik.
3. Pemahaman
tentang perkembangan peserta didik akan membantu mengenali berbagai
penyimpangan dari perkembangan yang normal.
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak
bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh
unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan
multidimensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru
sangat minim. Guru memiliki perana yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan
yang berkualitas. Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam
implementasi kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian (Depdiknas,
2005).
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,
membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan.
Guru mempunyai tanggung jawab uuntuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam
kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran
hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai
suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa.
Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada:
1.
Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan
motifasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
2.
Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman
belajar yang memadai.
3.
Membantu perkembangan aspek – aspek pribadi seperti
sikap, nilai-nilai, dan penyusuaian diri, demikianlah dalam proses belajar
mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi
lebih dari itu ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian
siswa ia harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga
dapat merangsang siswa muntuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi
kebutuhan dan menciptakan tujuan. (Slameto, 2002).
Begitu pentinya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik maka
hendaknya guru mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan
meningkatkan kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar
tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar. Sebagai orang yang
mengelola proses belajar mengajar tentunya harus mampu meningkatkan kemampuan
dalam membuat perencanaan pelajaran, pelaksanaan dan pengelolaan pengajaran
yang efektif, penilain hasil belajar yang objektif, sekaligus memberikan
motivasi pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutama ketika
peserta didik sedang mengalami kesulitan belajar. Salah satu tugas yang
dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan pelayanan kepada siswa agar
mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah.
Guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun
ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang
bertugas sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan
belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang
mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar dan karenya guru harus menguasai
prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi yang disampaikan dengan
kata lain guru harus menciptakan suatu konidisi belajar yang sebagik-baiknya
bagi poeserta didik, inilah yang tergolong kategori peran guru sebagai
pengajar.
Disamping peran sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pembimbing
artinya memberikan bantuan kepada setiap individu untuk mencapai pemahaman dan
pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuan diri secara maksimal
terhadap sekolah.
BAB
III
KESIMPULAN
Dari pembahasan
makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Dengan mempelajari perkembangan
peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta
didik, misalnya akan diketahui pada umur berapa peserta didik mulai berbicara
dan mulai mampu berpikir abstrak atau akan diketahui pula pada umur berapa
peserta didik tertentu akan memperoleh keterampilan perilaku dan emosi khusus.
Kedua,
pengetahuan tentang perkembangan peserta didik akan membantu kita untuk
merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari peserta didik. Ketiga, pemahaman tentang perkembangan
peserta didik akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan
yang normal.
DAFTAR
PUSTAKA
Enung
Fatimah, Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta
Didik), Bandung: Pustaka Setia, 2006.
Gunarso,
Singgih, dkk. Dasar dan Teori
Perkembangan Anak, Jakarta: PT. BPK
Gunung Mulia, 1990.