BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan berbasis kompetensi
menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang
pendidikan. Kompetensi yang sering disebut dengan standar kompetensi adalah
kemampuan yang secara umum harus dikuasai oleh lulusan, kompetensi tersebut
merupakan kebulatan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang didemonstrasikan,
ditunjukan atau ditampilkan oleh siswa sebagai hasil belajar, aspek lain yang
juga tidak boleh dilupakan oleh pelaku pendidikan yaitu: kecakapan hidup yang
dimiliki oleh siswa yang merupakan suatu pengalaman belajar siswa .
Perubahan kurikulum menjadi
kurikulum berbasis kompetensi sudah barang tentu akan membawa konsekwensi pwrlu
adanya perubahan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar maupun dalam mengevaluasi
hasil pembelajarannya. Sehubungan dengan hal itu, perlu disusun buku-buku
petunjuk pelaksanaan secara jelas bagi para pelaku pendidikan dalam
merencanakan, mengorganisasikan dan menilai proses belajar mengajar agar dapat
mencapai kompetensi sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
MENGELOLA
PEMBELAJARAN SECARA EFEKTIF
A.
PENGERTAIAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
Dalam struktur berbasis kompetensi tingkat satuan
pendidikan, kegiatan merupakan salah satu komponen yang harus ada, selain kurikulum
dan hasil belajar penilaian ber basis kelas dan pengelolaan kurikulum berbasis
madrasah, kegiatan pengeolaan pembelajaran merupakan gagasan-gagasan pokok
tentang kegiatan pembelajaran yang akan dijadikan sebagai pedoman untuk
tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan serta
memuat gagasan-gagasan pedagogis dan andra gogis untukmengelola pembelajaran
agar berjalan secara efektif dan efisien
Karena itu dalam makalah ini, akan dimuat
perinsip-perinsip pokok dalam kegiatan pembelajaran penyediaan pengalaman
belajar, mengembangkan keterampilan hidup (Life Skill), siswa pengelolaan
kelas, pegelolaan siswa, pengelolaan pembelajaran, pengelolaan isi atau materi
pembelajaran dan pengelolaan sumber belajar.
B. PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN.
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh siswa
dalam rangka membangun makna atau pemahaman karenanya dalam pembelajaran guru
perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk menggunakan potensi dan otoritas
yang dimiliknya, untuk membangun suatu gugusan, pencapaian keberhasilan belajar
tidak hanya menjadi tanggungjawab siswa, tetapi guru ikut bertanggungjawab
untuk menciptakan motivasi yang mendorong prakarsa motivasi siswa untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sepanjang hayat, oleh karena itu, dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran, guru harus memperhatikan beberapa prinsi,
kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1.
Berpusat pada siswa
Setiap siswa
pada dasarnya berbeda, dan telah ada dalam dirinya minat (Interest) kemampuan
(Ability), kesenagan (Preference), pengalaman (Experience), dan cara belajar
(Learning Style) yang beda antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
2.
Pembalikan makna belajar
Dalam konsep
tradisional belajar hanyalah diartikan penerimaan informasi oleh peserta didik
dan sumber belajar dalam hal ini guru, dalam kurikulum berbasis kompetensi
makna belajar tersebut harus dibalik dimana belajar diartikan merupakan proses
aktivasi dan kegiatan siswa dalam membangun pengetsahuan dan pemahaman terhadap
informasi atau pengalaman.
3.
Belajar dengan melakukan
Pada
hakikatnya dalam kegiatan belajar siswa melakukan aktivitas-aktivitas.
Aktivitas siswa akan sangat ideal bila dilakukan dalam kegiatan nyata yang
melibatkan dirinya, terutama untuk mencari dan menemukan, serta mempraktekannya
sendiri.
4.
Mengembngakan kemampuan sosilal
kognitip dan emosional
Dalam
kegaiatan pemelajar siswa siswa harus dikondisikan dalam suasana interaksi
dengan orang lain seperti antara siswa dengan guru.
5.
Mengembangkan keingintahuan dan
fitrah bertahun
Manusia terlahir
memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi yang dimiliki siswa merupakan modal
dasar untuk bersikap peka, kritis, mandiri, dan kreatif.
6.
Mengembangkan pemecahan masalah
Dalam
kehidupan sehari-hari setiap orang akan dihadapkan kepada berbagai permasalahan
yang harus dipecahkan.
7.
Mengembangkan kreatifitas siswa
Siswa
memiliki potensi yang ber berbeda perbedaan itu terlihat dalam pola pikir daya
imajinasi fantasi dan hasil karyanya karena itu, kegiatan pembelajaran perlu
dipilih dan dirancang agar memberikan kesempatan dan kegiatan kreasi secara
berkesinambungan dalam rangka mengembngakan kreatifitas siswa.
8.
Mengembangkan kemampuan menggunakan
ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu
pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan dan penyempurnaan. Agar ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diproduksi manusia dapat dimanfaatkan oleh
manusia pada umumnya serta siswa pada khususnya. Siswa perlu mengenal dan mampu
menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dini serta tidak gagap
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
9.
Menumbuhkan kesadaran sebagai warga
Negara yang baik
Dalam kegiatan
pembelajaran siswa perlu diberikan wawasan nilai-nilai sosial kemasyarakatan,
patriotisme dan semangat cinta tanah air yang dapat membekali siswa agar
menjadi warga Negara yang bertanggung jawab serta memiliki semangat
nasionalisme dan kebangsaan.
10. Belajar
sepanjang hayat
Belajar
sepanjang hayat sangat diperlukan karena dunia pada dasarnya terus mengalami
perkembangan dan penyempurnaan terutama dunia ilmu pengetahuan dan teknologi
yang menuntut manusia untuk belajar dan terus belajar agar dapat mengerti dan
memahami serta menguasainya.
11. Perpaduan
kemandirian dan kerjasama
Kompetisi
yang sehat, kerjasama dan solidaritas perlu dikembangkan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran dengan pemberian tugas-tugas individu untuk menumbuhkan
kemandirian dan semangat kompetensi maupun tugas kelompok untuk menumbuhkan
kerjasama dan solidaritas.
12. Pemberian
pengalaman belajar kepada siswa untuk materi pelajaran yang memerlukan
Prasarat
tertentu serta pendekatan dan penyajian secara spiral (mudah ke sukar, konkrit
ke abstrak serta dekat ke jauh). Pemberian pengalaman belajar kepada siswa
mengacu kepada empat pilar pendidikan yang dikembangkan badan PBB UNESCO yaitu:
1.
Belajar untuk mengetahui (learning
to know)
2.
Belajar untuk melakuka (learning to
do)
3.
Belajar untuk diri sendiri (learning
to be)
4.
Belajar untuk hidup
bersama/kebersamaan (learning to live together)
Menurut pusat kurikulum balitbang Depdiknas ragam
pengalaman belajar yang dapat diberikan kepada siswa meliputi :
1.
Pengalaman mental
2.
Pengalaman fisik
3.
Pengalaman sosial
Selanjutnya pusat kurikulum Balitbang Depdiknas
mengklasifikasikan pengalaman belajar dari sudut kekongkritan sudut keabstrakan
ke dalam :
1.
Situasi nyata
2.
Situasi buatan
3.
Audio visual
4.
Visualisasi verbal
5.
Audio verbal
C. PERKEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE
SKILL)
Pemberian dan pengembangan life skill yang diberikan
kepada siswa bertujuan untuk:
- Memfungsikan pendidika sesuai fitrahnya yaitu mengembangkan fitrah manusiawi peserta didik yang akan memegang peran penting di masa yang akan datang.
- Memberi peluang kepada lembaga pelaksana pendidikan agar dapat mengembangkan pembelajaran secara feksibel
- Memberi bekal kepada tamatan dengan kecakapan hidup yang dibutuhkan, agar kelak mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan hidup serta kehidupan.
Adapun pemberian dan pengembangan life skill kepada
siswa sangat diperlukan karena berbagai alas an sebagai berikut :
- Untuk sukses dalam kehidupannya siswa harus deibekali dengan keterampilan-keterampilan hidup seperti :
a. Disiplin
b. Jujur
c. Amarah
d. Cerdas
e. Sehat dan bugar
f. Pekerja keras
g. Pandai mencari dan memanfaatkan
peluang
h. Mampu bekerjasama dengan orang
lain
- Dengan keterampilan hidup yang diberikan di sekolah diharapkan adanya kesesuaian antara keterampilan-keterampilan hidup yang telah diberikan dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan anak setelah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan
Secara umum
kecakapan hidup dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Kecakapan
hidup umum (general life skill), meliputi :
·
Kesadaran diri
·
Kecakapan berfikir
·
Kecakapan komunikasi
·
Kecakapan kerjasama
2. Kecakapan hidup khusus (specific
life skill)
1) Kecakapan akademik (berfikir
ilmiah). Adapun yang termasuk kemampuan berfikir ilmiah adalah :
a. Identifikasi variabel
b. Merumuskan hipotesis
c. Melaksanakan penelitian
2) Kecakapan vokasional adalah :
a. Kecakapan memanfaatkan teknologi
b. Mengelola sumber daya
c. Bekerja sama dengan orang lain
d. Memanfaatkan informasi
e. Menglola system
f. Berwira usaha
g. Kecakapan kejuruan
h. Memilih dan mengembangkan karir
i. Menjaga keharmonisan dengan
lingkungan
D. MENGELOLA
PEMBELAJARAN SECARA EFEKTIF
- Pengelolaan kelas/tempat belajar
Pengelolaan kelas merupakan upaya mendayagunakan
potensi kelas dengan cara melakukan seleksi terhadap penggunaan alat-alat yang
tepat terhadap problem dan situasi kelas, pengelolaan kelas seperti :
a. Pengelolaan meja dan kursi
1. Aksesibilitas Yaitu Kemudahan
siswa untuk menjangkau alat atau sumber belajar lainnya.
2. Mobilitas : Yaitu kemudahan siswa
maupun guru untuk bergerak dari satu bagian kebagian lain dalam kelas.
3. Interaksi Yaitu : Memudahkan
terjadinya Interaksi dalam proses pembelajaran.
4. Variasi kerja siswa Yaitu :
Memungkinkan siswa dapat bekerja secara perorangan
b. Pengelolaan alat-alat Pengajaran.
1. Perpustakaan Kelas
2. Alat-alat Peragu
3. Papan Tulis dan
4. Papan Presensi Siswa.
c. Penataan keindahan dan kebersihan
kelas
1. Hiasan dinding
2. Penempatan lemari buku
3. Pemeliharaan kebersihan diatur
secara bergiliran/system piket
d. Ventilasi dan tata cahaya
Untuk ventilasi sebaiknya berada disisi kiri maupun
kanan ruangan dan bila perlu digunakan lampu listrik dengan kekuatan watt yang
dibutuhkan
e. Pajangan kelas
Pajangan kelas hasil karya siswa harus dipilih secara
selektif, disesuaikan dengan nilai estetika serta kebermanfaatan
- Pengelolaan siswa
Pengelolaan
siswa dalam suatu kelas dapat dilakukan secara perorangan, berpasangan,
kelompok atau klasikal disesuaikan dengan jenis kegiatan
- Pengelolaan kegiatan pembelajaran
Ada tiga hal
utama yang harus diperhatikan/dilakukan guru dalam pengelolaan kegiatan
pembelajaran yang meliputi :
1. Penyediaan pertanyaan yang
mendorong siswa berfikir
2. Penyediaan umpan balik yang
bermakna
3. Penyediaan program penilaian yang
mendorong siswa melakukan unjuk kerja.
- Pengelolaan isi/materi pembelajaran
Pengelolaan
atau materi pelajaran yang dilakukan oleh guru harus disiapkan dan direncanakan
dalam silabus dan system penilaian yang dibuat oleh guru.
- Pengelolaan sumber belajar
Sumber
belajar adalah sumber-sumber yang dapat digunakan secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dengan siswa lain untuk memudahkan system belajar. Sumber belajar
antara lain :
a. Sumber daya manusia yaitu guru, kepala sekolah dan
tenaga pendidik lainnya.
b. Sumber belajar secara fisik adalah perpustakaan,
labolatorium serta media cetak dan media elektronik.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas, maka
dapat kami simpulkan bahwa Kompetensi yang sering disebut dengan standar
kompetensi adalah kemampuan yang secara umum harus dikuasai oleh lulusan,
kompetensi tersebut merupakan kebulatan pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang didemonstrasikan, ditunjukan atau ditampilkan oleh siswa sebagai hasil
belajar, aspek lain yang juga tidak boleh dilupakan oleh pelaku pendidikan
yaitu: kecakapan hidup yang dimiliki oleh siswa yang merupakan suatu pengalaman
belajar siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Darwyansyah, dkk, Perencanaan
System Pengajaran PAI, Jakarta:Faza Media, 2006.
Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Implementasi, Kecakapan Hidup Dalam Kurikulum 2004 di Sekolah
Menengah Pertama, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, 2005.
Roestiyah,
Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
Departemen pendidikan Nasional, Perencanaan Pembelajaran,
Jakarta,: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah, Direktorat Tenaga
kependidikan, 2003.
0 komentar:
Post a Comment