BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran
di Sekolah Dasar terutama di kelas rendah, umumnya diampu oleh guru kelas,
dimana guru mengajarkan berbagai macam pelajaran. Kurikulum Sekolah Dasar 2004
menghendaki pembelajaran tematik untuk kelas rendah. Hal yang perlu diperhatikan
adalah bagaimana menyusun rancangan pembelajaran yang menyenangkan. Untuk itu
guru harus mengubah kondisi pembelajaran dari budaya pasif ke budaya kreatif
atau dari teacher oriented learning.
Selain
itu juga, guru perlu memperkenalkan nilai-nilai demokrasi yang merupakan pilar
kehidupan kemasyarakatan yang sesuai dengan perkembangan anak. Antara lain
melalui pembelajaran tematik. Dari
latar belakang diatas, maka disini penulis akan menjelaskan makalah yang
berjudul tentang penelitian tindakan kelas atau yang sering dikenal dengan PTK.
BAB II
PEMBAHASAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. DEFINISI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam bahasa Inggris
disebut dengan Classrom Action Research (CAR).
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 130). Pengertian penelitian tindakan kelas
adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga
kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di
terangkan sebagai berikut:
1.
Penelitian
Menunjuk
pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu sesuatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti
2.
Tindakan
Menunjuk
pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk
rangkaian siklus kegiatan untuk siswa sebagai subjek belajar.
3.
Kelas
Dalam
hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang
lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan
pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang
dalam waktu yang sama menerima pelajaran dari guru yang sama pula.
Jadi, penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Kelas dalam hal ini dapat juga kegiatan yang dilaksanakan di
laboratorium, dihalaman sekolah dan lain-lain.
B. KONSEP
DASAR DAN PRINSIP
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berorientasi pada
pemecahan masalah pembelajaran yang menggunakan siklus-siklus berspiral dari
identifikasi masalah, analisis masalah (pemilihan masalah yang urgen) dan perumusan masalah yang layak
untuk ditindaki. Setelah itu, dapat dirumuskan hipotesis tindakan, diikuti
dengan perencanaan dan pelaksanaan tindakan, pengumpulan data yang sistematik,
analisis, evaluasi, dan refleksi. Setelah itu, PTK juga merupakan inkuiri yang
bersifat self reflective yang
dimaksudkan untuk memperbaiki kemantapan rasionalitas dan praktik pendidikan
serta pemahaman terhadap praktik-praktik pendidikan tersebut.
Menurut Hopkins (dalam Tim Pengembang PIP, 2007),
ada enam prinsip dasar yang melandasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai
berikut:
1.
Siklus
Tugas
guru yang utama adalah menyelenggarakan pembelajran yang baik dan berkualitas.
2.
Sistematik
Mengembangkan
merupakan bagian integral dari pembelajaran yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data.
3.
Integral
Kegitan
pengembangan pembelajaran yang merupakan bagian integral dari pembelajaran harus
diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah ilmiah.
4.
Autentik
Prinsip
keempat bahwa masalah yang ditangani adalah masalah pembelajaran yang riil dan
merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap pemerolehan mutu
pembelajaran.
5.
Konsisten
Konsistensi
sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
sangat diperlukan. Hal ini penting karena upaya peningkatan kualitas
pembelajaran perlu perencanaan dan pelaksanaan yang sungguh-sungguh.
6.
Komprehensif
Cakupan
permasalahan pembelajaran tidak seharusnya dibatasi pada masalah pembelajaran
diruang kelas, tetapi dapat diperluas pada tataran di luar ruang kelas,
misalnya dilaboratorium dan perpustakaan.
C. TUJUAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Melakukan penelitian berawal dari memperhatikan dan
memikirkan fenomena sosial. Aktivitas tersebut kemudian melahirkan rasa ingin
tahu yang dirumuskan secara padat dan singkat dalam bentuk permasalahan atau
pertanyaan penelitian (research question).
Semua penelitian tindakan kelas memiliki dua tujuan
utama yaitu untuk meningkatkan dan
melibatkan. Menurut Sumarsih Madya (2006) penelitian tindakan kelas bertujuan
untuk mencapai tiga hal sebagai berikut:
1.
Peningkatan
praktik
2.
Peningkatan
(atau pengembangan prodesional) pemahaman praktik oleh parktisinya
3.
Peningkatan
situasi tempat pelaksanaan praktik.
Dengan kata
lain, tujuan utama dari penelitian jenis ini adalah untuk mengubah perilaku
penelitinya, perilaku orang lain, dan mengubah kerangka kerja organisasi atau
struktur lain yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku
peneliti-penelitinya atau perilaku orang lain. Jadi, penelitian tindakan
dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan untuk
memecahkan masalah dengan penerapan langsung pada ruang kelas, sekolah atau
ajang dunia kerja. Singkatnya, dimaksudkan untuk meningkatkan praktik tertentu
dalam situasi kerja tertentu.
D. KARAKTERISTIK
PTK
Penelitian Tindakan Kelas memiliki empat pokok
diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Spesifik
dan kontekstual
Masalah
yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah masalah pembelajaran yang
sifatnya spesifik dan kontekstual.
2. Problem
solving
Pengembangan
pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas berorientasi pada pemecahan
masalah pembelajaran (problem solving)
yang menggunakan siklus-siklus berspiral dari identifikasi masalah, analisis
masalah, perumusan masalah yang layak untuk ditindaki.
3.
Kolaboratif
Dalam
kegiatan ini guru bekerja sama dengan guru lain. Secara bersama mereka
merencanakan dan melaksanakan penelitian untuk perbaikan pembelajaran atau
pelajaran yang diampu.
4.
Reflektif
Proses
refleksi dimulai dari refleksi awal yang bertujuan untuk menyadarkan adanya
permasalahan pembelajaran, dan menganalisis berbagai kemungkinan
penyebab-penyebabnya, dalam proses pelaksanaan tindakan juga senantiasa
diperlukan upaya melakukan refleksi atas perubahan hasil tindakan.
E. METODOLOGI
1.
Identifikasi
Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara das sollen dan das sein yakni kesenjangan
antara apa yang seharusnya (harapan) dan apa yang ada dalam kenyataan sekarang.
2.
Analisis
dan Perumusan Masalah
Setelah guru memperoleh sejumlah permasalahan
melalui proses identifikasi, dilanjutkan terhadap permasalahan. Analisis
terhadap masalah pembelajaran dimaksudkan untuk menentukan urgensi dan prioritas permasalahan yang harus dipecahkan dan dicarikan
jalan keluarnya.
3.
Perencanaan
Tindakan
Sebelum dibuat perencanaan tindakan, terlebih dahulu
dilakukan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat membantu guru
memecahkan masalah yang dihadapi. Tindakan yang dapat dipilih adalah tindakan
inovatif yang antara lain diperkenalkan oleh Joyce (2000), (CTL Academy Fellow,
1990) dan beberapa pakar pendidikan di Indonesia tentang beberapa model
pembelajaran yaitu:
-
Model
sosial
-
Model
pemrosesan informasi
-
Model
personal
-
Pembelajaran
kontekstual
-
Pembelajaran
yang berdasarkan atas PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan).
F. ANALISIS
DATA
Jenis data dan atau informasi yang direkam selama
observasi dan pemantauan dapat berupa data dan kuantitatif (bergantung pada
dampak atau hasil keluaran yang diharapkan). Analisis data dapat dilakukan
melalui beberapa tahap, misalnya: reduksi data, paparan data serta interpretasi
dan penyimpulan hasil analisis.
Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil
pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data.
Misalnya, dengan memutar kembali hasil rekaman proses pembelajaran dengan video
atau tape recorder guru mengamati kegiatan
mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian
bersama dengan guru.
Hasil observasi selanjutnya diinterpretasikan yaitu
memberi makna atau mengartikan data yang diperoleh. Pemberian makna juga
dihubungkan dengan teori yang diacu, pengalaman, praktik, atau penelitian dan
pendapat dari guru lain yang menjadi anggota tim.
G. REFLEKSI
Refleksi adalah kegiatan mengkaji apa yang telah dan
belum terjadi, apa yang dihasilkan mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang
perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah
selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari
pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dalam bahasa Inggris disebut dengan Classrom Action Research (CAR). Menurut Suharsimi Arikunto (2010:
130). Pengertian penelitian tindakan kelas adalah sebuah kegiatan penelitian
yang dilakukan di kelas.
Jenis
data dan atau informasi yang direkam selama observasi dan pemantauan dapat
berupa data dan kuantitatif (bergantung pada dampak atau hasil keluaran
yang diharapkan). Analisis data dapat dilakukan melalui beberapa tahap,
misalnya: reduksi data, paparan data serta interpretasi dan penyimpulan hasil
analisis.
DAFTAR PUSTAKA