Materi Kuliah
Ekonomi Makro
“PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA”
OLEH:
NINING WIDI ASTUTI: 10130013
A.
PENDAHULUAN
Persaingan
sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap system
pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi
barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Dalam analisis ekonomi
sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan
tetapi, dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industry yang structur
organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang cirri-cirinya
sepenuhnya bersama dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati
cirri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan di sector pertanian.[1]
Namun
demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam
praktek, adalah sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan
dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat
dijadikan landasan dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis truktur pasar lainnya.[2]
B.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya antara
pembeli dan penjual.[3]
Pasar sangat penting artinya bagi para
pelaku ekonomi. Pemilik factor-faktor produksi dapat menjual factor-faktor
produksi yang dimilikinya kepada perusahaan, demikian juga barang-barang yang
dihasilkan perusahaan dapat dijual kepada konsumen melalui pasar. Dengan
demikian, pasar adalah tempat berinteraksi para pembeli dan penjual barang.[4] Berdasarkan
analisis ekonomi, pasar dapat dibagi menjadi dalam empat bentuk antara lain
pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, Pasar persaingan monopolistic dan Pasar oligopoly.
Menurut
Wilson Bangun (2007), pasar persaingan sempurna adalah (Perfect competition market) adalah bentuk pasar yang paling tua.
Bentuk pasar ini, sudah dikenal sejak zaman Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nation. Bentuk pasar ini
sangat baik digunakan Negara yang membutuhkan kebebasan bertransaksi bagi para
pelaku ekonomi.[5]
Pasar
persaingan sempurna adalah bentuk pasar dimana di pasar tersebut terdapat banyak
penjual dan pembeli, setiap penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi
keadaan pasar. Lebih jelasnya definisi tersebut dapat diketahui melalui
beberapa cirri dari pasar persaingan sempurna antara lain:
1)
Terdapat banyak
penjual dan pembeli dipasar
2)
Harga ditetapkan
oleh hasil interaksi antara pembeli dan penjual atau disebut sebagai harga
pasar
3)
Perusahaan bebas
masuk dan keluar pasar
4)
Setiap
perusahaan menghasilkan barang yang sama di pasar
5)
Para pembeli
mengetahui keadaan dipasar, sehingga para pembeli mengetahui harga dan perkembangannya
di pasar.[6]
Sedangkan menerut
Sadono Sukirno (2005), pengertian pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan
sebagai industry di mana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap
penjual ataupun pembeli tidak dapat keadaan pasar.[7]
Sedangkan menurut
Adiwarman A. Karim (2007), pasar persaingan sempurna secara teoritis penjual
tidak dapat menentukan harga atau disebut price
taker, dimana penjual akan menjual barangnya sesuai dengan harga yang
berlaku dipasar. Dalam kenyataanya, pasar persaingan sempurna juga memiliki derajat yang berbeda-beda.
Derajat yang paling ekstrim memang penjual tidak dapat menentukan harga sama
sekali.[8]
2.
Permintaan dan Hasil Jualan
Didalam menganalisis usaha sesuatu
perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan, dua hal harus diperhatikan yaitu:
a)
Biaya produksi
yang dikeluarkan oleh perusahaan
b)
Hasil penjualan dari
barang yang dihasilkan perusahaan itu sendiri.[9]
Sifat biaya produksi
yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, waktu dalam struktur pasar
manapun ia digolongkan. Dengan perkataan lain, apakah sesuatu perusahaan itu
berada dalam pasar persaingan sempurna, atau monopoli, atau oligopoly, atau
persaingan monopolistis, cirri-ciri fungsi produksi dan biaya produksinya
adalah seperti yang dijelaskan diatas tadi.
3.
Permintaan Pasar dan Perusahaan
Apakah cirri pertama dari pasar
persaingan sempurna yang diterangkan pada bagian sebelumnya, sifat tersebut
adalah setiap perusahaan adalah pengambil harga, yaitu sesuatu perusahaan tidak
mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan
seluruh pembeli di pasar yang akan menentukan harga pasar, dan seorang produsen
hanya menerima saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Ini berarti berapa
banyak pun barang yang diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia tidak akan
dapat mengubah harga yang ditentukan di pasaran, karena jumlah yang
diproduksikan itu hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjual belikan
di pasar. Bagaimanakah sifat permintaan seperti itu digambarkan dalam grafik?
Cara menggambarkannya adalah seperti yang ditunjukan dalam gambar 1 (i) berikut
ini.
P P
D S
|
|
S D
0 300
Q 0
200.000 Q
(i)
Perusahaan
Gambar 1 (ii) terseut menunjukan permintaan
dan penawaran ke atas barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan dalam suatu
pasar persaingan sempurna. Dapat dilihat bahwa harga pasar yang tercapai adalah
Rp. 3000, dan jumlah barang yang diperjual belikan adalah 200.000 unit. Dalam gambar
1 (i) ditunjukan permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam industry tersebut. Kurva
permintaan dd adalah berbentuk satu garis yang sejajar dengan sumbu datar, dan tingkat harga yang dicapai
adalah Rp. 3000. Kurva dd adalah bersifat elastic sempurna Karen dua alasan.
Pertama, hasil produksi perusahaan tersebut adalah serupa (identical) dengan produksi perusahaan-perusahaan
lain dalam industri itu, dengan
demikian, apabila perusahaan tersebut menaikan harga hasil produksinya, tidak
satupun dari hasil produksinyae akan terjual.
Kedua,
oleh karena produksi perusahaan tersebut
sangat kecil saja dari yanag diperjual belikan di pasar, perusahaan tersebut
dapat menjual seluruh produksinya pada harga Rp. 3000. Sumbu datar dari gambar
1. (i) menunjukan bahwa produksi perusahaan itu adalah jauh lebih kecil
daripada jumlah barang yang diperjual belikan dipasar. Karena perusahaan itu
dapat menjual semua hasil produksinya, tidak ada alasan kepada perusahaan untuk
menurunkan harga penjualan barangnya.
4.
Kebaikan dan Keburukan Persaingan Sempurna
Keadaan pasar yang bersifat persaingan
sempurna banyak digunakan sebagai pemisalan di dalam analisis ekonomi. Kebanyakan
analisis ekonomi menganggap bahwa persaingan sempurna adalah struktur pasar
yang lebih ideal daripada jenis-jenis
pasar lainnya. Ini disebabkan oleh beberapa kebaikan dari pasar persaingan sempurna.
Namun, demikian ini juga mempunyai keburukan. Sebagai penutup kepada uraian mengenai
pasar persaingan sempurna ini, maka akan diperjelaskan mengenai kebaikan dan
keburukan pasar persaingan sempurna.
a)
Persaingan sempurna
memaksimumkan efisiensi
1)
Arti efisiensi
dalam analisis ekonomi
Apakah
yang dimaksud dengan menggunakan sumber-sumber
daya (factor-faktor secara efisien? Sumber-sumber daya digunakan secara efisien
apabila):
1.1)
Seluruh sumber-sumber
daya yang tersedia sepenuhnya digunakan
1.2)
Corak
penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat corak penggunaan
yang lain yang dapat menambah kemakmuran
masyarakat. (Dengan perkataan lain pengguannya yang sekarang telah memaksimumkan
kesejahteraan masyarakat).
2)
Efisiensi dalam
Persaingan sempurna
Didalam
persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi
yang dijelaskan diatas, akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa
didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat
untung normal, dan untung normal ini dicapai apabila biaya produksi adalah yang
paling minimum.
b)
Kebebasan bertindak
dan memilih
Persaingan
sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan disegolongan kecil
masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi yang semacam itu
akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih
pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasannya untuk memilih barang yang
dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam
pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah
produksi, dan jenis-jenis barang yang diproduksikannya. Begitu pula dalam menentukan
bagaimaan factor-faktor produksi digunakan didalam masyarakat, efisiensilah
yang menjadi factor yang menentukan
pengolakasiannya.
Tidak
seorang pun mempunyai kekuasaan untuk menentukan corak pengalokasianya. Selanjutnya,
dengan adanya kebebasan untuk memproduksi berbagai jenis barang maka masyarakat
dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhanya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang
penuh ke atas corak pilihan yang akandibuatnya dalam menggunakan factor-faktor
produksi yang mereka miliki.
C.
KESIMPULAN
Dari
pembahasan materi yang berjudul “Pasar Persaingan Sempurna” ini maka saya dapat
simpulkan bahwa pasar persaingan sempurna itu yaitu Pasar bentuk pasar dimana
di pasar tersebut terdapat banyak penjual dan pembeli, setiap penjual dan
pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar.
Persaingan
sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap system
pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal)
efisiensinya. Dalam analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian
merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi, dalam prakteknya tidaklah mudah
untuk menentukan jenis industry yang structur organisasinya digolongkan kepada
persaingan sempurna yang murni, yaitu yang cirri-cirinya sepenuhnya bersama
dengan dalam teori.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Sadono Sukirno, Mikro
Ekonomi Teori Pengantar,(Edisi Ketiga), Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005.
Wilson
Bangun, Teori Ekonomi Mikro, Bandung:
Refika Aditama,2007.
[1] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar,(Edisi
Ketiga), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hal. 231
[2] Ibid,
[3] Wilson Bangun, Teori Ekonomi Mikro, Bandung: Refika
Aditama,2007, hal. 97
[4] Ibid,
[5] Ibid,
[6] Ibid,hal. 97-98
[7] Sadono Sukirno, op cit hal. 231-232
[8] Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2007, hal.169.
[9] Sadono Sukirno, op cit,hal. 233
0 komentar:
Post a Comment