UTS EKONOMI MAKRO
“PEMASARAN DAN PERKEMBANGANNYA”
OLEH
VENI NURDIANA
NPM : 10130021
PBS S1 / SEMESTER 4
A. PENDAHULUAN
Melalui kegatan
ekonomi, barang dan jasa mengalir dari produsen ke konsumen. Pemasaran
merupakan tugas terakhir dari kegiatan ekonomi dalam memuaskan kebutuhan hidup
manusia. Pemasaran memiliki aspek yang berbeda bagi setiap individu. Itulah
sebabnya pemasaran dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang dan kenyataan
ataupun fenomena yang ada dalam masyarakat, terutama yang berhubungan dengan
perekonomian.
Untuk
mengetahui lebih jauh tentang pentingnya pemasaran sebagai salah satu kunci
perekonomian, marilah kita kembali sejenak, melihat apa yang terjadi pada
pertengahan abad ke-18. Pada saat itu terjadi revolusi industri lebih
memperhatikan produksi daripada pemasaran. Gejala ini terus berlanjut sampai
tahun 1930, manakala depresi ekonomi melanda dunia.
Gerakan-gerakan
inilah yang memulai perhatian tentang pentingnya suatu manajemen pemasaran
dalam keberhasilan perekonomian. Bagian pemasaran akan lebih mengetahui apa
yang dibutuhkan serta diinginkan konsumen.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Pemasaran
Istilah pemasaran dalam
bahasa inggris dikenal dengan nama marketing.
Kata marketing ini boleh dikata sudah diserap ke dalam bahasa kita, namun juga
diterjemahkan dengan istilah pemasaran. Asal kata pemasaran adalah pasar =
market. Apa yang di pasarkan itu, ialah barang dan jasa. Memasarkan barang
tidak berarti hanya menawarkan barang atau menjual tetapi lebih luas dari itu.
Di dalamnya tercakup berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala
macam cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir dan sebagainya. Di dalam
marketing usaha ini kita kenal sebagai fungsi-fungsi marketing.
Pemasaran memiliki arti yang berbeda – beda. Dibawah ini ada
pengertian menurut para ahli tentang pemasaran yaitu sebagai berikut:
a. Menurut
Kotler,
pemasaran adalah kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
melalui proses pertukaran.
b. Menurut
Stanton,
pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk
merencanakan dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan
barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual
maupun potensial.
c. Menurut
American
Marketing Asociation, pemasaran merupakan pelaksanaan kegiatan usaha
niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke
konsumen.[1]
d. William
J. Shultz (1961) dalam bukunya “outlines of
Marketing” menyebutkan bahwa marketing atau distribusi adalah usaha atau
kegiatan yang menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
e. Rayburn
D. Tously, Ph. D., Eugene Clark, Ph. D., fred E. Clark, Ph. D.
(1962) dalam bukunya Principles of marketing
menyatakan marketing terdiri dari usaha yang mempengaruhi pemindahan
pemilikan barang dan jasa termasuk distribusinya.[2]
Jadi, dari penjelasan beberapa para pakar ekonomi tentang
pemasaran di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses dari semua
kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan barang dan jasa yang berpindah dari
produsen ke konsumen.
2. Tujuan Sistem Pemasaran
Sistem pemasaran
melibatkan banyak kegiatan pemasaran yang mempengaruhi banyak pihak, seperti
pembeli, penjual, maupun kelompok masyarakat yang menginginkan produk-produk
bermutu dengan harga wajar serta lokasi atau tempat yang mudah terjangkau.
Ada empat laternatif
yang menjadi tujuan sistem pemasaran, yaitu:
- Memaksimalkan
konsumsi
Kegiatan-kegiatan
pemasaran yang teah dijalankan seharusnya dapat merangsang terjadinya konsumsi
maksimal yang pada gilirannya akan menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan
kemakmuran maksimal bagi masyarakat.
- Memaksimalkan
kepuasan konsumen
Pandangan
lain mengatakan bahwa tujuan sistem pemasaran adalah memaksimalkan kepuasan
konsumen, bukan memaksimalkan konsumsi. Tetapi kepuasan konsumen sulit untuk
diukur. Pertama, karena belum adanya tolok ukur kepuasan konsumen terhadap
penggunaan suatu produk atau terhadap aktivitas pemasaran. Kedua, kepuasan yang
diperoleh terkadang diikuti kondisi yang kurang menyenangkan, seperti
pencemaran dan kerusakan lingkungan. Ketiga, kepuasan sewaktu mengkonsumsi
produk tertentu (barang bergengsi) sangat relative, yaitu tergantung pada
sedikitnya banyaknya orang lain yang mengkonsumsi barang tersebut.
- Memaksimalkan
pilihan
Tujuan
lain dari sistem pemasaran adalah memaksimalkan ragam produk dan pilihan
konsumen. Meskipun sistem ini memungkinkan konsumen untuk menemukan produk yang
dengan tepat dapat memuaskan selera serta memaksimalkan gaya hidup mereka,
tetapi kompensasinya adalah penengkatan biaya. Pertama, karena produk yang
semakin mahal dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan nyata dan konsumsi
konsumen. Kedua, pertambahan ragam produk tentu membutuhkan lebih banyak waktu
konsumen untuk menentukan pilihannya.
- Memaksimalkan
kualitas hidup
Sistem
pemasaran dipercaya dapat meningkatkan taraf hidup melalui kualitas, kuantitas,
ketersediaan dan harga barang dan jasa, kualitas lingkungan fisik, maupun
kualitas lingkungan budaya. Sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa
mutu hidup adalah tujuan yang bernilai bagi sistem pemasaran, meskipun tidak
mudah mengukurnya karena setiap individu mempunyai penilaian berbeda terhadap
suatu produk.[3]
3. Konsep Pemasaran
Ini dikatakan konsep
sebab orientasi perusahan terhadap pasar, atau kemampuan perusahaan menghadapi
persaingan makin lama makin berkembang. Uraian berikut ini boleh juga disebut
sebagai strategi yang dianut perusahaan dalam menguasai pasar dan menguasai
saingan.
Ada lima konsep pemasaran yang berkembang
yaitu:
- Konsep
produksi ( production concept )
Konsep produksi bertititk tolak dari tanggapan bahwa
konsumen ingin produk yang harga murah dan mudah didapatkan dimana-mana.
Produsen yang menganut konsep ini akan membuat produksi secara massal, menekan biaya dengan efesiensi tinggi,
sehingga harga pokok pabrik bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari
saingan.
Produsen tipe ini akan mendistribusikan hasil
produksinya keseluruh pelosok agar mudah diperoleh konsumen. Konsep ini
merupakan awal dari produsen untuk menguasai pasar. Konsep ini akan berhasil,
jika memang belum banyak saingan dan
knsumen belum memperhatikan kualitas. Pokok penting bagi konsumen yaitu terpenuhi
kebutuhannya.
- Konsep
produk ( product concept)
Pada saat barang masih langka di pasar, maka
produsen memusatkan perhatian pada teknis
pembuatan produk saja. Produsen belum memperhatikan selera konsumen.
Produsen hanya membuat barang dengan to please oneself.
Produsen mendasarkan
pemikirannya pada premis-premis berikut:
a. Konsumen
akan memperhatikan mutu berbagai barang sebelum mereka membeli.
b. Konsumen
mengetahui perbedaan mutu berbagai macam barang.
c. Konsumen
selalu mencari barang dengan mutu baik.
d. Produsen
harus selalu menjaga mutu untuk memperhatikan langganan.
- Konsep
penjualan ( selling concept )
Di sisni produsen tidak hanya membuat barang,
kemudian harus menjual barang dengan berbagai teknik promosi. Hal yang penting
ialah kegiatan promosi secara maksimal.promosi besar-besaran merupakan ciri
khas dari selling concept.
Premis yang mendasarkan konsep penjualan ialah:
a. Konsumen
cenderung menolak memberi barang yang tidak penting. Oleh sebab itu harus di
dorong untuk membeli.
b. Konsumen
dapat dipengaruhi melalui stimulasi promosi
c. Tugas
produsen mendorong penjualan.
- Konsep pemasaran (Marketing Concept)
Di sini produsen tidak hanya membuat barang, tidak
pula asal melancarkan promosi. Tapi produsen memusatkan perhatian pada selera
konsumen, produsen memperhatikan needs and wants dari konsumen.jadi
produsen tidak hanya memperhatikan kebutuhan konsumen saja, tetapi juga apa
keinginan konsumen. Knsumen juga tidak hanya membeli fisik barang, tetapi
mengharapkan sesuatu dari barang itu.
Premis
yang mendasari konsep pemasaran yaitu:
a. Konsumen
selalu memilih barang yang dapat memuaskan needs and wants-nya.
b. Konsumen
dapat di kelompokkan berdasarkan needs dan wanst-nya.
- Konsep
Kemasyarakatan, Memiliki Rasa Tanggung Jawab (responsibility) atau Berwawasan Social (sociental marketing concept)
Premis yang mendasarkan pemikiran produsen untuk
mengembangkan responsibility yaitu:
a. Gejala
konsemerisme akan muncul apabila masyarakat memperoleh barang yang tidak baik
dan mendapatkan layanan kurang memuaskan.
b. Masyarakat akan menuntut tanggung jawab organisasi,
begitu mereka mendapatkan perlakuan kurang baik dan bila ekositem mereka
terganggu.
c. Anggota
masyarakat selalu menghendaki jaminan keselamatan terutama atas komoditi yang
mereka beli.[4]
Pada tingkat terakhir ini manajemen pemasaran harus
memusatkan kegiatannya pada bagaimana menciptakan dan menawarkan barang untuk
perbaikan mutu kehidupan, yang bukan hanya sekedar menawarkan barang untuk
memunuhi kebutuhan hidup.
Konsep terakhir memperluas konsep pemasaran baru.
Kontradiktif dengan konsep ini ialah produsen yang mementingkan keinginan
konsumen dan mengabaikan kepentingan masyarakat banyak.
4. Pendekatan Dalam Pemasaran
a. Pendekatan
serba barang (Commodity Approach)
Merupakan
pendekatan yang melibatkan studi tentang bagaimana produk-produk tertentu
berpindah dari produsen ke konsumen
b. Pendekatan
institusi (Institutional Approach)
Pendekatan
serba lembaga pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat
dalam kegiatan pemasara.lembaga-lembaganya:
-
Penyedia bahan (supplier) yang
menyediakan bahan kepada produsen.
-
Produsen yang mengelolah barang mentah
menjadi barang jadi.
-
Perantara agen, seperti agen penunjang
atau agen pelengkap
-
Parusahaan saingan
-
Konsumen akhir
c. Pendekatan
fungsional (functional Approach)
Jumlah
dan macam fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam
perdagangan. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah penjualan, pembelian,
pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, penganggungan resiko, standarisasi,
dan grading serta pengumpulan informasi pasar.
d. Pendekatan
menejerial (Managerial Approach)
Di
sini pemasaran ditinjau sebagai kerangka yang terdiri atas variabel-variabel
yang dapat di control seperti produk perusahaan, saluran distribusi, harga, dan
promosi, ditambah dengan variabel-variabel yang tidak dapat di control, seperti
persaingan permintaan, dan masyarakat. Jadi pendekatan ini mempelajari dan
menekan masalah-masalah pemasaran yang di hadapi produsen.
e. Pendekatan
social (Social Approach)
Pendekatan
social memberikan perhatianpada kontribusi sosila dan biaya yang timbul akibat
aktivitas pemasaran,seperti efesiensi pasar,keusangan produk ataupun kebenaran
iklan.[5]
5. Hubungan kegiatan pemasaran dengan
perusahaan
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa setiap orang
yang mendirikan suatu perusahaan, tentu bertujuan untuk memproduksi suatu
barang yang kemudian barang tersebut tidak di simpan begitu saja di dalam
gudang melainkan harus dijual kepada konsumen. Dari hasil penjualan
tersebut,produsen memperoleh imbalan berupa laba.
Untuk
menjual barang-barang, produsen mungkin melakukan secara langsung kepada
konsumen, karena jarak antara produsen dengan konsumen sedemikian jauhnya
,serta tidak saling mengenal, sehigga penjualan itu dilakukan secara
berantai,yakni dari produse---pedagang
besar---ke pedagang kecil daan konsumen. Disamping itu produsen dalam
memproduksi barang harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
-
Perlukan barang-barang tersebut dibuat
-
Bagaimana desain poduk, merek cap
dagangan
-
Bagaimana komposisi dan ukuran potensi
pasar yang tepat untuk produk tersebut
-
Apakah pemasangan iklan atau personal
selling akan merupaakan alat peningkatan penjualan yang utama.
Untuk dapat bertahan di dalam pasar yang
berubah-ubah dengaan cepat sekali, serta sangat kompetetif , maka perusahaan
haruslah pertama-tama menentukan apa yang akan dijual, berapa banyak dapat
menjualnya, dan strategi apakah yang hendak dipakai untuk menarik perhatian
langganannya.
Jadi
jelasnya bahwa pemasaran itu penting sekali bagi perusahaan. Terutama dalam
masa globalisasi ekonomi sekarang ini juga sangat berpengaruh dalam kegiatan
marketing.[6]
C. KESIMPULAN
Dari materi yang sudah
di jelaskan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah proses kegiatan yang berhubungan dengan arus
barang/jasa yang berpindah dari produsen ke konsumen.
Dalam pemasaran kita
juga harus meperhatikan tujuan, konsep, dan pendekatan pemasaran agar produk
yang kita buat bisa sampai ke konsumen secara baikdan produk tersebut dapat
memenuhi kebutuhan konsumen yang mereka butuhkan. Selain itu pemasaran juga
berpengaruh penting dalam perusahaan karna dalam massa globalisasi ekonomi
sekarang ini pemasaran sangat berpengaruh dalam kegiatan marketing perusahaan
tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Winardi, Manajemen pemasaran, Sinar Baru, Bandung, (1981).
0 komentar:
Post a Comment