BAB I
PEMBAHSAN
LANDASAN TEORISTIS DAN EMPIRIS


A.    TEORI PERKEMBANGAN JEAN PEAGET
Menurut jean peaget, seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif,antara lain dan dewasa, yaitu tahap sensorimotor,pra operasional operasi konkrit, dam oporasi formal, kecepatan perkembangan tiap individu melalui tahapan ini berbeda dan tidak ada individu yang melompati salah satu dari tahap tersebut. Tiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan kemampuan intelek tual baru yang memungkinkan  orang memahami duia dengan cara yang semakin kompleks.
Perkembangan sebagian bergan tubung pada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan berinterasi aktif dengan lingkungan. Hal ini mengindikasikan bahwa lingkungan dimana anak belajar sanagat menentukan proses perkembangan kognitif anak.Adaptasi lingkugan dilakukan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Menurut Slavin(1994: 32),asimilasi merupakan penginterpretasian pengalaman pengalaman baru dalam hubungannya dengan skema skema yang ada.
Sedangkan akomodasi adalah pemodifikasian skema skema yang ada untuk mencocokanya dengan situasi situasi yang baru. Proses pemulihan kesetimbangan antara pemahaman saat ini dan pengalama pengalaman yang baru disebut akuilibrasi.menurut piaget, Pembelajaran bergantung pada proses ini . saat kesetimbangan terjadi, anak memilkai kesempatan bertumbuh dan berkembang. Guru dapat mengambil keuntungan ekuilibrasi dengan menciptakan situasi yang mengakibatkan ketidaksetimbangan, oleh karena itu emnimbulkan keinginantahuam siswa.
Piaget yakin bahwa pengalaman pengalaman fisik dan manipulasi lingkunagan penting bagi terjadinya perubahan perkembnagan. Selain itu, ia juga berkeyakinan bahwa interak si sosial dengan teman sebaya nya,kususnya berargumentasi, berdiskusi, memantu memperjelas pemikiran. Yang pada akhirnya,membuat pemikiran itu menjadi logis.
Guru dapat menciptakan suatu keadaan atau lingkungan belajar yang memadai agar siswa dapat menemukan pengalaman pengalaman nyata dan terlibat langsung dengan alat atau media. Peranan guru sangat penting untuk menciptakan situasi belajar sesuai dengan teori piaget. Beberapa teori piaget dalam pembelajaran sebagai berikut:
1.      Memfokuskan pada proses berpikir anak,tidak sekedar pada produknya. Disamping itu dalam pengecekan kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses yang di gunakan anak sampai pada jawaban tersebut.
2.      Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak anak yang penting sekali dalam inisiatif diri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3.      Penerimaan perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan.Bahwa seluruh anak berkembang nelalui urutan perkembangan yang sama namun mereka memperoleh nya pada kecepatan yang berbeda.
Oleh karena itu guru harus melakukan upaya khusus untuk lebih menata kegiatan kegiatan kelas untuk individu individu dan kelompo kelompok kecil anak anak dari pada kelompok klasikal. Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri  dan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Di dalam kelas tidak menyajikan pengetahuan jadi, melainkan anak didorong untuk menemukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi dengan lingkunganya. Oleh karena itu, Guru dituntut untuk mempersiapkan beraneka ragam kegiatan yang memungkinkan anak melakukan kegiatan secara langsung.
Dari implikasi teori  piaget diatas, jelaslah guru harus mampu menciptakan keadaan belajar yang mampu untuk belajar sendiri arinya, guru tidak sepenuhnya mengajarkan sesuatu bahan ajar kepada pembelajar,tetapi guru dapat membangun pebelajar yang mampu belajar dan terlibat aktif dalam belajar.

B.     TEORI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
Teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori pembelajaran kognitifyang baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan aturan lama dan merevisinya apabila aturan aturan tersebut tidak sesuai lagi. Bagi siswa agar benar benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja nenecahakan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide ide.
Menurut teori ini, suatu prinsip paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak dapat hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan yang ada di benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan kesempatan siswa untuk menemukan dan menerapkan ide ide mereka sendiri , dan membelajarkan siswa dengan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memenjatnya.
Pada dasarnya aliran kontruktivissme menghendaki bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman merupakan kunci utama dari belajar bermakna. Belajar bemakna tidak akan terwujud hanya dengan mendengarkan ceramah atau membaca buku tentang pengalaman orang lain.
Prinsip prinsip yang sering diambil dari kontruktivisme menurut suparno yaitu:
1.      Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif,
2.      Takanan dalam proses balajar terletak pada siswa.
3.      Mengajar adalah membantu siswa belajar.
4.      Tekanan dalam proses belajar lebih pada proses bukan pada hasil akhir.
5.      Kurikulum menekankan partisipasi siswa, dan
6.      Guru sebagai fasilitator

         Secara umum, prinsip prinsip tersebut berperan sebagai referensi dan alat refleksi kritis terhadap praktik,pembaharuan,dan perencanaan pendidikan.

C.    TEORI VYGOTSKY
Teori vygotsky merupakan salah satu teori peting dalam psikologi perkembangan. Teory vygotsky menekankan ooada hakekat sosialkultural dari pembelajaran. Menurut vygotsky bahwa pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau belajar menangani tugas tugas yang belum belum di pelajari namun tugas itu masih berada dalam jangkauanya, Contoh dalam pembelajaran , yaitu ketika akan mengajarkan materi hukum pembiasan cahaya, siswa harus memiliki prasyarat pengetahuan yang berkaitan dengan cahaya, seperti siswa mudah memahami bahwa lintasan cahaya pada medium homogen adalah lurus, siswa memberikan contoh contoh pembiasan dan pemantulan cahaya dalam kehidupan sehari hari. Dengan memiliki prasyarat pengetahuan seperti itu, maka dalamm menyampaikan materi hukum pembiasan cahaya akan lebih mudah dipahami siswa, disamping pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa tersebut.
Ide  penting lain yang diturunkan dari teori Vygotsky adalah memberikan sejumlah bantuan yang besar kepda seorang anak selama tahap tahap awal pembalajaran kemudian anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukan nya. Bantuan tersebur dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah kedalam langkah langkah pemecahan, memberikan contoh, atau pun yang lain sehimgga memungkinkan siswa tumbuh mandiri, Contoh dalam pembelajaran adalah pada pembelajaran eksperimen untuk membuktikan hukum pemantulan cahaya, guru dapat memberikan bantuan kepada siswa berupa penjelasan tentang langkahlangkah pelaksanaan eksperimen, atau bantuan berupa diskusi tentang rangkuman materi yang berkaitan dengan pemantulan cahaya.
Ada dua implikasi utama teori Vygotsky dalam pembelajaran sains. Pertama, dikehendakinya susunan kelas berbentuk pembelajaran koperatif antar siswa, sehingga siswa dapat berinteraksi di sekitar tugas tugas yang sulit dan saling memunculkan strategi pemecahan masalah yang efektif didalam pikiran siswa.. Kedua, pendekatan Vygotsky dalam pengajaran menekankan scalffolding sehingga siswa semakn lama semakin bertanggung jawab terhadap pembelajaranya sendiri.

D.    TEORI BANDURA
Pemeodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Menurut bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain.Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku orang lain(model), hasil pengamatan itu kemudian dimanttapkan dengan cara menghubungkan pengalalaman baru dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang ulang kembali. Dengan jalan ini memberi kesempatan kepada orang tersebut untuk mengekspresikan tingkah laku  yang di pelajarinya.
Berdasarkan pola perilaku tersebut, selanjutnya Bandura mengklasifkasi empat fase belajar dari pemodelan yaitu: Fase perhatian, fase retensi, fase reproduksi, dan fase motivasi
E.     TEORI BRUNER
Jerome Bruner, seorang ahli psikologi havard adalh salah seorang pelopor pengembangan kurikulum terutama dengan teori yang di kenal dengan pelajaran pememuan inkuiri.Teori Bruner yang selanjutnya disebut pembelajaran pememuan inkuiri adalah model pembelajaran yang menekankan pentingnya pemahaman tentang struktur materi atau ide kunci dari suatu ilmu yang dipelajari, perlunya belajar aktif sebagai dasar dari pemahaman sebenarnya, dan nilai berpikir secara induktif dalam belajar (pembelajaran yang sebenarnya terjadi melalui penemuan pribadi). Menurut  bruner, belajar akan lebih bermakna bagi siswa jika mereka memusatkan perhatianya untuk memahami struktur informasi, siswa harus aktif di manna mereka harus mengidentifikasi sendiri prinsip prinsip kunci dari pada hanya menerima penjelasan dari seorang guru.
Oleh karena itu, guru harus memunculkan masalah yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan penemuan. Dalam pembelajaran melalui penemuan, guru nenberikan contoh dan siswa bekerja berdasarkan contoh tersebut sampai hubungan antar bagian dari suatu struktur materi.Aplikasi ide ide bruner dalam pembelajaran menurut woolfolk,digambarkan sebagai berikut
1.       Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari
2.      Membantu siswa mencari hubungan antara konsep
3.      Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri jawabanya
4.      Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif
DAFTAR PUSTAKA

Trianto,2010,Model Pembelajaran Terpadu,Surabaya: Bumi Aksara.


0 komentar:

 
Top