BAB I
PENDAHULUAN

Seni di zamansekarangtidaksajaluruh di dalamarusbesarkomodifikasi, tetapijugamenciptakansejumlahkejanggalan-kejanggalan, baikpadaaspekproduksi (proses penciptaankaryaseni) dan, terutamasekali, polakonsumsi (selerapasar, intrik-intrik, danetika main).Bertolakdari situ, duniasenirupa yang sekaranginimudahtergelincirkedalamdistorsipemahamanantarkalangan.Efek yang segerabisakitarasakanadalahbagaimanaseniakhirnyadiseretkeruang yang paling problematissepanjangsejarahnya, yaitupertikaianantarasenidanbukansenidanpertanyaan yang taksulitdijawabsejarah: apakahseniitu? Bagisebagian orang, kita di Indonesia dianggapmengalamipersoalandengan ’peristilahanseni’ itu.
Distorsipemahaman yang terjadiakhir-akhirini di dalamduniasenirupamenyangkutperansebuahprofesi, sepertikurator, kritikus, kolektor, penyalurseni, sampaigaleri, akademiseni, danbahkanjugaselayaknyamenyentuhperanmenjadiseniman.Dalam makalah ini akan kami coba menjelaskan tentang pengertian seni rupa menurut beberapa ahli yang kami tulis secara singkat.




BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN SENI MENURUT BEBERAPA AHLI


A.    PENGERTIAN SENI MENURUT BEBERAPA AHLI
Secara istilah seni berasal dari kata Seni (sansekerta) yang berarti pemujaan, pelayanan, persembahan dan pelayanan. Kata ini berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang ada pada akhirnya disebut kesenian, tetapi menurut Pemda Puspita, kata seni berasal dari bahasa Belanda, genie yang dalam bahasa Latin disebut genius yang artinya kemapuan luar biasa yang dibawa sejak lahir.
Seni Rupa adalah salah satu cabang kesenian, seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan penataan elemen serta prinsip-prinsip desain.Seni rupa merupakan realisasi imajinasi yang tanpa batas dan tidak ada batasan dalam berkarya seni. Sehingga dalam berkarya seni tidak akan kehabisan ide dan imajinasi. Dalam seni rupa murni, karya yang tercipta merupakan bentuk dua dimensi dan tiga dimensi. Sehingga objek yang dibuat merupakan hasil dari satu atau lebih dari satu media yang ada (sebagai catatan bahwa media atau bahan seni di dunia juga tidak terbatas).
Berikut ini adalah pengertian dan definisi kesenian menurut beberapa ahli diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Kamus besar Bahasa Indonesia
Seni mempunyai pengertian: (1) halus, kecil dan halus, tipis dan halus, lembut dan enak didengar, mungil dan elok; (2) keahlian membuat karya yang bermutu; (3) kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa); orang yang berkesanggupan luar biasa.
2.      Kottak
Seni sebagai kualitas, hasil ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria estetis.
3.      J.J Hogman
Kesenian adalah sesuatu yang mempunyai unsur ideas, activities, dan artifacts.
4.       Aristoteles
Seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.
5.      Plato dan Rousseau
Seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
6.       Ki Hajar Dewantara
Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia
7.      Ahdian Karta Miharja
Seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya.
8.      Drs. Sudarmaji
Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang,garis,warna,tekstur,volume dan gelap terang.
9.      Drs Popo Iskandar
Seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.
10.  Prof. Drs. Suwaji bastomi
Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
11.  Enslikopedia Indonesia
Seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya.
12.  Schopenhauer
Seni adalah segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Menurut tiap orang senang dengan seni music meskipun seni musik adalah seni yang paling abstrak
13.  Eric Ariyanto
Seni adalah kegiatan rohani atau aktivitas batin yang di refleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang melihat atau mendengarkannya.
14.  Kuntjaraningrat
Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.
15.  William A. Haviland
Kesenian adalah keseluruhan sistem yang melibatkan proses penggunaan imajinasi manusia secara kreatif di dalam sebuah kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu.
16.  Irving Stone
Kesenian adalah kebutuhan pokok. Seperti  roti atau anggur atau mantel hangat dimusim dingin. Mereka yang mengira kesenian adalah barang mewah, pikirannya tidak utuh. Roh manusia menjadi lapar akan kesenian seperti halnya perutnya keroncongan minta makan
17.  Dra.Nuning Y.Damayanti,Dipl.Art
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia.
18.  Ira Adriati, M.Sn
Seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.

19.  Irma Damayanti, M.Sn
Seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya
20.  Drs.Rizki Akhmad Zaelani
Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan "ART" (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Namun kita tidaka usah mempersoalkan makna ini, karena kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain memperkeruh suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah mereka.
B.     SENI RUPA TRADISIONAL
Istilah tradisional berasal dari kata “tradisi” yang menunjuk kepada suatu institusi, artefak, kebiasaan atau prilaku yang didasarkan pada tata aturan atau norma tertentu baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang diwariskan secara turun temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka secara singkat dapat dikatakan bahwa karya seni rupa tradisional adalah karya seni rupa yang bentuk dan cara pembuatannya nyaris tidak berubah diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bukan hanya itu, nilai dan landasan filosofis yang berada dibalik bentuk karya seni rupa tradisional tersebut pun umumnya relatif tidak berubah dari masa-ke masa. Bentuk-bentuk seni rupa tradisional ini dibuat dan diciptakan kembali mengikuti suatu aturan (pakem) yang ketat berdasarkan sistem keyakinan atau otoritas tertentu yang hidup dan terpelihara di masyarakatnya.
Berdasarkan pengertian seni tradisional yang telah disebutkan di atas, kita menjumpai berbagai karya seni rupa di Indonesia khususnya karya-karya seni kriya dapat dikategorikan sebagai karya seni rupa tradisional. Banyak sekali benda-benda kriya yang tersebar dikepulauan Nusantara, yang bentuk, bahan dan cara pembuatannya hingga saat ini tidak mengalami perubahan yang berarti sejak pertama kali diciptakannya. Karya-karya seni tradisi ini umumnya hidup di lingkungan masyarakat yang masih kuat memegang norma atau adat istiadat yang diwariskan para leluhurnya. Perubahan umumnya terjadi pada fungsi dari benda-benda kriya tersebut yang semula berfungsi sebagai benda pakai atau benda-benda pusaka kini menjadi benda hias atau cindera mata.
Ciri-ciri:
1.      Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial.
2.      Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
Contoh:Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap daerah, batik, songket, dan lain-lain.
C.    SENI RUPA MODERN
Seni rupa Modern adalah istilah umum yang digunakan untuk kecenderungan karya seni yang diproduksi sejak akhir abad 19 hingga sekitar tahu 1970 an. Seni rupa modern menunjuk kepada suatu pendekatan baru dalam seni dimana tidak lagi mementingkan representasi subjek secara realistik—penemuan fotografi menyebabkan fungsi penggambaran di dalam seni menjadi absolut, para seniman modern berksperimen mengeksplorasi cara baru dalam melihat sesuatu, dengan ide segar tentang alam, material dan fungsi ini, seringkali bergerak melaju kearah abstraksi.
Istilah Modernisme sendiri menunjukkan ideologi yang mempengaruhi gerakan budaya, politik dan seni yang menyertai perubahan masyarakat di Barat pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Secara meluas, modernisme dideskripsikan sebagai satu seri pergerakan budaya progresif dalam seni rupa, arsitektur dan musik, literatur dan seni pakai yang muncul dalam dekade sebelum 1914. tercakup di dalam perubahan dan kehadirannya, modernisme menjadi arah karya seniman, pemikir, penulis dan perancang yang memberikan label baru tradisi akademi dan sejarah seni pada akhir abad 19 serta mengkonfrontasi aspek ekonomi, sosial dan politik baru yang dimunculkan dunia modern.
Memahami seni rupa modern dapat juga dengan melakukan analisis terhadap istilah pembentuknya yaitu ”seni” dan ”modern”. Istilah seni umumnya merujuk pada segala kegiatan dan hasil karya manusia yang mengutarakan pengalaman batinnya yang karena disajikan secara unik dan menarik memungkinkan timbulnya pengalaman atau kegiatan batin pula pada diri orang lain yang melihat dan menghayatinya.
Ciri-ciri:
1.      Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
2.      Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
Contoh: Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, dan pelukis era modern lainnya.
Seniman: Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Sujoyono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa.

D.    SENI RUPA KONTEMPORER
Istilah kontemporer sendiri berasal dari kata contemporary yang berarti apa-apa atau mereka yang hidup pada masa yang bersamaan (D. Maryanto, 2000). Walaupun demikian istilah “seni rupa kontemporer” ternyata tidak dapat begitu saja diterjemahkan sebagai seni dengan sifat kekinian seperti dijelaskan di atas. Istilah seni rupa kontemporer di Barat pada kenyatannya masih menimbulkan perdebatan, terutama karena tidak ada ciri dominan yang dapat dirujuk untuk menunjuk kepada suatu praktek atau bentuk seni yang baku. Pengertian kontemporer semakin menimbulkan perdebatan, apalagi jika istilah tersebut digunakan untuk menunjuk pada praktek seni rupa di Indonesia. Berbagai perdebatan ini muncul karena penggunaan artinya secara leksikal menerangkan kekinian sekaligus juga mewakili konsep seni rupa kontemporer yang dipengaruhi wacana dalam seni rupa Barat.
Seni rupa kontemporer dapat dikatakan sebagai sebuah wacana dalam praktek seni rupa di Barat yaitu praktek seni rupa yang menunjuk kepada kecenderungan posmodern. Kecenderungan ini menyiratkan wacana dalam praktek seni rupa yang “anti modern”. Hal ini disebabkan karena salah satu paradigma kemunculan posmodern adalah paradigma yang menolak modernisme. Sifat-sifat modern yang ditolak diantaranya adalah semangat universalisme, kolektivitas, membelakangi tradisi, mengedepankan teknologi, individualitas (I. M. Pirous, 2000) serta penolakan (pelecehan) non-Barat. Sifat-sifat modern ini pada perkembangannya seolah-olah mengesampingkan berbagai produksi kesenian non Barat yang dianggap lebih rendah dari seni modern karena bersifat tradisional.
Ciri-ciri:
1.      Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
2.      Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Contoh: Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.
Seniman: Gregorius Sidharta, Christo, dan Saptoadi Nugroho.

BAB III
KESIMPULAN



Dari pembahasan makalah diatas mengenai pengertian seni menurut beberapa ahli sangatlah  berfariatif, tetapi dapat disimpulkan yaitu seni rupa adalah suatu kegiatan menciptakan karya seni dari yang diinginkannya, melakukan kegiatan melukis dari alam dan dituangkan kedalam lukisan.Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia.
Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA










0 komentar:

 
Top