BAB I
PENDAHULUAN
Setalah pemilihan ciri-ciri pasar bagi
rencana produk, seperti yang dipaparkan pada makalah sebelum ini, selanjutnya
perusahaan melakukan studi atas tiga kegiatan diantaranya pertama, penentuan segmen pasar, dan posisi produk pada pasarnya. Kedua, kajian untuk mengetahui hal-hal
utama dari konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta kepuasan
mereka atas produk-produk sejenis dan ketiga,
menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran.
Ketiga kegiatan besar tersebut, terkait
satu sama lain dalam rangka mensukseskan
studi atas aspek pemasaran. Oleh karena itu, keseluruhan analisis untuk ketiga
kegiatan ini hendaknya dilakukan secara cermat, sehingga dapat diketahui apakha
bisnis untuk barang/jasa yang akan digeluti adalah layak atau tidak ditinjau dari
aspek pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
ASPEK PEMASARAN
A.
SEGMENTASI-TARGET-POSISI DIPASAR
Tindak lanjut dari penentuan pasar adalah diproduksi akan ditawarkan. Tindak lanjut dari
penentuan pasar adalah melakukan segmentasi pasar karena sifat pasar yang heterogen. Agar perusahaan lebih mudah
masuk ke pasar yang heterogen,
hendaknya pasar tersebut dipilih-dipilah-pilah sehingga membentuk segmen-segmen yang relatif homogen. Selanjutnya, setelah pasar yang dituju menjadi homogen, maka perusahan hendaknya melakukan keputusan
memilih sasaran yang lebih jelas. Hal
ini dilakukan karena perusahaan memiliki sumber daya terbatas untuk dapat
memenuhi pasar walaupun telah disegmentasikan.[1]
Adapun penjelasan-penjelasan mengenai segmentasi
pasar adalah sebagai berikut:
1.
Segmentasi pasar
Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda
dalam beberapa hal, misalnya keinginan,
kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek pembeliannya.
Dari perbedaan-perbedaan ini, dapat dilakukan segmentasi pasar. Tidak ada cara
tunggal dalam melakukan segmentasi pasar. Manajemen dapat melakukan pengkombinasian
dari beberapa variabel untuk mendapatkan suatucara yang paling pas dalam
segmentasi pasarnya.
2.
Menetapkan pasar
sasaran
Setelah segmentasi pasar diketahui, maka selanjutnya
perusahaan perlu melakukan analisis untuk dapat memutuskan beberapa segmentasi pasar
yang akan dicakup, lalu memilih segmen mana yang akan di layani. Analisis dapat
dilakukan dengan menelaah tiga faktor diantaranya adalah sebagai berikut:
a)
Ukuran dan
pertumbuhan segmen
b)
Kemenarikan struktural
segmentasi serta sasaran
c)
Sumber daya yang
dimiliki perusahaan.
3.
Menentukan
posisi pasar
Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan
dimasuki, selanjutnya harus diputuskan pula posisi mana yang ditempati dalam
segmen tersebut. Untuk menentukan posisi pasar, terdapat tiga langkah yang
masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
a)
Mengidentifikasi
keunggulan kompetitif
Jika
perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai
superior kepada sasaran terpilih, maka
ia memperoleh keunggulan komparatif.
b)
Memilih
keunggulan kompetitif
Jika
perusahaan telah menemukan beberapa keunggulan kompetitif yang potensial, maka
selanjutnya harus dipilih satu keunggulan kompetitif dasar bagi kebijakan
penentuan posisinya. Ia harus menentukan beberapa banyak perbedaan dan
perbedaan mana yang akna dipromosikan.
c)
Mewujudkan dan
mengkomunikasikan posisi
Setelah
penentuan posisi dipilih, maka perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk
mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang diinginkan itu kepada konsumen
sasaran. Jika perusahaan memutuskna untuk membangun posisi atas dasar mutu dan
layanan yang lebih baik, maka ia harus mewujudkan posisi itu.
B.
SIKAP, PERILAKU, DAN KEPUASAN KONSUMEN
1.
Sikap Konsumen
Sikap memainkan peranan yang penting dalam memebentuk suatu perilaku. Pada umumnya,
sikap digunakan untuk menilai efektivitas kegiatan pemasaran. Sikap merupakan
evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang merespon secara konsisten berkenaan
dengan obyek atau alternatif-alternatif pilihan yang diberikan. Jadi, dengan
mempelajari sikap seseorang diharapkan dapat menentukan apa yang akan dilakukannya.
2.
Perilaku
Konsumen
Perilaku konsumen tidak dapat secara langsung
dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu, informasi mengenai perilaku ini
perlu dikumpulkan sebanyak mungkin. Perilaku konsumen merupakan tindakan langsung dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
3.
Keputusan
Konsumen
Keputusan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah
membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya. Seorang pelanggan,
jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat
besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah mutu produk dan pelayanannya,
kegiatan penjualan, pelayanan setelah penjualan, dan nilai-nilai perusahaan.[2]
C.
MANAJEMEN PEMASARAN
Beberapa ahli memberikan bermacam-macam definisi
tentang pemasaran, diantaranya adalah Stanton (1995). Ia mengatakan bahwa
pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
usaha, yang bertujuan merencanakan,
menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau
jasa yang akna memuaskan kebutuhan pembeli,
baik yang aktual maupun yang potensial. Jangkauan pemasaran sangat luas,
berbagai tahap kegiatan harus dilalui oleh barang dan jasa sebelum sampai ke
tangan konsumen, sehingga ruang lingkup kegiatan yang luas itu akan disederhanakan.
1.
Analisis
Persaingan
Berikut ini akan disajikan langkah-langkah dalam
menganalisis pesaing yang dikemukakan oleh Kotler diantaranya adalah sebagai
berikut:
a)
Mengidentifikasi
pesaing
b)
Menentukan
sasaran pesaing
c)
Mengidentifikasi
strategi pesaing
d)
Mengestimasi
pola reaksi pesaing
e)
Memilih pesaing.
2.
Bauran Pemasaran
Produk Barang
a)
Kebijakan produk
b)
Kebijakan harga
c)
Kebijakan
distribusi
d)
Kebijakan
promosi.
3.
Bauran Pemasaran
Produk Jasa
a)
Orang
b)
Bukti fisik
c)
Proses jasa itu
sendiri.[3]
D.
IMPLIKASI PADA STUDI KELAYAKAN BISNIS
Seberapa luas dan dalam aspek pemasaran dalam Studi
Kelayakan Bisnis dilakukan, tergantung pada besar kecilnya bisnis yang akan digarap. Tetapi, umumnya hasil studi
untuk aspek pemasaran akan memberikan informasi perihal:
1.
Bagaimana
segmentasi, target, dan posisi produk ditetapkan
2.
Bagaimana
strategi bersaing ditentukan
3.
Bagaimana program
pemsaran dianalisis melalui bauran pemasaran
4.
Perkiraan penjualan
yang bisa dicapai perusahaan
5.
Perkiraan market-share yang bisa dikuasai oleh perusahaan.[4]
Selain aspek pemasaran,
perlu dilakukan survei mengenai consumer
behaviour untuk mengetahui misalnya masalah-masalah sebagai berikut:
1.
Pengetahuan,
kebutuhan dan keinginan terhadap produk. Kajian dapatdilakukan misalnya melalui
model AIDCA, atau AIDA
2.
Sikap, perilaku,
dan kepuasan terhadap produk pesaing saat ini.[5]
E.
PERAMALAN DIMASA YANG AKAN DATANG
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa
yang akna terjadi dimasa yang akan datang pada saat sekarang. Dalam melakukan
peramalan, peramal harus mencari data dan informasi masa lalu. Data dan informasi
masa lalu merupakan perilaku yang terjadi dimasa lalu dengan berbagai kondisi
pada saat itu.[6]
Selanjutnya, untuk meramal permintaan yang akan
datang terdiri dari berbagai cara. Masing-masing cara memiliki kelebihan
tersendiri. Dalam praktiknya, untuk melakukan peramalan permintaan dimasa yang
akan datang, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Survei
niat pembeli
2. Gabungan
pendapat tenaga penjual
3. Pendapat
ahli
4. Metode
tes pasar analisis deret waktu
5. Analisis
permintaan secara statistik.[7]
Sedangkan penyusun
ramalan dapat dilakukan atas dasar, antara lain sebagai berikut:
1.
Mengumpulkan
data
2.
Mengolah data
3.
Menentukan
metode peramalan
4.
Memproyeksikan
data
5.
Mengambil
keputusan.[8]
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas, maka
dapat kami simpulkan bahwa Agar perusahaan lebih mudah masuk ke pasar yang heterogen, hendaknya pasar tersebut
dipilih-dipilah-pilah sehingga membentuk
segmen-segmen yang relatif homogen. Selanjutnya, setelah pasar yang
dituju menjadi homogen, maka perusahan hendaknya melakukan keputusan
memilih sasaran yang lebih jelas. Hal
ini dilakukan karena perusahaan memiliki sumber daya terbatas untuk dapat
memenuhi pasar walaupun telah disegmentasikan.
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa
yang akna terjadi dimasa yang akan datang pada saat sekarang. Dalam melakukan
peramalan, peramal harus mencari data dan informasi masa lalu. Data dan
informasi masa lalu merupakan perilaku yang terjadi dimasa lalu dengan berbagai
kondisi pada saat itu.
DAFTAR PUSTAKA
Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis: Tekhnik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis
Secara Komprehensif, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997).
Kasmir, dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana, 2003).
[1] Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis: Tekhnik Menganalisis
Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1997), hal. 58-59.
[2] Ibid, hal. 65.
[3] Ibid, hal. 75.
[4] Ibid, hal. 75.
[5] Ibid.
[6] Kasmir, dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Kedua,
(Jakarta: Kencana, 2003), hal. 60.
[7] Ibid, hal. 61.
[8] Ibid, hal. 61-62.
0 komentar:
Post a Comment