BAB I
PEMBAHASAN
BAHASA INDONESIA ILMIAH


A.    PENGERTIAN BAHASA INDONESIA ILMIAH
Bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Kegiatan ilmiah biasanya bersifat resmi. Sebagai kegiatan yang bersifat resmi, ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam bahasa Indonesia baku, jadi, bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia baku yang digunakan dalam kegiatan ilmiah oleh sekelompok masyarakat terpelajar.
Meski sama-sama baku, tetapi ada perbedaan  dalam penggunaan bahasa Indonesia baku untuk kegiatan kenegaraan dengan untuk kegiatan ilmiah. Dalam kegiatan ilmiah, penggunaan bahasa Indonesia yang baku harus sesuai dengan sifat keilmuan yang meliputi: benar, logis, cermat dan sistematis.  Selain itu, menurut Nazar (2004: 8), penggunaan bahasa Indonesia dalam kegiatan ilmiah, baik apakah itu dalam bentuk tulis maupun lisan, yang juga harus diperhatikan adalah kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan ide. Ini dilakukan agar untuk menghindari terjadinya salah tafsir dalam kegiatan ilmiah.
B.     SYARAT KEBAHASAAN, BAHASA KARYA TULIS ILMIAH
1.      Baku
Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah, dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.
2.      Logis
Ide atau pesan yang akan disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima oleh akal.
3.      Kuantitatif
Keterangan yang di kemukakan dalam tulisan dapat diukur secara pasti.
4.      Tepat
Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh penutur atau penulis dan tidak mengandung makna ganda.
5.      Denotative
Kata yang digunakan dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak melibatkan  perasaan karena sifat ilmu itu adalah objectif.
6.      Ringkas
Ide dan gagasan di ungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya benar.
7.      Runtun
Ide yang digunakan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat  maupun dalam paragraph.
Bahasa yang digunakan akan dikatakan baik, jika maksud yang diungkapkan dapat dipahami dengan tepat oleh orang yang menerima bahasa tersebut. Dengan kata lain, bahasa yang baik adalah bahasa yang efektif dalam menyampaikan suatu maksud. Bahasa yang baik tidak selalu harus ragam baku, keefektifan komunikasi lebih banyak ditentukan oleh keserasian bahasa itu dengan situasinya (waktu, tempat, dan orang yang diajak bicara). Biasa saja bahasa yang baik itu tidak benar kaidah-kaidahnya. Sebaliknya bahasa yang benar kaidah-kaidahnya belum tentu bahasa yang baik sebab, misalnya akan janggal kedengarannya, bila dikantin kita menggunakan ragam bahasa baku, seperti seorang ilmuan yang sedang ceramah di dalam suatu seminar menggunakan bahasa seperti orang awam yang sedang mengobrol di kantin. Dengan demikian, bahasa yang benar dengan baik itu adalah bahwa yang sesuai dengan kaidah dan sesuai dengan situasi.
Ragam bahasa karya tulis ilmiah/akademik hendaknya mengikuti ragam bahasa yang panutanya adalah dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa  baku untuk menghindari  ketaksaan atau ambiguitas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa karya tulis ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya adalah agar karya tersebut dapat tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan. Masalah ilmiah biasanya menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat peragaan atau analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur bahasa dan kosakata yang canggih. Cirri-ciri bahasa keilmuan adalah kemampuannya untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memagn berada dan strukturnya yang baku dan cermat.
Dengan karakteristik ini, suatu gagasan dapat terungkap dengan cermat tanpa ada kesulitan dan kesalahan makna bagi penerimaanya. Suharsono menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian yaitu:
1.      Bermakna isinya
2.      Jelas uraianya
3.      Berkesatuan yang bulat
4.      Singkat dan padat
5.      Meemenuhi kaidah kebebasan
6.      Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
7.      Komunikatif secara ilmiah
Aspek komunikatif hendaknya dicapai pada tingkat kecanggihan yang diharapkan dalam komunikasi ilmiah. Oleh karena itu, karya ilmiah tidak selayaknya membatasi diri untuk menggunakan bahasa popular khususnya untuk komunikasi antar ilmuan. Karena makna symbol bahasa harus diartikan atas dasar kaidah baku.
Kaidah kebahasaan Indonesia dipergunakan di perguruan tinggi menjadi masalah karena kenyataannya bahwa sebagian besar buku ilmu pengetahuan dan teknologi berbahasa inggris sementara proses belajar menggunakan bahasa Indonesia. Lebih dari itu, peran dosen dalam memahamkan pengetahuan masih sangat dominan sehingga menyerap pengetahuan dalam bahasa inggris dan menyampaikannya dalam bahasa Indonesia.

C.    CIRI DAN KARAKTER BAHASA INDONESIA
Setiap ragam bahasa memiliki cirri khasnya masing-masing. Menurut Nazar (2004: 9), cirri ragam bahasa Indonesia ilmiah dibagi menjadi beberapa sebagai berikut:
-          Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah pada bahasa indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraph).
-          Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat diterima akal sehat manusia
-          Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat, jadi, kalimat yang di gunakan efektif.
-          Kata yang dipilih harus bernilai denotative yaitu makna yang sebenarnya
-          Ide diungkapkan dalam kalimat harus padat isi/bernas. Oleh sebab itu, penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat.
-          Penggunaan ide dalam kalimat  ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran
-          Unsure ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis
-          Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas  sehingga tidak menimbulkan salah tafsir.
Selain cirri-ciri ragam bahasa diatas, yang digunakan untuk kegiatan keilmuan tersebut juga memiliki karakteristik. Menurut Suwignyo (2008:11), bahasa Indonesia untuk kegiatan keilmuan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Objektif. Dalam artian kata-kata yang digunakan harus netral atau tidak memihak dan berorientasi pada gagasan atau objeknya
2.      Ringkas dan jelas. Komunikasi keilmuan adalah komunikasi lugas dan langsung pada inti informasi. Oleh sebab itu,  unsure bahasa yang digunakan juga harus lugas dengan menghindari kata-kata metaforis atau kata-kata konotatif. Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti informasi dengan cara menggunakan unsure bahasa.
3.      Cendekia. Dalam artian, kecermatan dalam pemilihan kata. Penulis harus mampu memilih kata dengan cermat sehingga pernyataannya terbentuk dengan tepat, cermat, logis, dan abstrak.
4.      Formal, artinya, bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan haruslah bersifat formal

5.      Konsisten atau taat asas. Penggunaan unsure bahasa dalam karya keilmuan digunakan secara konsisten. Unsure kebahasaan yang dimaksud adalah kosakata atau istilah, bentuk-bentuk kata, dan penggunaan  singkatan. Dalam karya keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah atau kata tersebut digunakan secara konsisten.


BAB II
KESIMPULAN


Dari pembahasan makalah diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Kegiatan ilmiah baisanya bersifat resmi.
Sebagai kegiatan yang bersifat resmi, ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam bahasa Indonesia baku. Jadi, bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia baku yang digunakan untuk kegiatan oleh kelompok masyarakat terpelajar.


DAFTAR PUSTAKA


Moeliono, Anton M. 1982. Teknik Pembuatan Karya Tulis Ilmiah. Dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia. Jilid III. Nomor 3 Jakarta: Bharata.
http://www. Dinamika.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/28102008121137-paper-bahasa—indonesia-fix.doc


0 komentar:

 
Top