BAB I
PENDAHULUAN
Pada awalnya dunia Timur dan Barat
saling pengaruh mempengaruhi.Kaum muslimin dari Timurpun telah memberikan
sumbangan yang besar dengan mengembangkan dan memelihara filsafat Yunani yang
telah diharamkan oleh Gereja Barat.Ilmu-ilmu eksakta yang tak pernah dikenal
atau dikembangkan sebelumnya telah disumbangkan pula oleh kaum
muslimin.Terjadilah hubungan timbal balik antara Timur dan Barat di Laut
Tengah.Namun hubungan yang makin lama makin baik itu tiba-tiba diputuskan oleh
Paus Urbanus II yang membangkitkan fanatisme agama terhadap Islam.Pidato yang
diucapkan pada tanggal 26 November 1095 di Cler Mont (Perancis Selatan), orang
Kristen mendapat suntikan untuk mengunjungi “Kuburan suci dan merebutnya dari
orang-orang Islam”. Suatu serangan yang kemudian dikenal dengan sebutan Perang
Salib, yang mempunyai tujuan untuk merebut kota suci Palestina, “Tempat Tuhan
Berpijak”.
Dari sinilah awal mula penjajahan
Barat terhadap dunia Islam, disaat dunia Islam mengalami kemerosotan internal
yang hebat akibat pertarungan-pertarungan antara kaum Syi’ah, kaum Sunni dan
kaum Khawarij, antara madzhab Safii, Hanafi dan Hambali, antara ras-ras Persia,
Arab dan Turki, memberikan peluang kepada dunia Barat untuk menghancurkan kaum
muslimin dan menguasai negeri mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
AKIBAT
PENJAJAHAN BARAT ATAS DUNIA ISLAM DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN NEGARA-NEGARA
ISLAM
A.
LATAR BELAKANG PENJAJAHAN BARAT
TERHADAP DUNIA ISLAM
Perang
Salib adalah peperangan yang dilakukan oleh umat Kristen Eropa barat ke tanah
Timur, sejak dari abad kesebelas sampai abad ke tiga belas masehi.Untuk
melepaskan Palestina dari tangan daulah Islam dan mendirikan daulah Kristen
Latin di tanah Timur.Dinamakan Perang Salib karena umat Kristen yang turut
dalam peperangan itu memakai tanda salib sebagai simbul.
Perang Salib I dimenangkan oleh orang Kristen, karena pada waktu itu kaum muslimin tidak dalam keadaan bersatu, perpecahan terjadi di seluruh wilayah, juga karena para pemimpin Islam saling bermusuhan, dalam kondisi yang tidak seimbang inilah kaum muslimin mengalami kekalahan.
Perang Salib I dimenangkan oleh orang Kristen, karena pada waktu itu kaum muslimin tidak dalam keadaan bersatu, perpecahan terjadi di seluruh wilayah, juga karena para pemimpin Islam saling bermusuhan, dalam kondisi yang tidak seimbang inilah kaum muslimin mengalami kekalahan.
Perang
Salib menjadi awal mula penjajahan Barat terhadap dunia Islam.Sejak itu
lahirlah imperialisme dengan bentuk penindasan, penghisapan, perbudakan yang
merupakan lembaran hitam umat manusia yang hina, keji dan jahat.Bangsa Barat
mempunyai semboyan yang terkenal dengan M3 (Mercenary, Missionary, Military),
yaitu keuntungan, penyiaran agama dan perluasan daerah militer.
Perang
Salib membawa keuntungan bagi negara-negara Barat, hal itu dapat dilihat saat Paus
membagi dunia menjadi 2 bagian pada tahun 1493, yang satu dihadiahkan untuk
Spanyol dan yang lain untuk Portugis. Daerah Demarkasi inilah yang memberikan
daerah mulai dari Brazil ke timur, termasuk Indonesia menjadi milik
Portugis.Selain itu juga diberikan istimewa kepada Portugis dan Spanyol
terhadap laut, pulau dan benua yang telah ditemukan untuk tetap menjadi milik
mereka dan anak cucunya.Paus Alexander VI juga menunjuk ditemukannya emas,
rempah-rempah dan banyak barang berharga yang berjenis-jenis dan bermutu.Selain itu penetris Perancis telah
berkembang dengan cepat pedagang-pedagang Perancis mempergunakan kesempatan
untuk melaksanakan keinginannya mendirikan pos-pos perdagangan dan misi-misi
perwakilan di Syria dan Mesir.
Tujuan
penjajahan barat terhadap dunia Islam selanjutnya adalah military atau
perluasan daerah militer.Penetrasi barat ke pusat dunia Islam di Timur Tengah
pertama-tama dilakukan oleh dua bangsa Eropa yang terkenal yaitu Inggris dan
Perancis. Inggris terlebih dahulu menanamkan pengaruhnya di India, sedangkan
Mesir dapat ditaklukkan Perancis tahun 1789 M.
Semua negara Kristen bersatu tekad hendak menghancurkan kerajaan-kerajaan Islam. Semangat sabilisme memang tetap tersimpan dalam dada kaum Nasrani bagaikan api dalam sekam dan semangat fanatisme tidak pernah lepas, ia tetap hidup dan bergejolak di dalam hati hingga sekarang. Agama Nasrani selamanya melihat Islam dengan kacamata permusuhan, kedengkian dan fanatisme keagamaan yang penuh kebencian.
Semua negara Kristen bersatu tekad hendak menghancurkan kerajaan-kerajaan Islam. Semangat sabilisme memang tetap tersimpan dalam dada kaum Nasrani bagaikan api dalam sekam dan semangat fanatisme tidak pernah lepas, ia tetap hidup dan bergejolak di dalam hati hingga sekarang. Agama Nasrani selamanya melihat Islam dengan kacamata permusuhan, kedengkian dan fanatisme keagamaan yang penuh kebencian.
B.
BENTUK-BENTUK PENJAJAHAN BARAT TERHADAP
DUNIA ISLAM TERMASUK DI INDONESIA
Negara-negara
Barat seperti Inggris, Perancis, Spanyol, Italia, Rusia dan lain-lain memang
mempunyai tehnologi militer dan industri perang yang lebih canggih dibandingkan
dengan negara Islam, sehingga mereka tidak segan-segan untuk menyerang dan
mengalahkan wilayah-wilayah yang berada di bawah kekuasaan Islam.Dari awal
penjajahan Barat yaitu perang salib umat Islam telah kehilangan berbagai daerah
yang semula telah dikuasai Islam, yang kemudian jatuh ke tangan orang Kristen,
yang sukar untuk dikembalikan kembali.Jadi pada perang salib ini telah terjadi
penaklukan dan penyerangan yang dilakukan oleh negara Barat untuk merebut
wilayah-wilayah kekuasaan Islam.Tidak terhingga kerugian yang diakibatkan oleh
penjajahan tersebut, baik kerugian hasil budaya dan peradaban manusia maupun
kerugian material maupun korban jiwa, bahkan Richand yang digelari berhati
surga menyembelih 27.000 orang tawanan Islam.Suatu perbuatan sangat hina, keji
dan jahat.
Penaklukan
yang dilakukan oleh negara-negara Barat antara lain adalah Sebagai
berikut:
1) 1820 Oman dan Qatar berada di bawah
protektorat Inggris
2) 1830-1857 Penaklukan Aljazair oleh
Perancis
3) 1839 Aden dikuasai Inggris
4) 1881-1883 Tunisia diserbu Perancis
5) 1882 Mesir diduduki Inggris
6) 1898 Sudan ditaklukkan Inggris
7) 1900 Chad diserbu Perancis
Pada abad ke20 M Italia dan Spanyol ikut bersama Inggris dan
Perancis memperebutkan wilayah-wilayah di Afrika.
1) 1960 Kesultanan muslim di Nigeria utara
menjadi protektorat Inggris
2) 1912-1913 Kesultanan Tripoli dan
Cyrenaica diserbu Italia
3) 1912 Marokko diserbu Perancis dan
Spanyol
4) 1914 Kuwait di bawah protektorat
Inggris
5) 1919-1921 Sisilia wilayah Turki
diduduki Perancis
6) 1920 Irak menjadi protektorat
Inggris
7) 1920 Syria dan Libanon di bawah
mandat Perancis
8) 1926-1927 Perebutan seluruh Somalia
oleh Italia
Selain berupa penaklukan dan penyerangan negara-negara Barat
juga banyak melakukan penindasan, penghisapan dan perbudakan, yang sangat
bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.Penindasan dilakukan kepada wilayah-wilayah
yang telah dikuasainya untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar.Penghisapan
terutama pada hasil bumi dan kekayaan alam negara yang dijajahnya serta
perbudakan banyak dialami oleh orang-orang Islam yang wilayahnya telah jatuh ke
tangan negara-negara Barat.
Asia Tenggara, negeri tempat Islam baru mulai berkembang,
yang merupakan daerah rempah-rempah terkenal pada masa itu, justru menjadi
ajang perebutan negara-negara Eropa. Kekuatan Eropa malah lebih awal
memancapkan kekuasaannya karena kerajaan Islam di Asia Tenggara lebih lemah sehingga
mudah dapat ditaklukkan.Pada tahun 1521 M, Spanyol datang ke Maluku dengan
tujuan dagang, yang kemudian disusul oleh Belanda, Inggris, Demark dan
Perancis.Belanda datang tahun 1595 M dan dengan segera memonopoli perdagangan
di Indonesia.Tentu kehadirannya ditantang oleh penduduk setempat. Oleh karena
itu seringkali terjadi peperangan antara Belanda dengan penduduk, walaupun
akhirnya peperangan dimenangkan oleh Belanda, yang terbesar diantaranya adalah
perang Aceh, perang Paderi di Minangkabau dan perang Diponegoro di Jawa.
Penjajahan Barat di Indonesia banyak dilatarbelakangi oleh
faktor-faktor ekonomi, karena Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil bumi
berupa rempah-rempah yang mempunyai nilai jual tinggi di pasaran Eropa. Selain
itu juga dilatarbelakangi oleh faktor misionaris, atau penyebaran agama, hal
ini dapat dilihat sampai sekarang daerah-daerah tempat pertama kali
negara-negara Barat datang ke Indonesia berpenduduk mayoritas Kristen.
C.
IMPLIKASI PENJAJAHAN BARAT TERHADAP
PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM
Serbuan
kaum salib ke negeri-negeri Islam tidak hanya menggunakan pedang, besi dan api,
tetapi juga melalui peradaban mereka yang dicekokkan ke semua negeri yang dapat
dikuasainya. Bukan hanya peradaban material yang menyerbu negara-negara Islam,
bahkan mental dan nilai-nilai moralpun tidak ketinggalan, seperti sistem
pendidikan dan pengajaran, dan pemikiran-pemikiran orang Eropa mengenai ilmu
jiwa, ilmu sosial, modal dan lain-lain.
Perang Salib menghasilkan puing-puing kehancuran bagi kaum muslimin akibat kemauan penjajah yang dikendalikan oleh keserakahan untuk menguasai dan memperkuat wilayahnya mereka memikul salib di pundak mereka, tetapi setan berada di hati mereka.
Perang Salib menghasilkan puing-puing kehancuran bagi kaum muslimin akibat kemauan penjajah yang dikendalikan oleh keserakahan untuk menguasai dan memperkuat wilayahnya mereka memikul salib di pundak mereka, tetapi setan berada di hati mereka.
Dahulu
kaum muslimin menghayati peradaban ditambah dengan peradaban Persia, Turki dan
lain-lain disamping pemikiran filsafat yang diserap dari Yunani dan
Romawi.Dengan datangnya peradaban Barat, maka peradaban lama yang telah mereka
hayati selama berabad-abad mengalami keguncangan hebat dalam pikiran
mereka.Inti peradaban Barat bercorak Nasrani, karena itu orang-orang Qibth di
Mesir lebih mudah meniru dan menyerapnya. Namun mereka lebih banyak menyerap
segi material daripada segi moralnya, sehingga setiap rumah dari keluarga kaum
muslimin telah menggunakan penerangan listrik, menggunakan sajadah buatan
Eropa, mendengarkan siara radio Eropa dan lain sebagainya.
Pada saat
barat mendominasi dunia di bidang politik dan peradaban, persentuhan dengan
Barat menyadarkan tokoh-tokoh Islam akan ketinggalan mereka. Karena itu mereka
berusaha bangkit dengan mencontoh Barat dalam masalah-masalah politik dan
peradaban untuk menciptakan balance of power.Yang pertama merasakan hal itu
diantaranya Turki Usmani, karena kerajaan ini yang pertama dan utama menghadapi
kekuatan Eropa.Kesadaran itu memaksa penguasa dan pejuang-pejuang Turki untuk
banyak belajar dari Eropa.
Penjajahan
Barat juga memicu gerakan pembaharuan dalam Islam, yang didorong oleh 2 faktor
yaitu pemurnian ajaran Islam dari unsur-unsur asing yang dipandang sebagai
penyebab kemunduran Islam dan menimba gagasan-gagasan pembaharuan dan ilmu
pengetahuan dari Barat, sedangkan yang kedua, tercermin dari pengiriman para
pelajar muslim oleh penguasa Turki Usmani dan Mesir ke negara-negara Eropa untuk
menimba ilmu pengetahuan dan dilanjutkan dengan gerakan penerjemahan
karya-karya Barat ke dalam bahasa Islam. Pelajar-pelajar muslim asal India juga
banyak menuntut ilmu ke Inggris.
Pengaruh
Barat terutama terlihat pada lapisan atas dan menengah, terutama pada
intelegensia orang yang memperoleh pendidikan Barat, yang dijumpai pada tiap
negeri Timur.Dalam reaksinya terhadap pengaruh Barat mereka mempunyai pandangan
yang berbeda-beda.Pandangan pertama berpegang pada sendi-sendi filsafat hidup
nenek moyangnya, berusaha melakukan asimilasi dengan ide-ide Barat dan
memikirkan sintesa yang lebih tinggi dari semangat Barat.Kedua, memutuskan
hubungan dengan warisan lama, menerjunkan dirinya dalam pembaratan.Yang ketiga
bersembunyi di belakang kekecewaan dan kengerian Barat.
Memang
benar bahwa peradaban Barat memainkan peranan besar dalam memajukan dunia
Islam.Tanpa peradaban Barat dunia Islam tentu masih seperti keadaan semula,
tetapi itu tidak berarti bahwa peradaban Barat tidak mengandung cacat dan
kekurangan.Peradaban Barat telah menjauhkan dunia Islam dari peradaban Islam
yang lama.Akhirnya peradaban Islam bukan lagi suatu produk dari kaum muslimin
mandiri sebagaimana peradaban Barat adalah produk dari orang-orang Barat
sendiri.
D.
KEMERDEKAAN NEGARA-NEGARA
ISLAM DARI PENJAJAHAN BARAT
Munculnya
gagasan nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya partai-partai politik
merupakan modal utama umat Islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan negara
merdeka. Dalam kenyataannya, partai-partai itulah yang berjuang melepaskan diri dari kekuasaan penjajah. Perjuangan tersebut
terwujud dalam beberapa bentuk kegiatan antara lain:
1. Gerakan politik, baik
dalam bentuk diplomasi maupun perjuangan bersenjata.
2. Pendidikan dan
propaganda dalam rangka mempersiapkan masyarakat menyambut dan mengisi
kemerdekaan.
Negara berpenduduk
mayoritas Muslim yang pertama kali memproklamasikan kemerdekaannya adalah
Indonesia, yaitu tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia merdeka dari pendudukan
Jepang setelah Jepang dikalahkan oleh Sekutu. Disusul oleh Pakistan tanggal 15
Agustus 1947, ketika Inggris menyerahkan kedaulatannya di India kepada dua
Dewan Konstitusi, satu untuk India dan satunya untuk Pakistan.
Tahun 1922, Timur Tengah
(Mesir) memperoleh kemerdekaan dari Inggris, namun pada tanggal 23 Juli 1952,
Mesir menganggap dirinya benar-benar merdeka. Pada tahun 1951 di Afrika,
tepatnya Lybia merdeka, Sudan dan Maroko tahun 1956, Aljazair tahun 1962. Semuanya
membebaskan diri dari Prancis. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Yaman Utara,
Yaman selatan dan Emirat Arab memperoleh kemerdekaannya pula. Di Asia tenggara,
Malaysia, yang saat itu termasuk Singapura mendapat kemerdekaan dari Inggris
tahun 1957, dan Brunai Darussalam tahun 1984 M.
Demikianlah, satu persatu
negeri-negeri Islam memerdekakan diri dari penjajahan. Bahkan, beberapa
diantaranya baru mendapat kemerdekaan pada tahun-tahun terakhir, seperti negera
Islam yang dulunya bersatu dalam Uni Soviet, yaitu Uzbekistan, Turkmenia,
Kirghistan, Kazakhtan, Tasjikistan dan Azerbaijan pada tahun 1992 dan Bosnia
memerdekakan diri dari Yugoslavia pada tahun 1992 (Yatim, 2003:187-189).
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan
makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Perang Salib merupakan awal
penetrasi Barat terhadap dunia Islam yang selanjutnya membawa kaum muslimin
berada dalam jajahan negara-negara Barat. Karena mulai dari Perang Salib I
inilah kaum muslimin banyak mengalami kerugian, baik kerugian yang bersifat material
seperti banyaknya wilayah Islam yang direbut Barat, diduduki dan dikuasai, juga
kerugian non material yang berupa mulai hilangnya peradaban Islam dan mulai
masuknya peradaban-peradaban Barat.
Bentuk-bentuk penjajahan barat
terhadap dunia Islam berupa penyerangan, penaklukan, sehingga banyak
wilayah-wilayah Islam yang jatuh ke negara-negara Barat.Juga berupa penindasan,
penghisapan dan perbudakan.
Penjajahan Barat ternyata membawa implikasi yang sangat luas terhadap perkembangan peradaban Islam baik peradaban material yang berupa tehnologi baru, maupun peradaban mental.Penjajahan Barat juga memicu gerakan pembaharuan dalam Islam, yang mana bertujuan untuk memurnikan agama Islam dari pengaruh asing dan menimba gagasan-gagasan pembaharuan dan ilmu pengetahuan Barat.
Penjajahan Barat ternyata membawa implikasi yang sangat luas terhadap perkembangan peradaban Islam baik peradaban material yang berupa tehnologi baru, maupun peradaban mental.Penjajahan Barat juga memicu gerakan pembaharuan dalam Islam, yang mana bertujuan untuk memurnikan agama Islam dari pengaruh asing dan menimba gagasan-gagasan pembaharuan dan ilmu pengetahuan Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
Amin, Islam dari Masa ke Masa,
Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991.
Badri
Yatim, Sejarah Peradaban Islam,
Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1998.
Imam
Munawwir, Kebangkitan Islam dan
Tantangan-tantangan yang Dihadapi dari Masa ke Masa, Surabaya, PT. Bina
Ilmu, 1984.
0 komentar:
Post a Comment