BAB I
PENDAHULUAN


Dalam perspektif tuntunan agama islam, sebenarnya yang harus mencukupi kebutuhan para janda dan anak-anaknya adalah penguasa. Tapi karena Negara kita tidak berdasarkan syariat islam, tidak jelas siapa sebenarnya yang bertanggung jawabterhadap para janda dan anak yatim. Betul agama sangat menaganjurkan agar memuliakan anak yatim, mereka yang kehilangan ayah merupakan orang-orang yang harus diperhatikan dan di utamakan, malah rasulullah sangat manganjurkan membantu dan menolong anak yatim. Dan beliau memang sangat menyayangi anak yatim–beliau juga anak yatim, yang di tinggalkan aayahnya dalam usia belia. Banyak sekali ayat yang memberikan pehatian dan keutamaan kepada anak yatim.
Allah menyuruh kita untuk memperlakukan anak yatim dengan baik seperti saudara sendiri, dan bahkan lebih mengutamakan mereka. Sedangkan dalam ayat lain, seperti yang difirmankan allah dalam surah Ad-Dhuha ayat 9 (93:9), kita dilarang memperlakukan anak yatim secara sewenang. Berkah ank yatim Allah berikan kepada keluarga itu, sehingga mereka berhasil dan menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah. Perjuangan hidup memang membutuhkan ketabahan, kegigihan, dan sikap posotif, karena biasanya perjuangan itu memakan waktu yang lama. Siakap sabr dan berbalik sangka juga sangat penting.


BAB II
PEMBAHASAN
HADIST TENTANG MENYAYANGI ANAK YATIM


A.    DEFINISI ANAK YATIM
Adapun menurut istilah syara’ yang dimaksud dengan anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum dia baligh. Batas seorang anak disebut yatim adalah ketika anak tersebut telah baligh dan dewasa, berdasarkan sebuah hadits yang menceritakan bahwa Ibnu Abbas r.a. pernah menerima surat dari Najdah bin Amir yang berisi beberapa pertanyaan, salah satunya tentang batasan seorang disebut yatim.
Didalam ajaran Islam, anak yatimmendapat perhatian khusus melebihi anak-anak yang wajar yang masih memiliki kedua orang tua. Islam memerintahkan kaum muslimin untuk senantiasa memperhatikan nasib mereka, berbuat baik kepada mereka, mengurus dan mengasuh mereka sampai dewasa.  Islam juga memberi nilai yang sangat istimewa bagi orang-orang yang benar-benar menjalankan perintah ini.
Betapa agungnya ajaran Islam, ajaran yang universal ini menempatkan anak yatim dalam posisi yang sangat tinggi, Islam mengajarkan untuk menyayangi mereka dan  melarang melakukan tindakan-tindakan yang dapat menyinggung perasaan mereka. Banyak sekali ayat-ayat Al-qur’an dan hadits-hadits Nabi saw yang menerangkan tentang hal ini. Dalam surat Al-Ma’un misalnya, Allah swt berfirman:
|M÷ƒuäur&Ï%©!$#Ü>Éjs3ãƒÉúïÏe$!$$Î/ÇÊÈšÏ9ºxsùÏ%©!$#íßtƒzOŠÏKuŠø9$#ÇËÈŸwurÙçts4n?tãÏQ$yèsÛÈûüÅ3ó¡ÏJø9$#ÇÌÈ
Artinya “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?Itulah orang yang menghardik anak yatim,Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin”(Q.S. Al-Ma’un: 1-3).
Orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan kepada fakir miskin, dicap sebagai pendusta Agama yang ancamannya berupa api neraka. Dalam ayat lain, Allah juga berfirman:
$¨Br'sùzOŠÏKuŠø9$#Ÿxsùöygø)s?ÇÒÈ$¨Br&urŸ@ͬ!$¡¡9$#Ÿxsùöpk÷]s?ÇÊÉÈ
Artinya: “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya” (Q.S. Adh-Dhuha: 9-10).
Demikianlah, ajaran Islam memberikan kedudukan yang tinggi kepada anak yatim dengan memerintahkan kaum muslimin untuk berbuat baik dan memuliakan mereka. Kemudian memberi balasan pahala yang besar bagi yang benar-benar menjalankannya, disamping mengancam orang-orang yang apatis akan nasib meraka apalagi semena-mena terhadap harta mereka. Ajaran yang mempunyai nilai sosial tinggi ini, hanya ada didalam Islam. Bukan hanya slogan dan isapan jempol belaka, tapi dipraktekkan oleh para Sahabat Nabi dan kaum muslimin sampai saat ini. Bahkan pada jaman Nabi saw dan para Sahabatnya, anak-anak yatim diperlakukan sangat istimewa, kepentingan mereka diutamakan dari pada kepentingan pribadi atau keluarga sendiri.
B.     ANJURAN RASULULLAH MENYAYANGI ANAK YATIM
اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي فِيهِ رَحْمَةَ الْأَيْتَامِ وَإِطْعَامَ الطَّعَامِ وَ إِفْشَاءَ السَّلامِ وَ صُحْبَةَ الْكِرَامِ بِطَوْلِكَ يَا مَلْجَأَ الْآمِلِينَ
Artinya: “Ya Allah Berilah aku rezeki berupa kasih sayang terhadap anak yatim dan pemberian makan dan penyebaran salam dan pergaulan dengan orang-orang mulia, dengan kemuliaan-Mu. Wahai tempat berlindung bagi orang-orang yang berharap”.
Anak yatim sangat membutuhkan kasih sayang. Karena kasih sayang setidaknya dapat memenuhi kesedihan akibat kehilangan orang tua. Itulah mengapa Islam sangat menganjurkan umat Islam untuk menyayangi mereka sama seperti anaknya sendiri. Apabila mereka yang menyia-nyiakan anak yatim maka mereka akanmendapat kemurkaan Allah Swt.Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya:
1.      “Bersikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapak yang penyayang." (HR. Bukhori).
2.      “Siapa yang mengasuh anak yatim dan berbuat baik pada mereka akan dijadikan baginya tirai pelindung dari api neraka”. (HR. Bukhori).
3.      “Barangsiapa yang menanggung anak yatim di rumahnya yakni ia diberi makan dan minum (sama dengan makan dan minumnya), maka Allah SWT akan memasukkan ia di surga, kecuali jika ia melakukan dosa yang tidak dapat diampuni”. (HR. Turmudzi).
4.      “Barang siapa mengurus anak yatim yang memiliki harta, hendaklah ia perniagakan, dan janganlah membiarkannya (tanpa diperniagakan) hingga habis oleh sedekah (zakat dan nafakah)”. (HR. Tirmizi, Daraquthni, dan Baihaqi dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya Abdullah bin ‘Amr bin Ash).
5.      “Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan dengan baik dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim, tapi anak itu diperlakukan dengan buruk”. (HR. Ibnu Majah).
6.      Dari Abu Hurairah r.a.Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baiknya wanita adalah yang paling sayang terhadap anak yatim yang masih kecil..” (HR. Muslim).
7.      Rasulullah SAW bersabda: Sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi . (HR Thobroni, Targhib, Al Albaniy : 254).
8.      “Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga”. (HR. Abu Ya'la dan Thobroni, Shohih At Targhib, Al-Albaniy : 2543).

C.    PAHALA MENGASUH ANAK YATIM
1.      Surga
Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang mengasuh anak yatim, sehingga segala kebutuhannya terpenuhi, maka Allah mewajibkan surga untuknya." (Bihar al-Anwar, jilid 75, hal 51).
2.      Bersama Rasulullah
Rasulullah Saw bersabda, "Aku bersama orang yang mengasuh anak yatim, seperti dua jari akan bersama-sama di surga." (Mizan al-Hikmah, hadis 22582).
3.      Mendapat rahmat Allah
Imam Shadiq as berkata, "Seseorang yang ingin mendapat rahmat Allah dan masuk ke surga ..., hendaknya ia bersikap penuh kasih sayang terhadap anak yatim." (Amali as-Shaduq, hal 318, majelis 61, hadis 15)
4.      Mendapat pahala berlipat ganda
Imam Ali as berkata, "Seorang mukmin dan mukminah yang mengusap kepala anak yatim, maka Allah Swt akan memberi pahala kepadanya sesuai dengan jumlah rambut yang diusapnya." (Tsawab al-A'mal, hal 237)
5.      Melembutkan hati dan mengabulkan keinginan
Rasulullah Saw bersabda, "Apakah kalian suka hati kalian lembut dan keinginan kalian dikabulkan?" Beliau kemudian bersabda, "Sayangilah anak yatim, dengan penuh kasih sayang usaplah tangan kalian di atas kepalanya dan memberi anak yatim seperti yang engkau makan. Bila tiga hal ini kalian lakukan, maka hati kalian akan lembut dan keinginan kalian dikabulkan." (Kanz al-Ummal, jilid 3, hal 169, hadis 6002).

D.    PAHALA MENENANGKAN ANAK YATIM
Begitu pentingnya keresahan anak yatim bagi Rasulullah Saw, sehingga beliau bersabda, "... Kapan saja seorang anak yatim menangis, maka air matanya akan terjatuh di telapak tangan Allah Yang Maha Pengasih, maka Allah Swt akan berfirman, "Siapa yang membuat anak yatim, yang ayahnya telah diletakkan di bawah tanah, ini menangis? Barangsiapa yang menenangkan anak ini, maka surga sebagai balasannya." (Tafsir Fakhr ar-Razi, jilid 31, hal 220).
Dalam hadis lain Rasulullah Saw bersabda, "Ketika seorang anak yatim menangis, maka Arsy Allah bergetar. Kemudian Allah Swt berkata kepada para malaikat, "Wahai para malaikat-Ku! Siapa yang membuat anak yang ayahnya telah dikuburkan ini menangis?" Para malaikat berkata, "Wahai Allah, Engkau lebih mengetahui." Allah Swt berfirman, "Wahai para malaikat-Ku! Aku bersumpah, bahwa siapa saja yang dapat menenangkan tangisannya dan membuat hatinya gembira, maka di Hari Kiamat nanti Aku akan membuatnya gembira." (Tafsir Majma' al-Bayan, jilid 10, hal 606) (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi).


BAB III
KESIMPULAN


Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa  dalam menyayangi anak yatim itu sangatlah berat tetapi sangat besar sekali pahala yang akan kita dapatkan, Allah menyuruh kita untuk memperlakukan anak yatim dengan baik seperti saudara sendiri, dan bahkan lebih mengutamakan mereka. Sedangkan dalam ayat lain, seperti yang difirmankan allah dalam surah Ad-Dhuha ayat 9 (93:9), kita dilarang memperlakukan anak yatim secara sewenang.
Berkah anak yatim Allah berikan kepada keluarga itu, sehingga mereka berhasil dan menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah. Perjuangan hidup memang membutuhkan ketabahan, kegigihan, dan sikap posotif, karena biasanya perjuangan itu memakan waktu yang lama. Siakap sabr dan berbalik sangka juga sangat penting.


DAFTAR PUSTAKA


http://abufarhi.multiply.com/journal/item/1/anak_yatim

1 komentar:

Anonymous said... 12 December 2012 at 21:41

ASLM WR. WB. IZIN COPAS YAH...

 
Top