BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran
adalah suatu cara untuk menempuh masa depan yang dicapainya dengan bertanya
maka kita tahu mana yang belum tahu dan mana yang salah. Bertanya banyak
manfaatnya, diantaranya adalah kita bisa mengetahui apa yang belum kita
ketahui, maka daripada itu banyak siswa atau pelajar dan mahasiswa yang sering
bertanya kepada guru, dosen dan instruktur untuk kepentingan mereka dan
menambah wawasan mereka.
Melalui bertanya banyak siswa atau pelajar yang
menjadi tahu dari yang kurang paham menjadi paham atas materi yang dipelajari
saat itu. Dari latar belakang tersebut, maka disini penulis akan menjelaskan
makalah yang berjudul “Definisi dan fungsi pertanyaan” yang mana didalam
makalah ini sudah penulis rangkum secara detail agar mudah untuk dipahami dan
dimengerti oleh pembaca semua.
BAB II
PEMBAHASAN
DEFENISI DAN FUNGSI PERTANYAAN
A. DEFINISI DAN FUNGSI PERTANYAAN
Fungsi pertanyaan didalam kegiatan pembelajaran Menurut Turney (1979)
mendefenisikan 12 fungsi pertanyaan seperti itu:
1.
Membangkitkan minat dan keingintahuan
siswa tentang suatu topik.
2.
Memusatkan perhatian pada masalan tertentu.
3.
Menggalakkan penerapan belajar aktif.
4.
Merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri.
5.
Menstruktur tugas – tugas hingga kegiatan belajar dapat berlangsung secara maksimal.
6.
Mendiagnosis kesulitan belajar siswa.
7.
Mengkomunikasikan dan merealisasikan bahwa semua siswa harus terlibat secara
aktif dalam pembelajaran.
8.
Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan
pemahamannya tentang informasi yang diberikan.
9.
Melibatkan siswa dalam memamfaatkan kesimpulan yang dapat mendorong
mengembangkan proses berfikir.
10. Mengembangkan kebiasaan
menanggapi pertanyaan teman atau pernyataan guru.
11. Memberi kesempatan untuk belajar
berdiskusi.
12. Menyatakan perasaan dan pikiran yang
murni kepada siswa.
Masih banyak lagi fungsi
pertanyaan yang dilaporkan oleh para peneliti namun dari daftar diatas, sudah
dapat kita simpulkan bahwa fungsi pertanyaan tersebut sangat bervariasi.
B. KETERAMPILAN
BERTANYA DASAR
1. Definisi Keterampilan Bertanya
Dasar
Pengertian keterampilan bertanya dasar secara
etimologis bertanya diuraikan menjadi dua suku kata yaitu “terampil dan tanya”.
Menurut kamus bahasa Indonesia “bertanya” berasal dari kata “tanya” yang
berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata “terampil” memiliki arti “cakap dalam penyelesaian tugas
ataupun mampu dan cekatan”. Dengan demikian keterampilan bertanya secara
sederhana dapat diartikan dengan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam
meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain atau pihak yang menjadi
lawan bicara.
Menurut John. I. Bolla dalam proses pembalajaran setiap pertanyaan baik
berupa kalimat tanya atau suruhan, yang menuntut respon siswa, sehingga siswa
memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir, dimasukkan
pertanyaan. Pendapat serupa dikemukakan oleh G.A. Brown dan R.Edmonson dalam
Siti Julaeha, pertanyaan adalah segala pertanyaan yang menginginkan tanggapan
verbal (lisan).
Merujuk pada dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yangn diajukan
tidak selalu dalam rumusan kalimat Tanya, melainkan dalam bentuk suruhan atas
pertanyaan, selain tiu dimaksudkan adanya respon siswa.
2. Tipe dan syarat-syarat bertanya
Adapun Tipe dan bentuk pertanyaan sangat
beragam, penggunaan dalam bentuk setiap pertanyaan bergantung pada tujuan
yang diharapkan, tipe pertanyaan yaitu:
a)
Pertanyaan yang menuntut fakta-fakta, yaitu pertanyaan untuk mengembangkan
atau melatih daya ingat siswa terhadap sesuatu yang pernah dipelajarinya.
b)
Pertanyaan yang menuntut kemampuan yang membandingkan,, yaitu pertanyaan
untuk mengembangkan atau melatih daya fakir analisis dan sintesis.
c)
Pertanyaan yang menuntut kemampuan memperkirakan, yaitu pertanyan untuk
mengembangkan atau melatih kemampuan atau membuat perkiraan-perkiraan.
d)
Pertanyaan yang menuntut kemampuan analisis, yaitu pertanyaan untuk
mengembangkan dan melatih kemampuan daya analisis.
e)
Pertanyaan yang menuntut pengorganisasian, yaitu pertanyaan untuk
mengembangkan atau melatih kemampuan berfikir secara teratur.
f)
Pertanyan yang tidak perlu dikemukakan jawabannya, yaitu pertanyaan untuk
memberikan penegasan atau meyakinkan tentang sesuatu kepada siswa, pertanyaan
ini digolongkan dengan pertanyan retorika yang tidak perlu mendapatkan jawaban.
Syarat pertanyaan yang harus diperhatikan
agar pertanyaan yang diajukan kepada siswa mendapat respon yangn baik adalah:
a)
Pertanyaan yang disampaikan dengan menggunakan kalimat atau bahasa yang
mudah ditangkap oleh pihak yang ditanya (siswa).
b)
Pertanyan diajukan secara klasikal, berikan waktu untuk berfikir kemudian
baru diajukan salah seorang yang diminta untuk menjawabnya.
c)
Beri kesempatan secara adil dan merata kepada setiap siswa untuk
mendapatkan pertanyaan.
d)
Penunjukan siswa yang diminta jawaban tidak dilakukan secara
berurutan atau sistematis,akan tetapi harus diusahakan secara acak agar setiap
siswa memusatkan perhatian dan memiliki kesiapan untuk menjawab pertanyaan.
C. KETERAMPILAN DASAR BERTANYA GURU
Keterampilan dasar mengajar harus
diperlukan untuk memudahkan guru dalam melakukan peranannya dalam pengelolaan
proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien.
Selain itu, keterampilan dasar ini merupakan syarat mutlak agar guru bisa
mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang ada agar proses pembelajaran
berjalan lebih menyenangkan bagi anak didik. Salah satu dari keterampilan itu
adalah keterampilan dasar bertanya.
D. PENGERTIAN KETERAMPILAN DASAR
BERTANYA
Keterampilan bertanya merupakan
ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru yang menuntun respon atau jawaban
dari peserta didik. Keterampilan dasar bertanya merupakan keterampilan yang
harus dikuasai guru. Melalui keterampilan ini seorang guru dapat menciptakan
suasana pembelajaran lebih bermakna. Tanpa adanya pertanyaan-pertanyaan dari
guru suasana akan terasa membosankan dan suasana kelas pun menjadi tidak
kondusif.
Oleh karena itu, dalam setiap proses
pembelajaran, strategi apapun yang digunakan bertanya merupaka kegiatan yang
tidak dapat dipisahkan. Pertanyaan yang dibeikan guru kepada siswa tentunya
akan memberikan berbagai manfaat yakni:
1.
Meningkatkan partisipasi siswa dalam
proses belajar
2.
Meningkatkan kemampuan berpikir
siswa
3.
Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
dan menuntunnya kesebuah jawaban
4.
Memusatkan siswa pada masalah yang
dibahas
Selain itu, keterampilan bertanya ada beberapa
tujuannya diantaranya adalah untuk:
1.
Memotivasi peserta didik agar
terlibat dalam interaksi belajar
2.
Melatih kemampuan mengutarakan
pendapat
3.
Merangsang dan meningkatkan
kemampuan berfikir peserta didik
4.
Melatih peserta didik berfikir
divergen
5.
Mencapai tujuan belajar
Dalam memberikan pertanyaan kepada siswa kita juga harus mengetahui tujuan
yang hendak dicapai dalam proses belajar tersebut. Oleh karena itu, terdapat
beberapa jenis-jenis pertanyaan yakni:
1.
Pertanyaan langsung, yaitu
pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta didik
2.
Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu
pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas
3.
Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan
yang tidak menghendaki jawaban
4.
Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan
untuk menggali fakta dan informasi
5.
Pertanyaaan yang diarahkan kembali,
yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik atas pertanyaan peserta
didik lain
6.
Pertanyaan memimpin (Leading
Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam pertanyaan itu
sendiri
Sebelum memberikan pertanyaan kepada siswa sebaiknya guru juga
memperhatikan beberapa prinsip-prinsip bertanya yakni:
1.
Pertanyaan hendaknya mengenai satu
masalah saja. Berikan waktu berfikir kepada peserta didik
2.
Pertanyaan hendaknya singkat, jelas
dan disusun dengan kata-kata yang sederhana
3.
Pertanyaan didistribusikan secara
merata kepada para peserta didik
4.
Pertanyaan langsung sebaiknya
diberikan secara random
5.
Pertanyaan hendaknya disesuaikan
dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik
6.
Sebaiknya hindari pertanyaan
retorika atau leading question
E. PETUNJUK TEKNIS BERTANYA PADA SISWA
1.
Tunjukkan Keantusiasan dan Kehangatan
Guru mengekpresikan
pertanyaan atau menjawab pertanyaan dengan menggunakan bahasa yang komunikatif
tidak memojokkan siswa, wajah yang hangat dan tidak terkesan tegang dan tidak
memelototi siswa.
2.
Berikan waktu kepada siswa untuk
berpikir
Guru perlu memberikan
kesempatan yang cukup bagi siswa untuk berpikir dan menemukan jawaban yang
tepat. Guru harus menghindari untuk menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan.
Biarkan siswa mencari, menduga, bereksplorasi untuk menemukan jawaban sesuai
dengan kemampuannya.
3.
Atur lalu lintas bertanya
Guru harus
bisa mengatur proses tanya jawab. Artinya, setelah pertanyaan diberikan kepada
seluruh kelas aturlah siapa yang berhak memberikan jawaban dan siswa yang lain
diminta untuk menyimak.
4.
Hindari pertanyaan ganda
Pertanyaan ganda
adalah pertanyaan yang mengharapkan beberapa jawaban sekaligus. Pertanyaan
semacam ini akan mengganggu proses berpikir siswa karena tidak fokus terhadap
arah pertanyaan yang diajukan. Contoh:
a)
Faktor apa yang menimbulkan inflasi
dan apa dampaknya bagi perekonomian?
F. MENINGKATKAN KUALITAS PERTANYAAN
Dalam teknik bertanya juga perlu
diperhatikan bagaimana meningkatkan kualitas pertanyaan agar mampu menjadi alat
untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan meningkatkan kualitas belajar siswa.
1.
Berikan pertanyaan secara berjenjang
Pertanyaan secara berjenjang adalah pengaturan
pertanyaan yang dimulai dari pertanyaan tingkat rendah ke pertanyaan tingkat
tinggi. Artinya, dalam memberikan pertanyaan sebaiknya dimulai dari pertanyaan
mengingat, memahami, penerapan dan seterusnya. Misalnya dalam satu bahasan
tertentu guru memberikan pertanyaan ingatan untuk menghafal fakta, kemudian
pertanyaan analisis dan seterusnya. Contoh:
a)
Bagaimana bunyi hukum permintaan ?Barang
subtitusi dari teh adalah kopi.
b)
Apa yang terjadi pada permintaan teh
bila harga barang subtitusinya naik ?
2.
Gunakan pertanyaan-pertanyaan untuk
melacak
Pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya melacak sangat
diperlukan untuk meningkatkan kualitas bertanya sebagai alat pembelajaran.
Beberapa hal yang berkaitan dengan pertanyaan melacak antara lain:
a) Ketika guru
mendapatkan jawaban siswa dengan struktur kalimat yang rancu, maka guru dapat
mengajukan pertanyaan yang mengaharapkan siswa memperbaiki kalimat yang
diajukan.
b) Ketika siswa
menjawab berdasarkan alur pikiran atau pandangan menurut siswa sendiri, guru
dapat mengajukan pertanyaan agar siswa dapat memberikan argumen yang tepat
c) Ketika siswa
menjawab pertanyaan belum lengkap sesuai konsep yang benar, maka guru dapat
membimbing siswa agar siswa memberikan jawaban yang lengkap.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari
pembahasan makalah diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa Proses tanya
jawab diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah berpikir atau proses yang
ditempuh dalam memecahkan soal atau masalah sehingga dapat menjawab soal atau
masalah dengan benar dan tepat. Penggunaan teknik tanya jawab juga dilakukan
oleh guru guna meneliti sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi atau
masalah yang dihadapi.
Pada hakikatnya melalui bertanya
kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita
ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab
antara guru dan siswa, antara siswa ini menunjukan adanya interaksi dikelas
yang dinamis dan multi arah. Keterampilan
bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang
sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa
akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian
siswa atau peserta.
Selain itu, keterampilan bertanya
bertujuan untuk memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar,
melatih kemampuan mengutarakan pendapat, merangsang dan meningkatkan kemampuan
berfikir peserta didik, melatih peserta didik berfikir divergen, serta mencapai
tujuan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Post a Comment