BAB I
PENDAHULUAN


Pendidikan di zaman sekarang ini sangat penting karena dengan mengikuti pendidikan, kita mengetahui ilmu baru yang belum kita ketahui sebelumnya. Dalam pendidikan/pembelajaran itu banyak sekali model-model pembelajaran yang mana dengan adanya model-model pembelajaran tersebut kita bias menjadikan pendidikan menjadi mudah untuk dipahami dan dimengerti khususnya bagi pelajar yang sedang mengikuti pelajaran dikelas.
Dari latar belakang diatas, maka penulis menyusun makalah yang berjudul “Model-Model Pendidikan Islam dan Orientasinya” yang sudah kami rangkum secara singkat dan jelas untuk dipelajari dan mudah untuk dimengerti bagi pembaca.


BAB II
PEMBAHASAN
MODEL-MODEL PENDIDIKAN ISLAM DAN ORIENTASINYA



A.    PENGERTIAN MODEL-MODEL PENDIDIKAN ISLAM DAN ORIENTASINYA
 Pendidikan islam yang bertugas menggali,menganalisis, dan mengembangkan serta mengamalkan ajaran islam yang bersumberkan Al quran dan hadis . sumber ajaran islam itu benar benar lentur dan kenyal serta responsive tanggap terhadap tuntunan hidup manusia yang makin maju dan modern, maju dalam segala bidang.
Dorongan dan rangsangan ajaran alquran terhadap pengembangan untuk penenapan iman dan taqwa diperkokoh melalui ilmu pengetahuan manusia. Maka dari itu al quran menegaskan 300 kali perintah untuk memfungsikan rasio manusia, dan 780 kali mengukuhkan pentingnya ilmu pengetahuan serta pemantapan keimanan yang dilakukan dengan perintah tidak kurang dari 810 kali ayat ayatnya.
Ayat ayat yang mendorong dan merasang akal pikiran untuk berilmu pengetahuan dan teknologi itu seperti tersebut dalam surah  AR Rahman ayat 1>33 tentang kelautan dan ruang angkasa luar; Surah al an ..aam ayat 79 tentang eksplorasi benda benda ruang  angkasa dengan akal pikiran oleh nabi Ibrahim untuk menentukan Tuhan yang hak, serta pengolahan dan pemanfaatn besi tembaga sebgai bahan tekhnologi.


B.     PANDANGAN PARA AHLI TENTANG MODEL MODEL PENDIDIKAN ISLAM DAN ORIENTASINYA
Pandangan dari salah satu dokter bedah bekebangsaan Prancis,Dr. Maurice Bucaille ,yang telah melakukan study perbandingan mengenai beibel dan al quran serta sains modern sungguh mengejutkan umat islam.  Pendapat berdasarkann standar ilmiah modern melalui analisis  komperatif dan akademik terhadap kebenaran al quran sebagai wahyu murni menunjukkan bahwa al quran sesudah kitab suci sebelumnya.
Dengan demikian pendidikan islam dapat kita kembangkan menjadi suatu agent of technologically and culturally motivating resources dalam bebagai model yang mampu mendobrak pola pikir tradisonal , kita perlu bersikap dan berkeyakinan bahwa agama dan iptek dapat berperan konstruktif besama sama yang saling mempengaruhi justru karna nilai nilai agama kita kondusip terhadap iptek dan sebaliknya nilai nilai ajaran agama kita kondusif terhadap iptek dan sebaliknya nilai nilai iptek akan memperkuat agama kita.
Disinilah tampak peranan minimal agama dalam pengembangan iptek yaitu memberikan makna kemanusiawian yang menuntut kebersamaan tanggung jawab dalam mengelola planet bumi agar lestari dan tahan lama. Peranan maksimalnya medasari dan memotifasi perkembangan iptk dan iman ,islam ,dan ihsan sehingga sehingga ia mengabaikan kepada kepentingan hidup manusia bukan sebaliknya, manusia mengabdi kepada iptek.      
Orientasi dasar pendidikan islam  yang telah diletakkan oleh Rosullah pada pada awal risalahnya ialah menumbuhkembangkan system kehidupan social yang penuh kebajikan dan kemakmuran, meratakan kehidupan ekonomi yang berkeadilan social berpolakan dunia dan akherat yang bertumpu pada nilai nilai moral yang tinggi dan berorientasi kepada kebutuhan pendidikan yang mengembangkan daya kreatifitas dan pola pkir intelektual bagi terbinanya teknologi sosal yang berkeadilan dan berkemakmuran.
Ketiga dimensi orientasi dasar tersebut menjadi modal pokok untuk mendinamisasikan umat manusia pada kurun waktu permulaan sejarah pendidikan islam sejak jaman Nabi dan khlafaurosydin. Pendidikan pada waktu itu mampu menjadikan kaum muslimin sebagai pelaku positif terhadap pembangunan diri pribadi. Pendidikan islam sejak semula berkembangnya senan tiasa meletakkan pandangan filosofisnya yaitu manusia didik, sebagai makhluk tuhan yang memiliki potensi dasar fitrah dimana religiulitas menjadi intinya.
Sendi sendi yang mendasari kehidupan psikologis manusia yaitu iman tauhid , Ibnu sina (985m), AL ghozali (1058 M),dan Ibnu khaldun (1332m) telah meletakkan konsep pendidikan islam yang berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak didik. Orientasi Al ghozali bersifat empiris seperti keharusan seorang  pendidik memperbaiki sikap dan prilaku pendidik pada waktu bertugas mengajar, Iamemandang kemampuan rasional manusia lebih penting dari kemampuan kejiwaan lainnya. Ibnu Khaldun berpendapat sama dengan Al Ghozali menurutnya akal pikiran mrupakan kekuatan menciptakan kehidupan dan kerja sama dengan anggota masyarakat serta untuk menerima wahyu tuhan melalui Rosul nya. Sedangkan Ibnu Sina berpandangan bahwa pendidikan lebih menekankan pembinaan akhlak . Muhammad Abduh salah seorang cendikiawan , ulama maharu universitas al azhar ia memandang bahwa peranan sistem pendidikan besar sekali bagi proses modernisasi kehidupan umat islam. Pendidikan agama di intregasikan kedalam ilmu pendidikan agama, pendidikan dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mengadakan pembaharuan.
DR. Fadhil Al djamly menjabarkan tuntunan kehidupan masyrakat erhadap pengembangan kurikulum pendidikan islam yaitu suatu jenis ilmu pengethuan yang di kehendaki oleh AL quran dan diajarkan kepada anak didik. ilmu pengetahuan itu mencakup ilmu agama, sejalah, ilmu falak, ilmu bumi , ilmu hitung, imu hokum,jiwa, kedokteran, pertanian, biologi, sosiologi, ekonomi,imu balaghoh, adab dll.    
Sejalan dengan pandangan diatas umat islam harus mengubah sifat pandangannya yang lama yaitu pandangan terhadap lembaga pendidikan islam yang hanya sebagai gudang ilmu, bank transfer,menjadi pengolahan ilmu yang yang alamiah dan ilmiah yang mengacu pada tuntunan masyarakat. Oleh karna itu berbagai model pendidikan islam yang terbukti tidak memuaskan tuntunan umat terlihat pada:
1.      Model pendidikan ialam yang berorientasi kepada pola piker bahwa nilai nilai yang yang konservatif harus dilestarikan dalam sosok pribadi muslim.
2.      Jika pendidikan islam berorientasi kpd pola piker bahwa nilai nilai islami yang mengandng potensi mengubah nasib masa lampau ke masa kini yang di jadi kan kurikulum pendidikan, maka model pendidikan islam bercorak perenialistik, dimana nilai nilai yang terbukti tahan lama  saja yang di internalisasi kan kedalm pribadi anak didik,sedan nilai nilai yang potensial bagi semangat pembaharuan ditinggalkan.
3.      Bila penddikan islam hanya lebih berorientasi pada prsonalisasi kebutuhan pendidikan dalam segala aspeknya, maka ia bercorak idividualistik
4.      Jika pendidikan islam berorientasi pada masa depan sosio dimana technology menjadi pelaku perubahan maka pendidikan islam ini bercorak teknologis.
5.      Jika pendidikan islam berorientsi pada perkembangan masyrakat brdasarkan proses dialogis yaitu membahagiakan dan menyejahterakan, maka reaksi dalam perkembangan mnusia mnjadi gersang dari nilai nilai ilahi.

C.    MODEL PENDIDIKAN ISLAM YANG BERORIENTASI PADA PANDANGAN FALSAFAH
Dengan memperhatikan poteni psikologis anugrah allah model pendidikan islam berorientasi pada pandangan falsafah sebagi berikut:
1.      Filosofis: memandang manusia didik adalah hamba tuhan yang diberi kemampuan fitrah cenderung kpada kennyerahan diri secara total kpda sang pencipta.
2.      Etimologis : potensi ilmu pengetahuan yan berpijak pada iman dan berilmu pengetahuan untuk menegakkan iman.
3.      Pedagogis :manusia adalah makhluk belajar sejak dari ayunan sampai liang lahat yang perkembangannya didasai nilai nilai islami.

Secara kurikuler model-model tersebut di diatas, desain menjadi beberapa macam diantaranya adalah:
1.      Content: lebih difokuskan kepada masalah sosio cultural masa kini untuk diproyeksasikan ke masa depan.dengan kemampuan anak didik untuk mengungkap kan tujuan dengan nilai nilai yang sesuai tuntunan tuhan.
2.      Pendidik: bertanggung jawab terhadap penciptaan situasi komunitas yang terpercaya.
3.      Anak didik: dalam proses belajar mengajar bersama sama menghayati persepsi terhadap realitas kehidupan dan memperhatikan persepsi orang lain.





                               


BAB III
KESIMPULAN



Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Model pendidikan islam berorientasi pada pandangan falasafah yaitu:
1.      Filosofis yaitu memandang manusia didik adalah hamba tuhan yang di beri kemampuan fitrah dinamis dan  social religious serta yg psiko fisik cenderung pada penyerahan diri secara total kepada sang pencipta.
2.      Etimologis yaitu potensi berilmu pengetahuan yang berpijak pada iman dan ilmu.
3.      Pedagogis yaitu manusia adalah makhluk yang belajar sjak lahir dari ayunan sampai liang lahatyang proses perkembangannya didasari nilai nilai islami.









DAFTAR PUSTAKA


Muzayyin Arifin, A.Syafii. 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara.

0 komentar:

 
Top