Nama              : ENI WULANSARI
Semester         : IV (Empat)

QUIS METODE PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1.      Menurut saya, pendidikan di sekitar kita ini kurang mendukung terhadap pembelajaran siswa siswi karena selama kita belajar tiga tahun khususnya bagi pelajar SMP dan SMA atau sederajat hanya ditentukan oleh tiga hari atau ditentukan dalam Ujian Nasional yang mana didalam Ujian Nasional tersebut banyak dialiri oleh kecurangan baik dari guru maupun dari pihak yang kurang bertanggung jawab seperti membocorkan hasil jawaban Ujian Nasional. Banyak kasus pelajar di nusantara ini yang tidak lulus, faktor utama adalah mereka semua takut karena selama belajar tiga tahun hanya ditentukan dalam waktu tiga hari untuk mengerjakan Tugas yaitu denan Ujian Nasional.
Banyak siswa/i yang mentalnya nge down, dan kurang siap untuk mengikuti Ujian Nasional (UN), kenapa bisa demikian, karena mereka merasa kurang mampu untuk mengerjakan soal-soal yang dibuat oleh dinas pendidikan. Walaupun pihak sekolah sudah mengantisipasinya dengan mengadakan tri out, bimbel tiap hari tetapi tetap saja siswa masih kurang siap untuk mengikuti Ujian  Nasional tersebut. Dari situlah sistem pendidikan di Nusantara ini harus segera dirubah karena jika masih ditetapkan sistem Ujian Nasional, maka saya tidak yakin untuk menjamin siswa bisa lolos ujian.
Banyak siswa yang melakukan contekan karena sekarang soal-soal Ujian Nasional menjadi beberapa paket seperti 20 paket, jadi banyak siswa yang takut tidak bisa mengerjakan karena banyaknya soal yang tidak sama, jadi mereka bingung,takut tersendiri untuk mengerjakan. Seolah-olah Pemerintah  lepas tangan dan tidak mau tahu untuk melihat siswa/siswinya dalam melakukan Ujian Nasional, mereka hanya menginginkan siswa/i untuk mengerjakan dengan patokan nilai semisal 7.00, sedangkan Pemerintah tidak sadar dan tidak  mengetahui di lapangan kalau siswa/i itu tidak semua bisa diandalkan untuk mendapatkan nilai 7.00.

Ujian Nasional bagi siswa seperti momok yang mana sangat menakutkan bagi mereka, karena saat mengerjakan soal mereka di ibaratkan seperti tawanan atau tahanan perang banyak polisi dan pengawas bak seperti orang tersangka, jadi dari situlah siswa merasa canggung dan grogi untuk mengerjakan soal-soal Ujian yang Sudah dibagikan oleh panitia Ujian Nasional.
Banyak orang tua yang menginginkan anaknya lulus 100%, tetapi banyak juga mereka kecewa kepada anaknya karena banyak yang tidak lulus seperti yang diharapkan karena sistem pendidikan di negara kita yang kurang benar ini. Menurut saya, para orang tua juga ingin melihat anak-anaknya segera lulus dan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi guna mendapatkan ilmu yang lebih baru dan lebih tinggi lagi.
2.      Jika suatu hari nanti Ujian Nasional gagal atau siswa tidak lulus dalam mengerjakan soal-soal Ujian Nasional, maka itu bukan murni kesalahan dari guru, karena guru juga sudah berusaha untuk mengajar sebaik mungkin agar para siswanya bisa mengkuti Ujian Nasional dan mendapatkan hasil ujian yang terbaik. Guru berusaha bagaimana siswa/siswinya untuk dapat mengikuti ujian dan bisa lulus seratus persen yaitu dengan cara selalu memberikan latihan belajar, seperti tri out, bimbel, pelajaran tambahan dan lain sebagainya. Semua itu dilakukan semata-mata guru sangat sayang kepada siswa/inya agar siswa/inya tersebut dapat menjalankan ujian dengan santai, tenang dan bisa lulus.
Guru berusaha sekeras mungkin untuk memberikan yang terbaik dimata siswa/siswinya dalam mengikuti Ujian Nasional. Banyak guru yang dengan sukarela menawarkan jasa pemikirannya untuk membimbing siswanya untuk belajar bersama dirumahnya guna untuk mendongkrak prestasinya agar disaat Ujian datang mereka tidak ngedown dan mereka siap untuk mengikuti ujian nasional dengan baik dan lancar yang mestinya.
Apabila siswa/siswinya dalam mengikuti Ujian Nasional, tetapi siswanya tetap tidak lulus, maka tindakan guru haruslah tetap tegar dan memberikan semangat kepada siswa tersebut agar mereka tidak kecil hati dan putus asa. Memberikan semangat kepada siwa tersebut untuk mengikuti paket C, agar bisa lulus juga.
Disini guru sangat berperan dalam mendidik mental siswa jika ada siswa yang tidak lulus seperti yang diharapkan. Siswa berkewajiban mendapatkan semangat dari para guru agar siswa tersebut tetap tegar dalam menghadapi ujian tersebut. Siswa juga harus mengerti dan menghargai teladan guru didalam kelas, karena dengan adanya support guru siswa bisa mengerjakan soal dengan rilexs dan bisa lulus seperti yang diharapkan.
Sedangkan menurut saya, guru yang baik bagi siswa yaitu guru harus bisa mengerti kemauan siswa disaat ujian yang akan datang, biasanya siswa itu menginginkan pendampingan dari guru, guna untuk menemani mereka belajar agar mereka bisa siap dalam menjalankan ujian dengan tanpa  ada tekanan dari pihak manampun.
3.      Didalam proses belajar mengajar memang sangat baik digunakan beberapa metode, karena dengan adanya metode tersebut, maka siswa mengetahui alur pelajaran mereka akan bagaimana. Guru juga harus mengetahui beberapa metode tersebut seperti misalnya metode ceramah dan diskusi, dengan metode tersebut, guru bisa melatih para siswa untuk belajar diskuci dan ceramah, dengan adanya metode diskusi maka mental siswa akan kuat dan tidak ada rasa malu-malu lagi dan rasa takut kepada siapa-siapa. Dengan demikian, maka siswa akan lebih PD (Percaya Diri) dalam berbicara, begitu juga dengan metode ceramah, guru menjelaskan beberapa materi, kemudian siswa mendengarkan guru menjelaskan materi, dan setelah itu, guru kalau ingin siswanya lebih mengerti dan jelas lagi tentang materi yang disampaikan, maka guru harus mengetes beberapa siswa untuk maju berbicara didepan kelas, sejauh mana pengetahuan mereka dalam menangkap materi yang disampaikan oleh guru barusaja.
Dengan demikian, maka guru mengetahui kelemahan siswa yang sudah mengetahui dan memahami materi dan mana yang belum mengetahui materi yang belum dikuasai oleh beberapa siswa. Dengan demikian, maka guru bisa menjelaskan lagi materi yang belum bisa dipahami oleh siswa agar siswa tersebut bisa lebih mudah untuk mengerti dan mudah untuk menangkap materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa.
Menurut saya, metode yang digunakan dalam mengajar siswa yang tepat adalah dengan menggunakan metode ceramah dan metode diskusi. Karena apa, dengan metode tersebut, maka guru akan mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam berdiskusi dan sejauh mana siswa menyerap materi yang disampaikan oleh guru kepada siswanya. Adapun contohnya yaitu guru bisa memberikan suatu masalah disuatu kelas seperti memberikan masalah dan siswa diharapkan untuk bisa memecahkan suatu masalah tersebut dengan cara diskusi dan ceramah di depan kelas.  Dengan metode tersebut siswa akan bersungguh-sungguh belajar agar mereka bisa berbicara didepan kelas dengan lancar dan lantang.
Adapun cara mengatasi masalah metode tersebut yaitu, guru harus mengulang kembali materi yang  siswa belum ketahui agar siswa bisa mearngsang pikiran dan menangkap materi mereka kedalam pikiran mereka masing-masing. Dengan adanya pengulangan materi yang disampaikan oleh guru, maka siswa lebih matang dalam menyerap pelajaran tersebut.
4.      Ada beberapa guru yang ada di Indonesia ini yang mana dalam memberikan materi kepada siswanya banyak yang semaunya seperti setelah memberikan tugas, si guru langsung tidur, kemudian hanya datang seminggu berapa kali datang, semua itu biasanya dilakukan karena guru ada yang capek, ada pula yang malas dalam memberikan materi tersebut, karena yang diambil tidak sama dengan jurusan wisudanya.
Di indonesia ini, banyak guru lulusan sarjana tetapi saat di lapangan atau saat menjadi guru disekolah masing-masing tempat kerjanya ada yang lulusan bahasa inggris, tetapi di sekolah si guru disuruh mengajar pelajaran matematika. Dari sini sudah memulai kesalahan, karena dengan perbedaan jalur ini, maka guru tidak mempunyai kemampuan yang khusus karena tidak sesuai dengan jurusan yang dia ambil waktu kuliah.
5.      Menurut saya, pendidikan yang paling ideal untuk anak sekolah dasar yaitu pendidikan yang  seperti waktu kepemimpinan bapak Soeharto, karena diwaktu tersebut siswa tidak merasa terbebani oleh soal-soal ujian yang sekarang ini dibedakan menjadi 20 paket soal ujian. Dari situlah siswa mulai kebingungan dalam mengerjakan soal-soal ujian tersebut. Disamping siswa tersebut kurang menguasai materi juga masih canggung dalam mengerjakan materi atau soal-soal ujian nasional yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Nasional Negera Republik Indonesia ini.
****




Nama              : NURUL KHORIFAH
Mata Kuliah    : Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Semester         : IV (Empat)

QUIS METODE PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1.      Menurut saya, pendidikna yang berlangsung sekaran ini kurang berjalan dengan baik, karena dengan praktiknya banyak siswa yang kurang mampu menguasai materi pelajaran. Begitu juga dalam mengerjakan soal-soal ujian nasional banyak para siswa yang ngedown karena ketakutan mereka akan ketidak lulusan dari sekolah pertama ataupun dari sekolah atas dan sederajat. Pendidikan itu sangat pentinga bagi para siswa karena dengan adanya pendidikan siswa/i mengerti apa yang belum mereka ketahui menjadi tahu dari yang mereka belum ketahui. Maka daripada itu, para orang tua mempercayakan anak-anak mereka belajar di suatu sekolah idaman mereka agar kelak anak-anak mereka menjadi anak yang pintar dan bisa berbakti kepada orang tua.
Pendidikan di Indonesia  ini penuh dengan kecurangan apalagi saat akan dilaksanakannya Ujian Nasional, banyak para guru dan kepala sekolah berlomba-lomba memberikan jawaban atau bocoran soal saat ujian berlangsung. Ini dilkukan karena para guru tidak mau melihat para siswanya tidak lulus, yang guru harapkan adalah memberikan yang terbaik untuk siswa/inya agar mereka bisa meraih cita-citanya dan bisa lulus semua seperti apa yang diinginkan.
Dengan memberikan bocoran soal, banyak guru yang berlomba-lomba pagi-pagi menyuruh anak-anak siswanya untuk datang kesekolah sekitar pukul setengah 6, para guru mata pelajaran sudah pada sibuk memberikan instruksi kepada siswa-siswinya untuk menulis kunci jawaban ujian. Dengan demikian, para siswa dengan ketakutan tidak lulus, maka para siswa menuruti apa kemauan guru tersebut, sehingga siswa merasa bodoh dan berpatok kepada kunci jawaban yang diberikan oleh para guru.
Menurut saya, yang diharapkan oleh orang tua, yaitu mereka pasti menginginkan para siswa-siswinya menjdi lebih baik setelah mengikuti belajar mengajar, apalagi saat ujian nasional, para orang tua berharap kepada anak-anaknya untuk bisa lulus dan melanljutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Sebagai guru juga tak ingin para siswa-siswinya tinggal di sekolah, para guru juga berupaya menjadikan siswanya menjadi yang terbaik dan bisa lulus 100%. Adapun cara-cara guru membantu siswanya yaitu dengan cara mengadakan bimbel (bimbingan belajar), tri out, mengulas dan mengulang beberapa materi yang perlu di ulang yang ada saat ujian nasional, dengan demikian, maka siswa akan lebih percaya diri dalam mengerjakan soal-soal ujian yang akan datang.
2.      Jika suatu hari nanti Ujian Nasional gagal, atau para siswa tidak lulus, maka sesungguhnya itu bukan dikarenakan kesalahan guru, karena guru disini hanya mendidik siswa untuk tetap terus belajar menggapai mimpi mereka. Adapun kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh guru biasanya, guru saat akan memasuki ujian nasional, biasanya guru sering memberikan perilaku yang tidak mendidik seperti:
a.       Memberikan contekan kepada siswa-siswinya
b.      Tiap malam para guru mata pelajaran berusaha mencari kunci jawaban Ujian Nasional
c.       Kepala sekolah biasanya mengadakan rapat sebelum ujian berlangsung, yaitu tujuannya untuk musyawarah mendapatkan kunci jawaban tersebut.
Dari ketiga kriteria diatas tersebut, maka jelas bahwa saat akan menghadapi ujian naisonal, yang belajar bukan hanya para siswa saja, melainkan gurupun juga sibuk berbondong-bondong mencari kunci jawaban yang intinya hanya satu yaitu memberikan bocoran soal kepada para siswa-siswinya. Dengan adanya kunci jawaban guru akan merasa lega karena guru sudah tidak mempunyai beban, tinggal mereka mengarahkan kepada siswa-siswinya untuk pintar-pintar menyumputkan kunci jawaban yang telah diberikan oleh guru tersebut.
Ada juga disuatu sekolahan kepala sekolah menyuap petugas agar bisa bekerja sama dan tidak mengawas lagi di sekolahan tersebut, dengan demikian, banyak pengawas yang memakan duit gelap dari para guru dan kepala sekolah. Tetapi inti dari semua itu yaitu hanya memberikan kemudahan para siswanya agar mudah dalam mengerjakan soal-soal ujian. Karena ujian nasional saat ini, bagi siswa dianggap seperti momok yang mana dengan adanya ujian nasional, para siswa menjadi takut akan ketidak lulusannya. Didalam benak pikiran mereka yaitu hanya dua yaitu lulus atau tidak. Mereka takut akan kesusahan soal yang diberikan oleh dinas pendidikan nasional.
3.      Memang benar, dalam belajar mengajar para guru diwajibkan harus bisa menguasai kelas, dengan cara tersebut maka guru bisa dengan mudah mengajar para siswa-siswinya menjadi lebih terpaku kepada mata pelajaran yang diajarkan oleh guru. Adapun mengenai metode yang harus digunakan oleh guru yaitu menurut saya adalah guru harus menggunakan metode ceramah dan diskusi, karena dengan adanya metode ceramah, maka siswa akan menjadi mengetahui apa yang belum mereka ketahui, begitu juga dengan metode diskusi. Jadi siswa diminta oleh guru setelah guru menyelesaikan penjelasan tentang materi dan guru memberikan suatu masalah/contoh soal untuk dikerjakan bersama-sama dengan anggotanya. Setelah guru membagi kelompok, maka para kelompok itu siap untuk berdiskusi menyelesaikan/memecahkan masalah persau-satu dan dipresentasikan/didiskusikan dengan cara ceramah di depan kelas. Dengan adanya metode ini, maka mental siswa akan lebih kuat dan tidak akan malu-malu lagi.
Setiap metode pasti ada kelemahan masing-masing, seperti metode ceramah yaitu kelemahannya masih banyak siswa yang kurang paham jika hanya dijelaskan menggunakan metode ceramah saja. Maka daripada itu, guru harus mengulang materi tersebut jika ada siswa yang belum paham. Yaitu dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa-siswinya tentang materi yang sudah diajarkan jika ada siswa yang kurang menyerap materi pelajaran tersebut maka guru wajib untuk mengulang materi tersebut agar mereka menjadi lebih paham lagi.
4.      Sebenarnya bukan guru pendidikan agama islam saja yang melakukan kesalahan, baik kesalahan dengan tujuan yang baik maupun yang jelek. Disini ada beberapa kejelekan para guru dalam mendidik siswa-siswinya yaitu banyak guru yang memberikan kunci jawaban saat ujian nasional, dan lain sebagainya. Sebenarnya hal tersebut baik sih bagi gurunya, tetapi dilain pihak bagi siswanya perilaku tersebut mencerminkan perilaku pembodohan kepada siswanya. Bagaimana tidak, dengan adanya kunci jawaban soal ujian nasional tersebut, maka siswa akan mengharapkan kunci jawaban dari guru mata pelajarannya. Jadi saat ujian datang, yang belajar guru bukan siswa, karena siswa menganganggap “ah... mengapa harus belajar, percuma kita belajar, besok pagi kan dapat kunci jawaban dari guru”. Dari pendapat tersebut, maka memang benar, siswa selalu berharap kunci jawaban dari para gurunya, mereka menganggap percuma jika belajar, karena belajar atau tidak belajar, nanti pasti diberikan kunci jawaban dari guru. Terus kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan, siswakah ataukah guru? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Karena tradisi seperti ini sudah ada sebelum saya lulus sekolah sampai sekarang kuliah ini tradisi ini masih dilakukan dibeberapa sekolahan.
5.      Menurut saya, pendidikan yang ideal yang perlu diterapkan untuk siswa yaitu, guru harus memberikan semangat kepada siswanya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dengan cara memberikan tugas agar bisa dikerjakan dirumah dikumpulkan serta diberikan tugas untuk mengerjakan didepan kelas. Sejauh mana pengertian atau wawasan mereka tentang mata pelajaran yang diajarkan oleh guru mata pelajaran.


*****

0 komentar:

 
Top