BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Agama Islam, pendidikan adalah pemberi corak hitam putihnya perjalanan hidup
seseorang. Oleh karena itu, ajaran Islam menetapkan bahwa pendidikan merupakan
salah satu kegiatan yang wajib hukumnya bagi pria dan wanita. Dan berlangsung
seumur hidup semenjak dari buaian hingga datang ajalnya. Kehidupan tersebut
secara tidak langsung telah menempatkan pendidikan sebagai bagian yang tak
terpisahkan dengan hidup dan kehidupan umat manusia.
Dalam hal ini, pendidikan sebagai salah
satu kebutuhan hidup salah satu fungsi sosial, sebagai bimbingan, sebagai
sarana pertumbuhan yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup.[1]
Dalam makalah ini akan kami jelaskan mengenai makalah yang berjudul Konsep
Islam Tentang Kehidupan Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP ISLAM TENTANG KEHIDUPAN MANUSIA
A. PENDIDIKAN
SEBAGAI GEJALA DAN KEBUTUHAN MANUSIA
Pendidikan dalam pengertian yang luas adalah
meliputi semua perbuatan atau semua usaha dari generasi tua untuk mengalihkan
(melimpahkan) pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya serta keterampilannya
kepada generasi muda, sebagi usaha untuk
menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun
rohaniah.
Disamping itu juga, pendidikan sering diartikan
sebagai suatu usaha manusia untuk membimbing anak yang belum dewasa ketingkat
kedewasaan, dalam arti sadar dan mampu memikul tanggung jawab atas segala
perbuatannya dan dapat berdiri diatas kaki sendiri. Dalam sejarahnya,
pendidikan sebenarnya sudah dimulai sejak adanya makhluk yang bernama manusia,
yang berarti bahwa pendidikan itu berkembang dan berproses bersama-sama dengan
proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia itu sendiri.
Adapun faktor penyebabnya adalah karena pendidikan
itu bukan lagi sekedar pewarisan nilai-nilai budaya Bangsa, dari satu generasi
kepada generasi berikutnya, namun pendidikan juga merupakan suatu cara untuk
mengembangkan pribadi dan sosial anak.
Agar dengan demikian, anak dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dan juga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya yang semakin
kompleks dan beraneka ragam. Itulah sebabnya maka pendidikan itu selalu
mengalami perkembangan dan pembaharuan dari masa kemasa, baik dalam bentuk, isi
maupun caranya yang dilakukan dalam lembaga formal, non formal maupun informal.[2]
Dalam perkembangan manusia dari zaman ke zaman,
menunjukan kepada kita bahwa pada dasarnya manusia itu ingin selalu terpenuhi
segala kebutuhan hidupnya, secara layak dan dapat hidup sejahtera. Adapun
kebutuhan pokok manusia diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Kebutuhan
biologis
2.
Kebutuhan
psikis
3.
Kebutuhan
sosial
4.
Kebutuhan
agama (spiritual)
5.
Kebutuhan
paedagogis (intelek).[3]
B. PANDANGAN
ISLAM TENTANG PENDIDIKAN
Agama Islam adalah agama yang universal. Yang menunjukan kepada umat manusia mengenai berbagai aspek kehidupan baik
duniawi maupun ukhrawi. Salah satu diantara ajaran Islam tersebut adalah,
mewajibkan kepada umat Islam untuk melakukan pendidikan. Karena menurut ajaran
Islam, pendidikan adalah juga merupakan kebutuhan hidup manusia yang mutlak
harus dipenuhi, demi untuk mencapai
kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan pendidikan itu pula,
manusia akan mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan untuk bekal dan
kehidupannya.
Apabila kita memperhatikan ayat-ayat yang pertama
kali diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad, maka nyatalah bahwa Allah
telah menekankan perlunya orang belajar
baca tulis dan belajar ilmu pengetahuan.
Firman Allah yang berbunyi sebagai berikut:
Artinya:
“Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam[4],
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al-‘Alaq: 1-5).[5]
Dari ayat diatas, maka jelaslah bahwa agama Islasm
mendorong umatnya agar menjadi umat yang pandai, dimulai dengan belajar baca
tulis dan diteruskan dengan belajar berbagai macam ilmu pengetahuan. Islam
disamping menekankan kepada umatnya
untuk belajar juga menyuruh umatnya untuk mengerjakan ilmunya kepada orang lain. Jadi
Islam mewajibkan umatnya belajar dan mengajar. Melakukan proses belajar dan
mengajar adalah bersifat manusiawi, yakni sesuai dengan harkat kemanusiaanya
sebagai makhluk Homo Educandus, dalam arti manusia itu sebagai makhluk yang
dapat dididik dan dapat mendidik. Banyak Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal
tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, perangilah
orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui
kekerasan daripadamu, dan Ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang
bertaqwa.” (Q.S. At-Taubah: 123).
Artinya: “Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan
itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari
(gangguan) manusia[6].
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”
(Q.S. Al-Maidah: 67).
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu
dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (Q.S. Al- Mujadallah: 11).
Artinya: Maka
Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa
membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[7],
dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (Q.S. At-Toha: 114).
Artinya:
“(Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Q.S.
Az-Zummar: 9).
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah[8]
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (Q.S. An-Nahl: 125).
Bertolak dari beberapa ayat-ayat Al-Qur’an diatas,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Agama
Islam memerintahkan kepada umatnya untuk belajar berbagai macam ilmu
pengetahuan, baik ilmu duniawi (umum) ataupun ilmu ukhrawi (agama)
2.
Bahwa
Islam telah mewajibkan menuntut ilmu pengetahuan kepada seluruh kaum muslimin,
baik pria maupun wanita sepanjang hidupnya, sejak lahir sampai meninggal dunia
3.
Disamping
memerintahkan umatnya untuk belajar, juga memerintahkan umatnya untuk
mengajarkan ilmunya kepada orang lain, dengan mempergunakan metode pendidikan
yang tepat guna sehingga berhasil guna
4.
Allah
sangat mendorong umatnya untuk belajar dan mengajar dan menghargai orang yang berilmu
pengetahuan, bahkan akan mengangkat martabat atau derajatnya ketempat yang
terpuji.[9]
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami
simpulkan bahwa Pendidikan dalam pengertian yang luas adalah meliputi semua
perbuatan atau semua usaha dari generasi tua untuk mengalihkan (melimpahkan)
pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada
generasi muda, sebagi usaha untuk
menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun
rohaniah.
Disamping itu juga, pendidikan sering diartikan
sebagai suatu usaha manusia untuk membimbing anak yang belum dewasa ketingkat
kedewasaan, dalam arti sadar dan mampu memikul tanggung jawab atas segala
perbuatannya dan dapat berdiri diatas kaki sendiri. Dalam sejarahnya,
pendidikan sebenarnya sudah dimulai sejak adanya makhluk yang bernama manusia,
yang berarti bahwa pendidikan itu berkembang dan berproses bersama-sama dengan
proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama Islam RI, Al-Qur’an
dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Thoha Putera, 1989).
John Dewey, Democracy and Education, (New
York: The Free Press, 1996).
Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam,Cetakan Ke 5, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009).
[1] John Dewey, Democracy and Education, (New York: The
Free Press, 1996), hal. 1-54.
[2] Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam,Cetakan
Ke 5, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), hal. 92-93.
[3] Ibid.
[4] Maksudnya: Allah
mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
[5] Departemen Agama Islam
RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Thoha Putera, 1989).
[6]
Maksudnya: tak seorangpun yang dapat membunuh nabi Muhammad s.a.w.
[7] Maksudnya: nabi Muhammad
s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi kalimat,
sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, agar dapat nabi Muhammad s.a.w.
menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu
[8] Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan
benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
[9] Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, op cit, hal.
102-103.
0 komentar:
Post a Comment