BAB I
PENDAHULUAN
Al Quran adalah firman
Allah, petunjuk bagi manusia dalam meniti kehidupannya. Dalam Al-Quran terdapat
banyak pedoman-pedoman yang bisa mengantarkan manusia menuju kebahagiaan yang
hakiki. Untuk itu perlunya pemehaman akan kandungan ayat-ayat yang ada dalam Al-Quran
agar kita semua terhindar dari ketidak tahuan yang menyesatkan.
Makalah yang tentang berisi tafsir surat Al-Fatihah ini adalah
merupakan hasil karya yang didasari oleh rasa ingin tahu penulis akan kandungan
ayat-ayat yang terdapat dalam surat Al-Fatihah, juga untuk memenuhi tugas dari
dosen. Tanpa banyak merubah intisari sumber makalah ini. Penulis berupaya untuk
meyusun kembali pembahasan-pembahasan tentang tafsir surat Al-Fatihah secara
sistematis, dan menyajikannya secara sederhana yang dikemas dalam sebuah makalah
dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti.
BAB II
PEMBAHASAN
SURAT
AL-FATIHAH
A.
BUNYI SURAT
AL-FATIHAH
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# ÇÊÈ ßôJysø9$# ¬! Å_Uu úüÏJn=»yèø9$# ÇËÈ Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# ÇÌÈ Å7Î=»tB ÏQöqt ÉúïÏe$!$# ÇÍÈ x$Î) ßç7÷ètR y$Î)ur ÚúüÏètGó¡nS ÇÎÈ $tRÏ÷d$# xÞºuÅ_Ç9$# tLìÉ)tGó¡ßJø9$# ÇÏÈ xÞºuÅÀ tûïÏ%©!$# |MôJyè÷Rr& öNÎgøn=tã Îöxî ÅUqàÒøóyJø9$# óOÎgøn=tæ wur tûüÏj9!$Ò9$# ÇÐÈ
Artinya: “Dengan
menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
Segala puji[2] bagi
Allah, Tuhan semesta alam[3].
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai[4]
di hari Pembalasan[5]. Hanya
Engkaulah yang kami sembah[6],
dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7].
Tunjukilah[8]
kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat
kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat.[9]”
(Q.S. Al-Fatihah: 1-7).[10]
Dianjurkan menagakhiri surat ini dengan bacaan Amiin wallaupun kata
ini bukan bagian dari surah al-Fatihah. Ada beberapa pendapat tentang
makna dari amiin, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Ya Allah perkenenkanlah! –
Ini adalah pendapat mayoritas ulama.
2.
Ya Allah lakukanlah!
3.
Demikian itu ya Allah. Maka
semoga Engkau mengabulkannya.
4.
Jangan kecewakan kami ya
Allah!
5.
Amiin adalah salah satu
nama Allah swt.
Jika pengertian amiin
dikaitkan langsung dengan ayat-ayat surah al-Fatihah maka permohonan yang kita
ajukan adalah kandungan dari ayat ketujuh, dan dengan demikian permohonan itu
diakhiri dengan permohonan baru yaitu amiin, yakni kiranya Allah
memperkenankan dan tidak mengecewakan pemohon. Tetapi jika amiin
dikaitkan dengan bunyi salah satu hadis yang diriwayatkan oleh imam muslim
melalui abu hurairah- yang menyatakan bahwa Allah membagi surah ini menjadi dua
yaitu separuh untukNya dan separuh untuk hambaNya, dan bahwa jika seorang
membaca satu ayat dari surat ini maka Allah menyambutnya- maka permohonan
itu mencakup seluruh isi dari al-Fatihah.[11]
B. ASBABUN NUZUL (SEBAB-SEBAB TURUNNYA SURAT)
1. Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah merupakan surat pertama dalam Al-Qur’an dan terdiri dari 7 ayat adalah
masuk kelompok surat Makkiyyah, yakni
surat yang diturunkan saat Nabi Muhammad di Kota Mekah. Dinamakan Al-Fatihah,
lantaran letaknya berada pada urutan pertama dari 114 surat dalam Al Qur’an. Para ulama bersepakat bahwa
surat yang diturunkan lengkap ini merupakan intisari dari seluruh kandungan Al Qur’an yang kemudian dirinci oleh
surat-surat sesudahnya. Surat Al-Fatihah
adalah surat Makkiyyah, yaitu surat
yang diturunkan di Mekkah sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Surat ini berada di urutan pertama dari surat-surat dalam Al-Qur’an dan terdiri dari tujuh ayat.
Tema-tema besar Al Qur’an seperti
masalah tauhid, keimanan, janji dan
kabar gembira bagi orang beriman, ancaman dan peringatan bagi orang-orang kafir
serta pelaku kejahatan, tentang ibadah, kisah orang-orang yang beruntung karena
taat kepada Allah dan sengsara karena mengingkari-Nya, semua itu tercermin
dalam ekstrak surat Al-Fatihah.
Surat
Al-Fatihah memiliki banyak nama. Di
antaranya Fatihatul Kitab (pembuka kitab/Al-Qur’an). Karena Al-Qur’an, secara penulisan dibuka dengan surat ini. Demikian pula
dalam shalat, Al-Fatihah sebagai pembuka dari surat-surat lainnya. Al-Fatihah dikenal juga dengan sebutan As Sab’ul Matsani (tujuh yang
diulang-ulang). Disebabkan surat ini dibaca berulang-ulang pada setiap raka’at
dalam shalat. Dinamakan juga dengan Ummul
Kitab. Karena di dalamnya mencakup pokok-pokok Al-Qur’an, seperti aqidah dan ibadah. Menurut al-Qurtubhi surat al-Fatihah memiliki 12 nama, yakni al-salah (salat, doa), fatihatul kitab (induk alkitab), ummul kitab (induk al-Quran), al-matsani (berulang-ulang), al-quranul ‘azhim (al-Quran yang agung),
asy-syifa (penawar, obat, penyembuh),
ar-ruqyah (rukyah), al-asas (fondasi), al-wafiyah (yang menyeluruh, komprehensif), al-kafiyah (yang sempurna) dan al-fatihah
(pembuka).
Nabi
Muhammad SAW. bersabda yang artinya, “Tidak ada shalat bagi orang yang
tidak membaca Fatihatul Kitab (Al Fatihah).” (HR. Bukhari dan Muslim dari
Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu). Dalam sabda yang lain beliau mengatakan
yang artinya, “Barangsiapa yang shalat tidak membaca Ummul Qur’an (surat Al
Fatihah) maka shalatnya pincang (khidaaj).” (HR. Muslim).
3.
Al-Fatihah adalah surat
yang paling utama.
Dari
Anas bin Malik ra. berkata: Tatkala Nabi saw. dalam sebuah perjalanan lalu
turun dari kendaraannya, turun pula seorang lelaki di samping beliau. Lalu Nabi
menoleh ke arah lelaki tersebut kemudian berkata: “Maukah kamu aku
beritahukan surat yang paling utama di dalam al-Quran? Anas berkata: Kemudian
Nabi saw membacakan ayat ‘segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.’
Al-Fatihah
dapat digunakan untuk meruqyah. Dari Abi Sa’id al-Khudry dan Abu Hurairah ra.
(keduanya) berkata: “Rosulullah saw bersabda, surat pembuka al-Kitab dapat
menyembuhkan dan menawarkan racun.” Mengucapkan amin akan menghapus dosa-dosa.
Dari Abu Hurairah ra., Sesungguhnya Nabi saw bersabda: “Jika imam mengucapkan
‘ghoiril magdhubi ‘alaihim waladh dhallin’, maka sambutlah dengan ucapan
‘amin’, karena para malaikatpun mengucapkan ‘amin’ dan sesungguhnya imampun
mengucapkan ‘amin’ pula. Maka barang siapa yang ucapan ‘amin’-nya sesuai dengan
ucapan malaikat, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.[12]
C. KANDUNGAN SURAT AL-FATIHAH
Surat
ini mengandung beberapa unsur atau kandungan pokok yang mencerminkan selurih
isi Al Quran yaitu:
1.
Keimanan
Beriman
kepada Allah yang maha esa terdapat dalam ayat 2, dimana dinyatakan dengan
tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas sesuatu nikmat itu hanya bagi
allah, karena Allah adalah Pencipta dan sumber segala nikmat yang terdapat
dalam alam ini. Diantara nikmat itu ialah nikmat mencipatakan, mendidik, dan
menumbuhkan, sebab kata rab dalam kalimat rabbul aalamiin
tidak hanya berarti tuhan dan penguasa tetapi juga mengandung arti
tarbiyah yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala
nikmat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala ala
mini bersumber dari allah karena tuhanlah yang maha berkuasa di alam ini.
Pendidikan
penjagaan dan penumbuhan oleh Allah haruslah diperhatikan dan difikirkan oleh
manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi berbagai sumper ilmu pengetahuan
yang dapat menambah keyakinan menusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah,
serta berguna bagi masyarakat oleh karena keimanan (ketauhidan) itu mrupakan
masalah yang pokok, maka di dalam surat Al Fatihah tidak cukup dinyatkan dengan
isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi denga ayat 5, yaitu iyyaka
na’budu wa iyyaka nasta’iin “hanya Engkau-lah yang kami sembah dan hanya
kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan.
Janji
memberi pehala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang
buruk. Yang dimaksud dengan “yang menguasai hari pembalasan” ialah pada hari
itu Allah lah yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil
mengharap nikmat dan takut akan siksaanNya. Hal ini mengandung arti janji untuk
memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang
buruk. “ibadat” yang terdapat pada ayat 5 semata-mata ditujukan kepada Allah.
2.
Hukum-hukum
Jalan
kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh
kebahagian dunia dan akhirat maksud “hidayah” di sini ialah hidayah yang
menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat baik yang
mengenai keyakinan maupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran.
3.
Kisah-kisah
Kisah
para nabi dan kisah orang terdahulu yang menentang Allah. Sebagian besar dari
ayat-ayat Al quran memuat kisah-kisah par nabi dan kisah orang-orang dahulu
yang menentang allah. Yang dimaksud oarng yan diberi nikmat dalam ayat ini
ialah para nabi, para shiddiqiin, syuhadaa’ dan orang-orang shalihiin. Adapun
orang-orang yang dimurkai dan orang oarng yang sesat ialah golongan yang
mnyimpang dari ajaran islam.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Surat Al Fatihah hanya tujuh ayat,
mengandung pujian dan syukur kepada Allah dengan menyebut nama Allah dan
sifat-sifat-Nya yang mulia, lalu menyebut hal Hari Kemudian, pembalasan dan
tuntutan, kemudian menganjurkan kepada hamba supaya meminta kepada Allah dan
merendah diri pada Allah, serta lepas bebas dari daya kekuatan diri menuju
kepada tulus ikhlas dalam melakukan ibadat dan tauhid pada Allah, kemudian
menganjurkan kepada hamba agar selalu minta hidayat taufik dan pimpinan Allah
untuk dapat mengikuti shirat mustaqiim supaya dapat tergolong dari golongan
hamba-hamba Allah yang telah mendapat nikmat yaitu golongan Nabi, Siddiqin,
Syuhada dan Shalihin. Juga mengandung anjuran supaya berlaku baik mengerjakan
amal saleh jangan sampai tergolong orang yang dimurkai atau tersesat dari jalan
Allah.
DAFTAR
PUSTAKA
Asbabun
Nuzul (Sebab-sebab Turunnya Al-Qur’an), dikutip
melalui situs: sumber: http://www.elfawaz.com/
pada pukul: 19.00 tanggal 02 November 2013.
Departemen Agama Islam RI, Al-Qur’an dan
Terjemahnya, (Semarang: CV. Thoha Putera, 1989).
Quray
Shihab, Tafsir Al Misbah, (Ciputat:
Lentera Hati, 2006), hal. 226.
[1]
Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah.
setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah,
seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat
yang Maha suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak
membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha
Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan
karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi
pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang
adalah Karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri.
Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya Karena perbuatannya yang baik. lain
halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat
yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah Karena Allah
sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
[3] Rabb (Tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik
dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali
kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta
alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam,
seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya.
Allah Pencipta semua alam-alam itu.
[4] Maalik (yang menguasai) dengan
memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan
memendekkan mim), artinya: Raja.
[5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang
diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik
maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab,
yaumuljazaa' dan sebagainya.
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat:
kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran
Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai
kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah:
mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak
sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata
hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat
Ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
[9] yang
dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan
yang menyimpang dari ajaran Islam.
[10] Departemen Agama Islam
RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Thoha Putera, 1989).
[11] Quray Shihab, Tafsir Al Misbah, (Ciputat: Lentera
Hati, 2006), hal. 226.
[12] Asbabun
Nuzul (Sebab-sebab Turunnya Al-Qur’an), dikutip
melalui situs: sumber:
http://www.elfawaz.com/ pada pukul: 19.00
tanggal 02 November 2013.
0 komentar:
Post a Comment