BAB I
PENDAHULUAN

                                                                                
Setiap usaha yang dijalankan,  tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif dan negatif ini dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah, ataupun masyarakat[1]. Dalam aspek ekonomi, sosial dan politik, dampak positif yang  diberikan dengan adanya investasi lebih ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintahan pada umumnya.[2]
Daripada itu, maka disini penulis akan membahas makalah yang berjudul tentang aspek ekonomi, aspek sosial dan dilengkapi dengan aspek politik sebagai acuan untuk menambah wawasan kita dalam memperkuat ilmu pengetahuan yang kita miliki. Dalam aspek ekonomi, sosial dan aspek politik ini akan dibahas secara terperinci sehingga kita semua memahami apa saja yang perlu diperhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari.


BAB II
PEMBAHASAN
ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK



A.    ASPEK EKONOMI
1.      Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini dimaksudkan agar proyek dapat:
a)      Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
b)      Menggunakan sumber daya lokal
c)      Menghasilkan dan menghemat devisa
d)     Menumbuhkan industri lain
e)      Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan
f)       Menambah pendapatan nasional.[3]

2.      Sisi Distribusi Nilai Tambah
Yaitu agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah. Nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif. Dalam perhitungan tersebut, agar lebih mudah dapat diasumsikan bahwa proyek berproduksi  dengan kapasitas normal. Setelah nilai tambah tersebut diketahui besarnya, maka nilai ini selanjutnya dapat didistribusikan. Hendaknya perhitungan-perhitungan tersebut dilakukan secara jelas.[4]



3.      Sisi Nilai Investasi Per Tenaga Kerja
Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur proyek padat modal atau padat karya adalah dengan membagi jumlah investasi (modal tetap + modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga didapat nilai investasi per tenaga kerja.[5] Untuk proyek perluasan, perhitungan nilai investasi merupakan jumlah investasi sebelum dan sesudah investasi. Sayangnya, modal ini berpatokan pada nilai rupiah tertentu, misalnya proyek bisnis dengan nilai lebih besar dari X Rupiah adalah padat modal, dan selain itu berarti padat karya.[6]

4.      Hambatan di Bidang Ekonomi
Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilaksanakan dalam rangka menaikan atau paling tidak mempertahankan pendapatan yang telah dicapai. Bagi Indonesia, masih banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi, sehingga tidaklah mudah untuk melakukan dan melaksanakan pembangunan ekonomi, yang juga akan berdampak pada aspek sosial dan politik. Beberapa penghambat pembangunan itu antara lain seperti tertera dibawah ini:
a)      Iklim tropis
Iklim tropis menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan lembab sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja manusia, banyak muncul penyakit, serta membuat pertanian kurang menguntungkan.
b)      Produktivitas rendah
Produktivitas rendah ini disebabkan oleh kualitas manusia dan sumber alam yang relatif kurang menguntungkan.
c)      Kapital sedikit
Disebabkan oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja yang berakibat kepada rendahnya pendapatan negara, sehingga tabungan sebagai sumber kapital juga rendah.
d)     Nilai perdagangan luar negeri
Ini disebabkan negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai  elastisitas permintaan atas perubahan harga yang inelastis.

e)      Besarnya pengangguran
Ini disebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang pindah dari desa ke kota dan kota tidak mampu menampung tenaga mereka karena kurangnya faktor produksi lain untuk mengimbanginya sehingga terjadilah pengangguran itu.
f)       Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan
Misalnya keuntungan lebih banyak dimiliki oleh sebagian kecil golongan tertentu saja.
g)      Tekanan penduduk yang berat
Hal ini disebabkan karena antara lain naiknya rata-rata umur manusia dibarengi dengan masih besarnya persentase kenaikan jumlah penduduk yang makin lama makin membebani sumber daya lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.
h)      Penggunaan tanah yang produktivitas rendah
Hal ini disebabkan karena sektor pertanian menjadi mata pencaharian utama, di samping itu juga, kualitas alat-alat produksi, pupuk, teknik pengolahan tanah juga masih relatif rendah.[7]

5.      Dukungan Pemerintah
Pemerintah  mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di dalam negara akan menghasilkan devisa bagi negara. Salah satu bentuk dukungan itu adalah melakukan proteksi perdagangan. Proteksi perdagangan merupakan seluruh insentif perdagangan bak berupa proteksi maupun bantuan (subsidi). Oleh karena itu, produksi perdagangan lebih tepat disebut sebagai insentif perdagangan.[8]

B.     ASPEK SOSIAL
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian. Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan yang pluralistis dan kompleks, walau hendaknya selalu berada dalam keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
1.      Perubahan sebagai lembaga sosial
Sebuah perusahaan memiliki tugas dan melaksanakan bermacam-macam  kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur, selain membeli bahan baku, mengolahnya menjadi barang jadi, kemudian mendistribusikannya kepasar, juga melakukan kegiatan-kegiatan seperti penelitian, penyediaan lapangan pekerjaan baru, dan sebagainya.[9]
2.      Perubahan kondisi sosial yang kompleks
Pemecatan karyawan karena berbagai alasan, seperti misalnya karena karyawn mabuk-mabukan atau karena perusahaan mengalami kemerosotan keuangan, merupakan hal yang biasa pada masa lalu. Kini, tindakan seperti itu hanya akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam sistem sosial yang kompleks dalam perusahaan. Hal ini, diantaranya disebabkan oleh makin baiknya peraturan-peraturan pemerintah, meningkatnya kualitas SDM, kemajuan dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan, perkembangan pasar yang sudah harus dilayani oleh banyak perusahaan dan adanya sistem sosial yang bersifat pluralistik dimana tugas-tugas sosial mulai ditangani oleh lembaga-lembaga yang besar.[10]
3.      Perusahaan dalam Masyarakat yang pluralistik
Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi, atau politik. Dalam sistem sosial yang kompleks sekarang ini, kelompok-kelompok masyarakat yang terlibat didalamnya sudah banyak sehingga hubungan antara yang satu dan yang lain menjadi kompleks. Masing-masing kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif.[11]
Berkaitan dengan hal diatas, hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti:
a)      Membuka lapangan kerja baru
b)      Melaksanakan alih teknologi
c)      Meningkatkan mutu hidup
d)     Pengaruh positif.[12]

C.    ASPEK POLITIK
Adanya isu/rumor/spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang diciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk, baik itu produk barang maupun jasa. Dalam menganalisis kelayakan bisnis, hendaknya aspek politik perlu pula dikaji untuk memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan diimplementasikan tidak akan sangat mengganggu sehingga kajiannya menjadi layak. Situasi politik dapat diketahui melalui berita-berita di media masa. Berita-berita tersebut dapat terbagi atas dua bagian yaitu good news dan bad news.[13]
Didalam bisnis, good news dimaknai sebagai berita-berita yang dapat diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor atau kondisi suatu negara yang berhubungan dengan dunia investasi, yang dinilai mendukung dan memiliki potensi mendatangkan keuntungan bagi dunia investasi. Jadi, good news, diharapkan oleh pasar, karena dampaknya menguntungkan dunia investasi.[14]
Sedangkan yang dimaksud dengan bad news, berita yang diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor atau kondisi suatu negara yang berhubungan dengan dunia investasi yang dinilai tidak mendukung dan memiliki potensi mendatangkan kerugian bagi dunia investasi. Bad news diharapkan pasar karena dampaknya merugikan dan mengancam dunia investasi. Praktek penyelewengan dan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh oknum  pemerintah dalam menjalankan tugas mereka dinilai pasar sebagai bad news, karena mengancam keamanan modal dan usaha mereka. Kekacauan politik juga dapat mendorong lahirnya kondisi sosial yang tidak aman.[15]
Jadi, jelas bahwa aspek politik pemerintah secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh kepada dunia bisnis. Makin kacau kondisi politik suatu daerah negara akan berdampak makin kacaunya dunia bisnis didaerah atau disuatu negara tersebut, begitu pula sebaliknya.[16]

D.    PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL
Ditinjau dari aspek ekonomi, salah satu kelayakan usaha  atau dapat dilihat dari kemampuan investasi tersebut dalam meningkatkan pendapatan nasional  atau daerah melalui peningkatan PDB dan PAD. Artinya, dengan adanya investasi akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan daerah dimana investasi tersebut dilakukan.  Kemudian kelayakan lain adalah naiknya income per capita masyarakat melalui peningkatan pendapatan seiring dengan  sektor ekonomi demikian pula sebaliknya.
Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melalui tiga pendekatan  yaitu:
1.      Pendekatan produksi (production approach)
2.      Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)
3.      Pendekatan pendapatan (income approach).[17]

Yang dimaksud dengan pendekatan nasional dengan pendekatan produksi adalah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai lapangan usaha (sektor ekonomi) dalam perekonomian.[18]
Kemudian yang dimaksud dengan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat dalam perekonomian. Dalam prakteknya, pendapatan nasional dinegara maju biasanya menggunakan pendekatan pengeluaran dan pendapatan. Sedangkan dinegara yang sedang berkembang menggunakan pendekatan produksi dan pengeluaran.
Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan pendapatan, dengan adanya investasi tersebut dapat dihitung seberapa besar peningkatan pendapatan yang diterima berbagai golongan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan tingkat kesejahteraannya. Begitu juga disisi pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat, sehingga dapat mendorong  multiplier effect kegiatan perekonomian lainnya.[19]

E.     IMPLIKASI PADA STUDI KELAYAKAN BISNIS (SKB)
Hasil studi aspek ekonomi, sosial dan politik hendaknya memberikan informasi  perihal tentang:
1.      Bagaimana kondisi ekonomi serta peran pemerintah dapat menunjang rencana bisnis selain bagaimana peran bisnis setelah diimplementasikan dapat sedikit banyak mendukung pemerintah untuk memajukan ekonomi masyarakat. Aspek ekonomi yang dikaji diantaranya mencakup rencana pembangunan nasional,  distribusi nilai tambah, nilai investasi  per tenaga kerja, keuntungan ekonoi nasional, hembatan-hambatan dibidang ekonomi dan dukungan oleh pemerintah.
2.      Bagaimana kondisi sosial akan saling mempengaruhi rencana bisnis, misalnya informasi mengenai perusahaan sebagai lembaga sosial, perubahan kondisi sosial yang kompleks, dan peran perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik.
3.      Bagaimana aspek politik akan berpengaruh pada rencana bisnis.[20]


BAB III
KESIMPULAN


Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini dimaksudkan agar proyek dapat: Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat, Menggunakan sumber daya lokal, Menghasilkan dan menghemat devisa, Menumbuhkan industri lain, Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan dan Menambah pendapatan nasional.
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian. Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan yang pluralistis dan kompleks, walau hendaknya selalu berada dalam keseimbangan.


DAFTAR PUSTAKA


Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis: Tekhnik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997).

Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2010).



[1] Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 193.
[2] Ibid.
[3] Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis: Tekhnik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), hal. 146-147.
[4] Ibid, hal.  248.
[5] Ibid, hal.  249.
[6] Ibid.
[7] Ibid, hal.  249-250.
[8] Ibid, hal. 251.
[9] Ibid, hal. 252.
[10] Ibid, hal. 253.
[11] Ibid, hal. 254.
[12] Ibid, hal. 254-255.
[13] Ibid, hal. 256.
[14] Ibid.
[15] Ibid, hal. 257.
[16] Ibid.
[17] Kasmir dan Jakfar, Op Cit, hal. 199.
[18] Kasmir dan Jakfar, Op Cit.
[19] Kasmir dan Jakfar, Op Cit, hal. 200.
[20] Husain Umar, Op Cit, hal. 259-260.

0 komentar:

 
Top