BAB I
PENDAHULUAN



Tajwid adalah ilmu untuk mempelajari Al-Qur’an, dengan adanya ilmu tersebut maka kita yang awam dan baru masuk Islam bisa mempelajari Al-Qur’an dengan mudah. Di dalam Ilmu Tajwid ada beberapa hukum bacaan Al-Qur’an yang sudah ditetapkan agar mudah mempelajarinya.
Dengan adanya ilmu tersebut, maka diharapkan seluruh umat Islam yang ada di dunia khususnya di Indonesia agar mudah mempelajari ilmu Al-Qur’an dengan benar, fasih dan tidak salah melafalkannya. Dari latar belakang diatas tersebut, maka disini penulis akan membahas makalah yang berjudul tentang Hukum Mim Mati/bersukun yang sering kita kenal terbagi menjadi tiga macam yaitu idghom mimi, ikhfa’ safawi, dan idzhar safawi.
Semua itu akan kami uraikan secara jelas agar memudahkan kita semua dalam memahami kandungan isi Al-Qur’an dan pembahasan makalah ini dengan mudah. Dan menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.


BAB II
PEMBAHASAN
HUKUM MIM BERSUKUN


A.    DEFINISI MIM MATI/SUKUN
Mim mati / mim sukun adalah huruf mim yang berharakat sukun/mati dan huruf sebelumnya berharakat fathah, kasrah, atau dhammah, seperti kalimat berikut:
1.      Mim Pada kata Lam
2.      Mim Pada kata Yahum
3.      Mim Pada kata Lahum.
Mim mati (sakinah)  adalah huruf mim (  م )  yang tidak berharokat. Hukum mim sakinah adalah cara membaca mim ketika bertemu  dengan huruf  hijaiyah yang lainnya baik ketika washl maupun waqof.
Mim mati dapat bertemu dengan huruf hijaiyyah setelahnya kecuali tiga huruf madd yaitu : alif, waw dan ya [  و- ا- ي ]. Mim sakinah tidak dapat jatuh sebelum huruf madd karena akan terjadi pertemuan dua huruf mati dan hal ini mustahil terjadi dalam bahasa arab karena tidak dapat dibaca dan diucapkan.

B.     PEMBAGIAN BACAAN MIM MATI/BERSUKUN
Hukum mim mati ketika bertemu dengan huruf hijaiyah ada tiga macam, diantaranya yaitu:
1.      Ikhfa Syafawi
Yaitu apabila mim mati bertemu dengan huruf ba [ب  ]. Cara membaca/pengucapan mim Nampak samar disertai ghunnah.


Contoh:
 بِحِجَارَةٍ تَرْمِيْهِمْ
2.      Idghom Mitslain  atau biasa disebut juga  idghom mimi
Yaitu apabila mim mati bertemu dengan huruf mim. Cara pengucapannya harus disertai dengan ghunnah.
Contohnya:
مُسْلِمِيْنَ كُنْتُمْ

3.      Idzhar Syafawi
Yaitu apabila mim mati bertemu dengan huruf hijaiyah selain huruf mim dan ba. Cara pengucapannya, mim harus nampak jelas tanpa ghunnah sedikitpun. Terutama ketika bertemu dengan huruf fa’ dan waw, sedikitpun mim tidak boleh terpengaruh oleh makhroj huruf fa’ dan waw walaupun tempat makhrojnya berdekatan.
Contoh:
اَنْعَمْتَ       اَمْثَـالَهُمْ       هُمْ اَشَدُّ    
Ada beberapa Huruf idhar syafawi dan jumlahnya ada 26 huruf, diantaranya yaitu:
ا ـ ت ـ ث ـ ج ـ ح ـ خ ـ د ـ ذ ـ ر ـ ز ـ س ـ ش ـ ص ـ ض ـ ط ـ ظ ـ ع ـ غ
                                               ـ ف ـ ق ـ ك ـ ل ـ ن ـوـ- ھ –ي            

No
Huruf
Kalimat
No
Huruf
Kalimat
1
ا
اَجْرٌ فَلَهُمْ
14
ض
وَامْضُوا
2
ت
جَنتٍ تَجْرِى
15
ط
طَعَامٌ لَهُم
3
ث
مَاءً ثَجَّاجًا
16
ظ
ظَنَّ ظَنَنتُمْ السَّوءِ
4
ج
جَدِيْدٍ خَلْقٍ
17
ع
عَذَابٌ وَلَهُمْ
5
ح
حَافِظِيْنَ عَلَيْهِمْ
18
غ
غَوْرًا مَاءُكُمْ
6
خ
خَيْرُ هُمْ الْبَرِيَّةِ
19
ف
فِيْهَا لَهُمْ
7
د
دَارالاَخِرَةِ لَهُمْ
20
ق
قَالُوْا رَأَوْهُمْ
8
ذ
رَحْمَةٍ ذُوْا رَبُّكُمْ
21
ك
كَانُوا اِنَّهُمْ
9
ر
رِحْلَةَ اِيْلفِهِمْ
22
ل
للَهُمْ اَ فَمَا يُؤْمِنُوْنَ
10
ز
زَيَّنّا اَمْ السَمَاء
23
ن
نَجْعَلْ اَلَمْ
11
س
سَبْعًا فَوْقَكُمْ
24
و
عَلَيْهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُونَ
12
ش
شَرُّ هُمْ البَرِيَّةِ
25
ھ
اَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا
13
ص
صَادِقِيْنَ كُنْتُمْ اِنْ
26
ي
يَعْلَمْ مَالَم



C.    URGENSI MEMPELAJARI MIM MATI/BERSUKUN
      Adapun urgensi/penting dalam mempelajari ilmu tajwid khususnya di pokok bahasan  mim mati/bersukun yaitu:
1.      Mengetahui definisi mim mati/bersukun
2.      Dapat mengetahui hukum bacaan mim mati
3.      Mengetahui pembagian/macam-macam mim mati
4.      Mengerti huruf idzhar safawi
5.      Dapat menerapkan di dunia kehidupan sehari-hari.   
Maka daripada itu, dengan adanya ilmu tersebut (tajwid) khususnya ilmu mim mati atau mim bersukun kita dimudahkan dalam mempelajari ilmu Al-Qur’an dari yang ringan hingga yang susahpun bisa dipelajari dengan mudah. Dan dengan kecanggihan tekhnologi dizaman sekarang ini dengan adanya banyak tutorial Al-Qur’an, pembelajaran Al-Qur’an di google, youtube dan lain sebagainya bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran dalam menunjang pembelajaran dan pengetahuan kita.


BAB III
KESIMPULAN


Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa  Mim mati (sakinah)  adalah huruf mim (  م )  yang tidak berharokat. Hukum mim sakinah adalah cara membaca mim ketika bertemu  dengan huruf  hijaiyah yang lainnya baik ketika washl maupun waqof.
Mim mati dapat bertemu dengan huruf hijaiyyah setelahnya kecuali tiga huruf madd yaitu: alif, waw dan ya [  و- ا- ي ]. Mim sakinah tidak dapat jatuh sebelum huruf madd karena akan terjadi pertemuan dua huruf mati dan hal ini mustahil terjadi dalam bahasa arab karena tidak dapat dibaca dan diucapkan.
Hukum Mim Mati/bersukun yang sering kita kenal terbagi menjadi tiga macam yaitu idghom mimi, ikhfa’ safawi, dan idzhar safawi.




DAFTAR PUSTAKA


Departemen Agama RI, Al Qur’an  dan  Terjemahnya,  (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci, 1996).
Abdul Syafi’i, dan Mas’ud, Pelajaran Tajwid, (Bandung: M.G. Semarang, 1967).
Muhammad Qomaria Soleh, Ilmu tajwid,  (Jombang: PP. Nurul Qur’an, 1992).

1 komentar:

 
Top