BAB I
PENDAHULUAN

Pada masa pemerintahan dinasti Umayyah yang di lanjutkan oleh dinasti Abbassyiah, Islam pernah mengalami masa-masa kejayaan yang cukup gemilang di bidang Ilmu pengetahuan, sadar atau tidak kita bahwa bangsa-bangsa barat yang sekarang ini sedang jaya adalah berkat Sumbangan yang tiada ternilai dari berbagai Ilmuan dan Intelektual Islam, seiring dengan terpaan badai perkembangan zaman, kejayaan Islam tersebut makin lama makin redup, hingga sekarang Islam mengalami masa-masa sulit, di bidang pendidikan dan IPTEK sekarang Islam jauh tertinggal dari Negara-negara barat. faktor penyebabnya adalah karena minimnya Sumber Daya Manusia yang benar-benar murni berpijak kepada Hukum-hukum Islam, padahal jika kita jeli melihat betapa banyak Sumbangan-sumbangan para Ilmuan dan para Intelektual Islam di berbagai bidang seperti, Ilmu Filsafat, Ilmu Falak, Ilmu Hitung, Kedokteran dan masih banyak yang lainnya.
Di tambah lagi dengan serangan para musuh-musuh Islam khususnya para Orientalis yang gencar melakukan serangan Ghozwul Fikri untuk mematahkan semangat juang para Generasi muda Islam. Hingga Islam semakin berada di posisi sulit.


BAB II
PEMBAHASAN
KEGUNAAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

A.    PENGERTIAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Dalam pembahasan tentang pengertian sejarah pendidikan Islam terdapat dua konsep yaitu sejarah dan pendidikan Islam. Dalam bahasa Arab sejarah dinamakan dengan tarikh yang artinya adalah pengetahuan tentang waktu,atau waktu terjadinya sesuatu. Sedangkan menurut Suryanegara, secara terminology sejarah adalah istilah yang diangkat dari bahasa Arab “syajarotun’’ yang berarti pohon. Kata syajarotun memberikan gambaran pendekatan ilmu sejarah yang lebih analogis karena memberikan gambaran pertumbuhan peradaban manusia “pohon”,yang tumbuh dari pohon kecil menjadi pohon yang rindang dan berkesinambungan.[1]
Dalam bahasa Inggris, sejarah disebut “history”yang berarti pengalaman masa lampau daripada umat manusia “the past experience of mankind”. Pengertian selanjutnya memberikan makna sejarah sebagai catatan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam yang diabadikan dalam laporan-laporan tertulis dan dalam ruang lingkup yang luas.[2] Kemudian sebagai cabang ilmu pengetahuan sejarah mengungkap peristiwa-peristiwa masa silam baik peristiwa sosial, politik, ekonomi maupun agama dan budaya dari suatu bangsa,negara ataupun dunia. Menurut Sayid Quthub, sejarah bukanlah peristiwa-peristiwa melainkan tafsiran peristiwa-peristiwa itu dan pengertian mengenai hubungan-hubungan nyata dan tidak nyata, yang menjalin seluruh bagian serta memberinya dinamisme dalam waktu dan tempat.[3]
Pendidikan secara umum didefinisikan menjadi dua macam pertama pendidikan sebagai proses pewarisan penerusan atau enkulturasi dan sosialisasi perilaku sosial dan individual yang telah menjadi model anutan masyarakat secara baku. Dalam pengertian ini pendidikan berarti proses pembudayaan atau untuk menanamkan nilai tertentu kepada anak didik baik dalam keluarga sekolah maupun masyarakat. Kedua pendidikan sebagai upaya fasilitatif yang memungkinkan terciptanya situasi atau lingkungan dimana potensi-potensi dasar anak dasar dengan tuntutan perkembangan zaman.
Pendidikan juga diartikan sebagai latihan mental, moral dan fisik yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah SWT.
Pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan yang dikelola, dilaksanakan dan diperuntukkan bagi Umat Islam.[4] Banyak pakar yang mendefinisikan pengertian pendidikan Islam diantaranya:
1.      Menurut Drs.Ahmad D. Marimba
Pendidikan Islam yaitu bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama islam menjadi terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran –ukuran islam. Beliau mengatakan kepribadian muslim yaitu keputusan yang memiliki nilai-nilai agama islam,memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai islam dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.
2.      Menurut Drs. Barlian Somad
Pendidikan Islam yaitu pola yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri, berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya adalah mewujudkan tujuan itu, yaitu ajaran Allah secara terpuji .Pendidikan itu disebut pendidikan Islam mempunyai ciri:
a)      Tujuannya membentuk individu menjadi bercorak diri tertinggi menurut ukuran Al-Qur’an
b)      Isi pendidikanny adalah ajaran Allah SWT yang tercantum dengan lengkap di dalam Al-Qur’an yang pelaksanaannya di dalam praktek hidup sehari-hari sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW.
3.      Menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang memiliki 4 fungsi diantaranya yaitu:
a)      Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan ini berkaitan dengan kelanjutan hidup masyarakat sendiri.
b)      Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda.
c)      Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup suatu masyarakat dan peradapan. Dengan kata lain nilai-nilai keutuhan dan kesatuan suatu masyarakat tidak akan terpelihara yang akhirnya menyebabkan kehancuran bagi masyarakat itu sendiri. Nilai-nilai yang dipindahkan adalah nilai-nilai yang diambil dari nash (al-Qur’an dan hadist),qiyas,kemaslahatan umum, kesepakatan atauijma’ ulama dan ahli piker islam yang sesuai dengan al-Qur’an dan Hadist.
d)     Mendidik anak agar beramal di dunia untuk memetik hasilnya diakhirat.
4.      Menurut Syeh M. An-Naquib At-Attas
Pendidikan Islam merupakan usaha yang dilakukan pendidik terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu didalan tatanan penciptaan sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat didalam tatanan wujud dan keberadaan.[5]
Jadi, pendidikan Islam adalah pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai kepribadian seseorang.

B.     OBJEK SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Sejarah biasanya ditulis dan dikaji dari sudut pandang suatu fakta atau kejadian tentang peradaban bangsa. Maka objek sejarah pendidikan Islam mencakup fakta-fakta yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam baik informal maupun formal. Dengan demikian dapat diperoleh “sejarah serba objek”.
Dalam hal ini, sejalan dengan peranan agama Islam sebagai agama da’wah menyeru kebaikan dan mencegah pada kemunkaran, menuju kehidupan yang sejahtera baik lahir maupun batin. Namun sebagai cabang ilmu pengetahuan, objek sejarah pendidikan islam umumnya tidak jauh berbeda dengan yang dlakukan dalam objek-objek sejarah pendidikan, seperti mengenai sifat-sifat yang dimilikinya.[6]

C.    KEGUNAAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Secara umum, sejarah mengandung kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan umat manusia. Karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumhan serta perkembangan kehidupan umat manusia.[7]
Sumber utama ajaran islam Al-quran mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan, yang langsung atau tidak langsung mengandung makna yang besar, pelajaran yang sangat tinggi dan pimpinan utama, khususnya bagi umat Islam maka tarikh dan ilmu tarikh (sejarah) dalam Islam menduduki arti penting dan mempunyai kegunaan dalam kajian tetang Islam, oleh sebab itu kegunaan sejarah pendidikan Islam meliputi dua aspek, yaitu:
1.      Kegunaan yang bersifat umum
2.      Kegunaan yang bersifat akademis.[8]
Dari dua aspek tersebut, maka akan dijabarkan mengenai kegunaan yang bersifat umum dan bersifat akademis diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Kegunaan yang bersifat Umum
Yang bersifat umum, Sejarah pendidikan Islam mempunyai faktor keteladanan. Hal ini sejalan dengan makan yang tersurat dan tersirat dalam Firman Allah swt. yang berbunyi sebagai berikut:
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_ötƒ ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sŒur ©!$# #ZŽÏVx. ÇËÊÈ
Artinya: “Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab: 21).[9]

ö@è% bÎ) óOçFZä. tbq7Åsè? ©!$# ÏRqãèÎ7¨?$$sù ãNä3ö7Î6ósムª!$# öÏÿøótƒur ö/ä3s9 ö/ä3t/qçRèŒ 3 ª!$#ur Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÌÊÈ
Artinya: “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Ali-Imran: 31).[10]
ö@è% $ygƒr'¯»tƒ ÚZ$¨Z9$# ÎoTÎ) ãAqßu «!$# öNà6ös9Î) $·èŠÏHsd Ï%©!$# ¼çms9 ہù=ãB ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd ¾ÇósムàMÏJãƒur ( (#qãYÏB$t«sù «!$$Î/ Ï&Î!qßuur ÄcÓÉ<¨Y9$# ÇcÍhGW{$# Ï%©!$# ÚÆÏB÷sム«!$$Î/ ¾ÏmÏG»yJÎ=Ÿ2ur çnqãèÎ7¨?$#ur öNà6¯=yès9 šcrßtGôgs? ÇÊÎÑÈ
Artinya: “Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-A’raf: 158).[11]

Berpedoman kepada 3 ayat diatas, maka umat Islam dapat Meneladani proses pendidikan Islam semenjak Zaman Kerasulan Muhammad SAW, Zaman khulafaur Rasyidin, zaman para ulama-ulama besar dan para pemuka gerakan pendidikan Islam. Karena, secara global bahawa proses pendidikan Islam pada hakikatnya merupakan pengejawantahan (manifestasi) daripada pemikiran mereka tetang konsepsi Islam di bidang pendidikan, baik teoritik maupun pratiknya (masa Nabi dan seterusnya). Ini yang membawa kesinambungan (kontinuitas) dan menimbulkan mitos yang mencakup segala-galanya. Dan para ulama Islam sering mendengungkan dan pentingnya kegunaan tarih dan ilmu tarih seperti yang diungkapkan oleh H. Munawar Cholil, bahwa: sesungguhnya pengetahuan tarih itu banyak gunanya, baik bagi urusan keduniaan maupun bagi urusan keakhiratan. Barang siapa hapal (mengerti benar) tentang tarih, bertamabahlah akal pikirannya.
 Tarih itu bagi masa menjadi cermin sesungguhnya tarih menjadi cermin perbandingan bagi masa yang baru. Tarih dan ilmu tarih itu pokok kemajuan suatu umat manakala ada suatu umat tidak memperhatikan tarih dan ilmu tarih, maka umat itu tetntulah akan ketinggalan di belakang (dalam kemunduran), dan manakala sustu umat memperhatikan tarih dan ilmu tarih, maka tentulah umat itu maju kedepan (dalam kemajuan).
2.      Kegunaan yang bersifat akademis.
Yang bersifat akademis, kegunaan sejarah pendidikan islam selain memberikan sejarah perbendaharaan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan (teori dan praktek), juga untuk menumbuhkan perspektif baru dalam rangka mencari relevansi pendidikan Islam tentang segala bentuk perubahan dan perkembangan ilmu teknologi. Dalam Syllabus Fakultas Tarbiyah IAIN, kegunaan studi Sejarah Pendidikan Islam diharapkan dapat:
a)      Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, sejak zaman lahirnya samapai zaman sekarang.
b)      Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam, guna memecahkan problematika pendidikan islam Islam pada mas kini.
c)      Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembahuruan sistem pendidikan Islam.[12]

Selain itu, sejarah pedidikan akan mempunyai kegunaan dalam rangka pembangunan dan pengembangan pendidikan Islam. Dalam hal ini, sejarah pendidikan Islam akan memberikan arah kemajuan yang pernah di alami dan dinamismenya sehingga pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam kerangka pandangan yang utuh dan mendasar.






BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa  Dengan demikian perlu kita sadari betapa pentingnya mempelajari Kegunaan-kegunaan Sejarah pendidikan Islam, karena secara tidak langsung kita (Mahasiswa) telah ikut berperan aktif dalam membrantas buta akan sejarah Islam, dan ikut menunjang pembangunan Sumber daya manusia Indonesia khususnya Pendidikan yang bernuansa Islam yang berpijak dan bersandar kepada hokum-hukum Islam seperti yang pernah Terjadi pada masa-masa kekhalifahan dinasti Umayyah dan dinasti Abassiah.
Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan Pendidikan Islam, sejak zaman lahirnya sampai zaman sekarang. Mengambil manfaat dari proses Pendidikan Islam, guna memecahkan problematika Pendidikan Islam pada masa kini. Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembahuruan sistem pendidikan Islam. Ikut menunjang Pembangunan dan Pengembangan pendidikan Islam pada zaman era Globalisasi sekarang ini.



DAFTAR PUSTAKA



Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam dari Nabi Adam Hingga abad ke XX, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003).

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Kathoda, 2005).

Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004).



[1] Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam dari Nabi Adam Hingga abad ke XX, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003), hal. 5.
[2] Ibid, hal. 5-6.
[3] Ibid, hal. 8.
[4] Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal. 76.
[5] Ibid, hal. 80.
[6] Ibid, hal. 82.
[7] Ibid, hal. 85.
[8] Ibid, hal. 87.
[9] Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Kathoda, 2005), hal. 595.
[10] Ibid, hal. 67.
[11] Ibid, hal. 229.
[12] Zuhairi, dkk, Opcit, hal. 90.

0 komentar:

 
Top