BAB I
PENDAHULUAN
Salah
satu penemuan yang paling menakjubkan dalam sejarah peradaban manusia adalah
uang. Tidak perlu diperdebatkan apakah uang merupakan penemuan ilmiah atau
bukan. Satu hal yang pasti adalah bahwa dengan ditemukannya uang, hidup manusia
menjadi lebih mudah di banding dengan masa sebelum di temukannya uang. Dengan
adanya uang, transaksi yang di lakukan oleh manusia menjadi lebih mudah, cepat,
dan tidak perlu dibatasi lagi oleh dimensi waktu. Dimasa ini uang sebagai
institusi ekonomi dan komoditas mempunyai peranan penting dalam perekonomian.
Pengertian
uang sebagai institusi adalah uang telah diterima sebagai alat pembayaran
maupun alat penyimpanan nilai. Dengan demikian pengggunaan uang dalam kehidupan
sehari-hari sudah menjadi pola pikir yang baku. Mengingat fungsi utama dari
sebuah institusi adalah mempermudah kehidupan manusia, baik secara individu
maupun kelompok, maka dapat dikatakan siapapun manusia yang hidup di alam
modern akan mengalami kesulitan jika tidak mau menerima uang.
BAB II
PEMBAHASAN
UANG DALAM PEREKONOMIAN MODERN
A. PENGERTIAN
UANG
Dalam
perjalanan sejarah peradaban manusia, uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan sehari-hari,
bahkan ada yang berpandangan bahwa uang merupakan darahnya suatu perekonomian,
mengingat di dalam masyarakat modern, dimana mekanisme perekonomian berdasarkan
pada lalu lintas barang dan jasa, semua kegiatan-kegiatan ekonomi yang
dilakukan akan memerlukan uang sebagai alat pelancar guna mencapai tujuannya.[1]
Uang
diibaratkan sebagai minyak pelumas yang memudahkan aktifitas pertukaran,
sehingga apabila masyarakat percaya dan dapat menerima uang sebagai pembayaran
untuk barang dan hutang, maka perdagangan menjadi relatif mudah.[2] Oleh
karena itu, untuk dapat menyadari pentingnya peranan uang dalam kehidupan
modern, seseorang tidak perlu harus menjadi ahli ekonomi.
Ada
beberapa definisi mengenai uang yang dijelaskan beberapa pakar, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1.
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia uang adalah alat pembayaran
yang sah, yang terbuat dari kertas maupun dari emas.[3]
2.
Menurut Kasmir yaitu sesuatu yang dapat diterima secara
umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat
pembayaran utang atau sebagai alat unuk melakukan pembelian barang dan jasa.
Dengan demikian, uang merupakan alat pembayaran yang dapat diterima secara umum
sebagai alat pembayaran, baik dalam pembayaran utang maupun dalam pembelian
barang dan jasa disuatu wilayah tertentu.[4]
3.
Sedangkan menurut
Sadono Sukirno, uang diciptakan dalam perekonomian dengan tujuan untuk
melancarkan kegiatan tukar menukar dan perdagangan. Maka uang selalu
didefinisikan sebagai benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat
perantaraan untuk mengadakan tukar menukar/perdagangan.[5]
Berdasarkan pembahasan mengenai
uang diatas, maka disini penulis dapat mendefinisikan uang sebagai suatu alat atau
benda yang dapat dipergunakan dalam bentuk apa saja, baik dalam pembayaran,
dapat digunakan untuk alat hitung, untuk mengukur kekayaan serta dapat diterima
oleh masyarakat umum.
B. UANG
DALAM PEREKONOMIAN MODERN
1. Uang dan
modernisasi perekonomian
Istilah
modern mengandung makna yang bersifat relatif dan dinamis. Maksudnya, ukuran
modern terus-menerus berubah sepanjang masa. Sesuatu yang pada masa lalu di
anggap modern, saat ini mungkin dikatakan primitif.
Sesuatu yang saat ini modern,dalam waktu yang singkat dapat saja dianggap primitif.[6]
2. Uang sebagai
indikator modernisasi bangsa
Pengalaman
menakjubkan peradaban yang modern adalah peradaban yang semakin menghargai
uang. Fakta tersebut bukanlah dimaksudkan untuk menyatakan bahwa peradaban
modern adalah money minded atau mata
duitan, melainkan semakin menyadari pentingnya peranan uang. Jika tujuan
pembangunan bangsa atau peradaban manusia adalah tercapainya kesejahteraan dan
keadilan, maka bangsa yang modern adalah bangsa yang adil dan sejahtera
setidak-tidaknya bangsa modern yang lebih adil dan sejahtera dibanding bangsa
yang belum modern. Dari sisi pandang ekonomi, bangsa yang makin modern adalah
bangsa yang makin mampu mengalokasikan
sumberdayanya dengan lebih efisien. Sumberdaya tersebut mencakup
sumberdaya ekonomi dan non ekonomi.[7]
3. Uang sebagai
indikator tingkat modernisasi perekonomian
Perekonomian
modern adalah perekonomian yang sangat menjujung tinggi alokasi sumber daya
ekonomi. Keputusan yang diambil oleh konsumen maupun produsen sifatnya mandiri,
terdesentralisasi, dan berdasarkan pertimbagan untung rugi. Orientasi mereka
adalah mencapai keseimbangan individu. Konsumen mencapai kepuasan maksimum dan
produsen mencapai laba maksimum. Jika kedua pelaku ekonomi tersebut telah
mencapai kondisi optimal, maka perekonomian akan mencapai kondisi efesien atau
sering di sebut kondisi kesimbangan umum.[8]
4. Uang dan
stabilitas ekonomi
Bangsa yang
modern adalah bangsa di mana kemauan dan kemauan dan kempuan memilih atau
mengambil keputusan mandiri sangat di hargai. Salah satu syarat yang harus
dipenuhi untuk mencapai tujuan tersebut adalah kemampuan memberikan secara
terus menerus dan berkesinambungan, peningkatan kemakmuran, keadilan, dan
kesejahteraan rakyat. Dengan demikian, untuk mencapai taraf bagsa yang modern,
maka institusi ekonomi, khususnya institusi keuangan, sangat di perlukan.
Fungsi dan peranan institusi ekonomi adalah untuk mengelola ketidak pastian
jangka pendek maupun jangka panjang. Dapat juga dikatakan tujuan pembagunan
institusi ekonomi adalah meningkatkan stabilitas ekonomi jangka panjang.
5. Indikator
stabilitas ekonomi
Sebuah
perekonomian dikatakan stabil jika perkembangan indikator makro ekonominya
dalam jangka panjang tidak fluktuatif, atau semakin tidak
fluktuatif.indikator-indikator makro ekonomi yang umumnya digunakan untuk
mengatur stabilitas perekonomian adalah pertambahan ekonomi, stabilitas harga
umum, lapangan kerja, dan nilai tukar.
Tingkat
pertambahan ekonomi yang relatif stabil dalam jangka panjang hanya mungkin
tercapai jika ekspektasi tetangmasa depan terus membaik. Sebaliknya
perekonomian yang terus semakin stabil akan meningkatkan ekspektasi.
Pertambahan ekonomi bermanfaat jika pertambahan tersebut disertai stabilitas
harga umum, yang diukur dari tingkat inflasi. Hal ini menunjukan pertambahan
dan perkembangan di sisi penawaran agregat. Dengan demikian, inflasi dan pertambahan ekonomi dapat di
gunakan sebagai tolok ukur stabilitas
perekonomian.[9]
6. Jumlah uang
beredar dan stabilitas ekonomi
Sebenarnya,
pada saat membicarakan uang dalam perekonomian modern, kita tidak hanya
berbicara tentang jumlah uang beredar, melainkan juga pasr uang, pasar modal,
instrument keuangan, dan lembaga keuangan. Kesemuanya terkait dengan
fungsi-fungsi uang yang sangat menopang kegiatan perokonomian modern. Pengaruh
jumlah uang beredar terhadap perekonomian telah di jelaskan oleh banyak ahli
ekonomi aliran utama (mainstreams),
yaitu klasik dan Keynesian.
a)
Pandangan ahli ekonomi klasik
Para ahli ekonomi aliran klasik
berpandagan, bahwa uang tidak mempunyai pengaruh terhadap peningkatan output perekonomian. Hal ini berdasarkan
asumsi bahwa output ekonomi sudah di produksi pada tingkat di mana faktor
produksi, khususnya barang modal dan tenaga kerja, digunakan sepenuhnya (full employment).
Dengan demikian penambahan jumlah
uang beredar hanya akan meniumbulkan inflasi
yang proporsional dengan tingkat pertambahan jumlah uang beredar.
b)
Pandangan ahli ekonomi keynesia
Para ahli ekonomi yang termasuk
aliran keynesia berpandangan bahwa fungsi uang selain sebagai alat tukar adalah
juga sebagai alat penyimpanan nilai. Fungsi alat penyimpanan nilai inilah yang
memungkinkan uang di gunakan sebagai alat untuk memperoleh keuntungan.
Dengan demikian sebenarnya pasar
uang ada karena interaksi antara permintaan dan penawaran uang. Harga uang
dinyatakan dalam tingkat bunga, di mana jika uang semakin langka tingkat bunga
semakin mahal. Pada tingkat bunga semakin tinggi, maka permintaan untuk kredit
investasi maupun konsumsi akan berkurang, yang dapat menekan laju pertambahan
output perekonomian. Sebaliknya tingkat bunga yang semakin rendahakan
menyebabkan permintaan kredit akan naik, yang dapat menstimulir pertumbuhan
ekonomi.[10]
7. Pasar uang
dan pasar modal
Baik pasar (money market) maupun pasar modal (capital market) merupakan interaksi
antara permintaan dan penawaran uang. Yang di perjual belikan dalam pasar uang
dan pasar modal adalah hak penggunaan uang.seseorang atau sebuah lembaga yang memiliki
kelebihan uang dan untuk sementara waktu ataupun dalam jangka waktu lama belum
akan digunakan, dapat mengalihkan hak penggunaan uangnya tersebut kepada pihak
lain yang membutuhkan.
Pengalihan
tersebut dapat dilakukan langsung oleh pemilik uang kepada pihak yang
membutuhkan, misalnya dalam betuk memberi pinjaman. Agar pemilik uang mau
menglihkan hak penggunaanya,si peminjam memberikan kompensasi berupa pembayaran
bunga. Berapa lama uang tersebut dipinjamkan dan berapa tingkat bunganya tergantung
kesepakatan kedua pihak.[11]
C. INSTRUMEN
KEUANGAN SYARIAH
Ada tiga instrumen utama yang digunakan dalam sistem
keuangan syariah diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Instrumen keuangan yang memelihara keadilan
yang dapat menciptakan suasana yang memungkinkan alokasi dan distribusi sumber
daya yang sesuai dengan ajaran Islam
2. Mekanisme harga yang dapat meningkatkan
efesiensi dalam pemanfaatan sumber daya
3. Intermediasi keuangan yang didasari oleh
prinsip berbagai hasil dan risiko (profit
and loss sharing).[12]
Sistem keuangan
syariah memiliki misi mewujudkan sistem keuangan yang berlandaskan keadilan,
kemanfaatan (maslahat) kebersamaan,
kejujuran, kebenaran, keseimbangan, transparansi, anti eksploitasi, anti penindasan, dan anti kezaliman melalui lembaga
keuangan perbankan syariah dan lembaga keuangan non bank syariah.
Oleh karena itu,
transformasi sistem keuangan menuju sistem keuangan syariah di dunia Islam
membutuhkan beberapa langkah-langkah yaitu:
1. Bunga harus diharamkan dari sistem keuangan
secara bertahap dan memperkuat organisasi bisnis berbasis sistem bagi hasil (profit and loss sharing)
2. Rasio pinjaman ekuitas di negara-negara
muslim harus ditingkatkan untuk mengubah sifat basis pinjaman dalam ekonomi
3. Reformasi sistem pajak harus dapat
mempercepat proses transformasi sistem keuangan yang mendorong ke tujuan-tujuan
produktif melalui ekuitas dan cadangan
4. Gerakan perekonomian secara luas akan
meningkatkan ekuitas dan membantu memobilisasi dana menganggur kepada para investor yang menghindari riba dan
menggunakannya untuk tujuan-tujuan produktif
5. Semua proyek komersial pemerintah harus di konversi kepada prinsip bagi hasil untuk
menghindari beban perbendaharaan publik
6. Bunga harus dihapuskan dari lembaga kredit
khusus yang disponsori oleh pemerintah, sebagai gantinya dipromosikan sistem
bagi hasil.[13]
D. LEMBAGA
KEUANGAN
Lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatan utamanya
menghimpun dan menyalurkan dana, dengan motif mendapatkan keuntungan. Porsi terbesar
asetnya merupakan aset finansial. Fungsi utama lembaga keuangan adalah sebagai
perantara pihak-pihak yang membutuhkan uang modal (pemakai dana) dengan
pihak-pihak yang memilikinya (pemilik dana).[14]
Jika uang dapat dianalogikan sebagai darah yang dibutuhkan
untuk kehidupan ekonomi, maka lembaga
keuangan adalah jantungnya. Sebab melalui lembaga keuanganlah uang yang ada
dalam perekonomian dihimpun dan dialirkan ke sektor-sektor kegiatan yang
membutuhkan. Tanpa adanya lembaga keuangan, tidak mungkin mengharapkan alokasi
sumber daya keuangan yang efisien, karena pasar uang modal tidak dapat bekerja
efisien.[15]
Dari penjelasan diatas, lembaga keunangan mempunyai
fungsi dan peranan penting untuk meningkatkan efisiensi pasar uang modal. Lewat
upaya lembaga-lembaga keuangan, kekuatan penawaran, dan permintaan uang di
pertemukan.[16]
1. Lembaga Keuangan Perbankan (Banking Financial Institution)
a)
Bank
umum
Bank
umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
b)
Bank
Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank
Perkreditan Rakayat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Jadi, BPR adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.[17]
2. Bank Sentral (Central Bank)
Fungsi utama paling mendasar dari bank
sentral didalam suatu negara adalah mengatur jumlah uang beredar dalam
perekonomian. Tetapi dalam prakteknya, bank sentral menjalankan banyak fungsi
mulai dari penanganan penyelesaian giro sampai dengan pemberian izin,
pembinaan, dan pengawasan perbankan.[18]
3. Bank Indonesia (BI)
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral
negara Republik Indonesia, didirikan pada tahun 1953 dengan mengubah status De
Javasche Bank N.V. (yang dinasionalisasi di tahun 1951) menjadi bank sentral
Indonesia. Dasar hukum pendirian BI adalah Undang-Undang Nomor 11/1953.
Sama halnya dengan bank sentral di
negara-negara lainnya, BI mengalami perubahan kedudukan dan fungsi pokoknya,
yang merupakan konsekuensi dari perkembangan sejarah, politik dan ekonomi di
Indonesia. Dilihat dari perubahan undang-undangnya, sejak tahun 1953 BI telah
mengalami dua kali perubahan kedudukan dan fungsi pokok. Perubahan pertama
dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13/1968, sedangkan perubahan kedua
berdasarkan Undang-Undang Nomor: 23/1968.[19]
4.
Lembaga
Keuangan Bukan Bank (Non Banking Financial Institution)
Sebagai lembaga keuangan yang tidak diizinkan
menghimpun dana dalam bentuk tabungan, maka kegiatan penghimpunan dana yang
dilakukan LKBB adalah mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya untuk
membiayai kegiatan investasi dan atau konsumsi individu perusahaan. Beberapa
LKBB yang umumnya terdapat di dalam suatu perekonomian adalah perusahaan
asuransi, lembaga dana pensiun, perusahaan investasi, perusahaan pembiayaan,
dan pegadaian.[20]
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan makalah diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa Istilah modern mengandung makna yang bersifat relatif
dan dinamis. Maksudnya, ukuran modern terus-menerus berubah sepanjang masa.
Sesuatu yang pada masa lalu di anggap modern, saat ini mungkin dikatakan primitif. Sesuatu yang saat ini
modern,dalam waktu yang singkat dapat saja dianggap primitif.
Uang Dalam Perekonomian Modern ada beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut Uang dan modernisasi perekonomian, Uang
sebagai indikator modernisasi bangsa, Uang sebagai indikator tingkat
modernisasi perekonomian, Uang dan stabilitas ekonomi, Indikator stabilitas
ekonomi, Jumlah uang beredar dan stabilitas ekonomi, dan Pasar uang dan pasar
modal.
DAFTAR PUSTAKA
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009).
Iswardono, Uang dan Bank, Edisi Keempat, (Yogyakarta: BPFE, 1997).
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013).
Muhammad
Ibnu Soim, Uang Dalam Perekonomian
Modern, dalam http://www/.ibnusoim.com/uang-dalam-perekonomian-global.php?, tanggal 12 Juni 2014.
Prathama Ramhardja dan Mandala Manurung,
Pengantar Ilmu Ekonomi: Mikroekonomi dan
Makroekonomi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, 2008).
Sadono
Sukirno, Makro Ekonomi: Teori Pengantar, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2011).
Suyadmi, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Magelang: CV. Tidar Ilmu, tt).
[1] Iswardono, Uang
dan Bank, Edisi Keempat, (Yogyakarta: BPFE, 1997), hal. 3.
[2]
Ibid.
[3]
Suyadmi, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Magelang:
CV. Tidar Ilmu, tt), hal. 541.
[6]
Muhammad Ibnu Soim, Uang Dalam
Perekonomian Modern, dalam http://www/.ibnusoim.com/uang-dalam-perekonomian-global.php?,
tanggal 12 Juni 2014.
[7] Ibid.
[8] Ibid.
[9] Ibid.
[10] Ibid.
[11] Ibid.
[12]
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan
Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 24.
[13]
Ibid, hal. 26.
[14]
Prathama Ramhardja dan Mandala Manurung, Pengantar
Ilmu Ekonomi: Mikroekonomi dan Makroekonomi, (Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), hal. 331.
[15]
Ibid.
[16]
Ibid.
[17]
Ibid, hal. 332-333.
[18]
Ibid, hal. 334.
[19]
Ibid, hal. 335.
[20]
Ibid, hal. 337.
1 komentar:
Wynn Las Vegas and Encore - JSHub
For visitors, Wynn Las 창원 출장마사지 Vegas and Encore are world-class 논산 출장마사지 resorts. You can book 천안 출장안마 for hotel 동해 출장안마 stays in hotels and resorts through the 안산 출장샵 links to our
Post a Comment