BAB I
PEMERINTAHAN INDONESIA SEJAK PROKLAMASI  HINGGA DEMOKRASI  TERPIMPIN


PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Sejak dicanangkan Proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia kembali memperoleh kemerdekaan. Rantai penjajahan yang telah membelenggu bangsa kita sejak abad 17 hancur binasa untuk selamanya.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi pada saat yang tepat sekali. Karena pada waktu itu Indonesia sedang dalam keadaan vacuum of power (kekosongan kekuasaan):
1.      Sejak tanggal 14 Agustus 1945, Jepang telah kalah perang. Sambil menantikan kedatangan pasukan sekutu yang  akan mengambil alih kekuasaan atas Indonesia.
2.      Pasukan sekutu yang diikuti oleh Belanda datang terlambat karena:
a)      Strategi-strategi sekutu mengalami perubahan
b)      Pasukan inggris yang diikuti Belanda dilarang masuk ke Indonesia.

Vacuum of power tadi (antara tanggal 14 Agustus 1945 hingga datangnya pasukan sekutu), dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para tokoh/pemimpin bangsa kita untuk memproklamasikan kemerdekaan. Memang akhir perang Asia Timur Raya semangat nasionalisme bangsa kita sedang dalam posisi yang kuat.

Kejadian Menjelang Kemerdekaan
Meskipun Jepang merahasiakan kekalahan/penyerahannya, namun hal itu dapat diketahui juga oleh bangsa kita. Pada waktu pendudukan/penjajahan Jepang banyak orang-orang pergerakan/perjuangan yang bekerja pada Kantor Berita Jepang. Berhubung Jepang telah kalah perang, maka tentunya tidak mungkin dapat melaksanakan janjinya memerdekakan Indonesia.
Bangsa Indonesia tidak dapat berpangkut tangan mengharapkan kemerdekaan hadiah lagi. Bila ingin merdeka bangsa Indonesia harus berusaha berjuang dengan kekuasaannya sendiri.
Mengenai soal kemerdekaan, telah terdapat kesatuan/kebulatan tekad di antara  para tokoh/pimpinan bangsa. Jadi, semuanya telah setuju bahwa Indonesia harus segera memperoleh kemerdekaan. Tetapi kemudian timbul perbedaan pendapat mengenai cara dilaksanakan kemerdekaan itu.
1.      Golongan pemuda: seperti, Adam Malik, Chaerul Saleh, dan lain-lain menghendaki agar supaya Proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di luar PPKI.
2.      Golongan tua terutama Soekarno-Hatta menghendaki agar supaya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di dalam PPKI.

Sikap Jepang
Sejak tanggal 14 Agustus 1945, Jepang telah kalah perang. Meskipun de jure tidak berkuasa lagi di Indonesia, akan tetapi de fakto masih. Mereka harus mematuhi perintah Sekutu agar supaya di Indonesia tidak terjadi perubahan-perubahan apapun.
Atas dasar itulah tentara Jepang berusaha menghalangi/rintangi gerakan kemerdekaan. Meskipun begitu mereka tidak mengetahui persiapan-persiapan yang dilakukan oleh bangsa kita untuk menyatakan kemerdekaan. Dan ketika proklamasi kemerdekaan telah dikumandangkan, pihak Jepang masih tetap berusaha untuk menghalanginya.
1.      Proklamasi kemerdekaan yang telah disiarkan melalui radio Jepang dinyatakan sebagai suatu kekeliruan
2.      Surat-surat kabar tidak ada yang memuat berita mengenai proklamasi kemerdekaan, karena dilarang oleh Jepang.
3.      Rakyat dilarang mengadakan rapat-rapat untuk menyebut kemerdekaan.

Usaha Jepang tersebut tidak melumpuhkan semangat kemerdekaan kita. Rakyat tidak gentar menghadapi tentara Jepang yang masih bersenjata lengkap. Bahkan tanpa diberi komando, rakyat berduyun-duyun menyerbu tangsi-tangsi tentara Jepang. Mereka melucuti persenjataannya dan kepada tentara yang tidak mau menyerah terpaksa digunakan untuk kekuasaan. Bentrokan dengan tentara Jepang yang keras kepala terjadi di mana-mana.


PEMBENTUKAN/PENYUSUNAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Proklamasi Kemerdekaan mengantarkan bangsa Indonesia menuju ke alam bebas merdeka. Kemerdekaan itu harus diisi agar cita-cita seluruh rakyat dapat diwujudkan. Dalam alam bebas merdeka itu setiap warga-warga dibebani oleh kewajiban yang maha hebat, agar bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan bangsa yang terhormat dalam hubungan internasional.

Pemerintahan
Meskipun Proklamasi kemerdekaan Indonesia telah dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, akan tetapi secara resmi menurut Hukum Tatanegara, Negara Republik Indonesia baru berdiri pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada tanggal itu PPKI yang anggotanya telah memutuskan segala ikatan hubungan dengan Jepang mengambil keputusan:
1.      Mengesahkan dan menetapkan undang-undang dasar republic Indonesia.
2.      Memilih presiden dan wakil presiden
Ir. Soekarno dipilih/diangkat sebagai presiden dan Dr. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden.

Peristiwa penting dalam bidang Pemerintahan adalah sebagai berikut. Adapun peristiwanya yaitu:
1.      Pembentukan Partai-partai
Pemerintah menyetujui usul Badan Pekerja KNIP mengenai pembentukan Partai-partai Politik. Mengenai hal ini ditegaskan: “Dengan adanya partai-partai politik segala aliran/paham dalam masyarakat dapat dipilih ke jalan yang tertentu”.
2.      Perubahan system Kabinet
Pada tanggal 11-11-1945, Badan Pekerja KNIP sekali lagi mengajukan usul kepada Pemerintah. Isi usulan itu adalah sebagai berikut:
“Kabinet Presiden agar supaya diubah dengan system Kabinet Ministeril”.

Angkatan Perang
Sebagai Negara yang baru saja terlahir, pada waktu itu Negara kita belum mempunyai Angkatan Perang. Sedangkan yang ada lascar-laskar rakyat. Setelah proklamasi kemerdekaan, rakyat semangatnya meluap-meluap. Dimana-mana rakyat membentuk lascar-laskar, misalnya:Barisan Pelopor, Barisan Hisbullah dan lain-lain sebagainya.
Langkah untuk menuju pembentukan Angkatan perang yang bersifat nasional dimulai pada bulan Agustus 1945. Yaitu dengan dibentuknya badan keamanan Rakyat (BKR). Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945 diubah/resmikan menjadi: Tentara Keamanan Rakyat (TKR), lalu diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Sejak tahun 1947, TRI diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN (1945-1949)
Pasukan sekutu, yaitu pasukan Inggris, tiba di Indonesia pada bulan September 1945 dibawah pimpinan Letnan Jendral Sir Philip Christison. Kecuali mendarat di Jakarta dan Surabaya, mereka juga mendarat di Semarang, Medan, Padang, Palembang, dan lain-lain.
Christison mengakui Pemerintahan Republik Indonesia secara de facto. Kemudian ia menyatakan bahwa kemerdekaan pasukan inggris ke Indonesia tidak bermaksud untuk menghancurkan Negara RI, melainkan untuk:
1.      Melucuti dan kemudian memulangkan bala-tentara Jepangs
2.      Mengurus orang-orang sekutu yang ditawan oleh bala tentara Jepang
3.      Memelihara ketertiban/keamanan umum agar kedua tujuan tersebut dapat berjalan lancar.


Pemerintah kita menyatakan kesediaannya untuk membantu tugas/pekerjaan pasukan inggris itu. Seandainya Belanda tidak ikut serta dalam pasukan Inggris, maka tugas/pekerjaan tadi akan dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat, karena:
1.      Sebagian besar bala tentara Jepang telah berhasil dilucuti oleh rakyat
2.      Orang-orang sekutu yang ditawan Jepang telah menjadi tanggung jawab Pemerintah RI.

Perjuangan rakyat Indonesia yang paling dahsyat terjadi di Surabaya. Yaitu sebagai berikut:
1.      Pasukan Inggris tiba di Surabaya pada akhir bulan Oktober 1945, dibawah pimpinan Brigadir Jendral Mallaby. Mereka berusaha untuk menduduki gedung-gedung Pemerintahan.
2.      Pada tanggal 31 Oktober 1945, Brig. Jen. Mallaby dinyatakan hilang. Ternyata ia mati terbunuh. Karena pembunuhnya tidak berhasil ditangkap, Jendral Manserch marah-marah. Ia pada tanggal 9 Nopember mengeluarkan surat selembaran menyatakan/ menyampaikan ultimatum. Isinya kurang-kurang sebagai berikut:
“Yang bersalah dalam pembunuhan Brig. Jen. Mallaby supaya menyerahkan diri. Jika hal itu tidak ditaati sampai jam 06.00 pagi tanggal 10 Nopember, maka segenap angkatan perang akan dikerahkan untuk memperkuat ulumatum tersebut”.
                 Hingga batas yang ditentukan tidak ada pembunuh yang menyerahkan diri. Inggris lalu mengerahkan seluruh pasukannya untuk menghancurkan rakyat Surabaya. Akan tetapi rakyat tidak tinggal diam, dengan alat persenjataan seadanya mereka menghadapi kebiadaban tentara Inggris. Sangat besar jelas Sutomo atau Bung Tomo dalam memimpin perjuangan rakyat menghadapi musuh.
                 Perjuangan melawan tentara Inggris-Belanda tidak terbatas di Jawa, melainkan juga melanda di daerah-daerah lain di selutuh wilayah Indonesia. Jadi, merupakan perjuangan yang bersifat nasional. Dalam pada itu, terjadi beberapa peristiwa penting lainnya yaitu:
1.      System cabinet presiden diganti dengan Kabinet Minsterill. Perdana menterinya Sutan Syahrir,  Kabinet ini lazim disebut dengan cabinet Syahrir 1 (Nopember 1945-Februari 1946).
2.      Ibu Kota RI dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta (Januari 1946). Karena sejak kedatangan tentara Inggris-Belanda Jakarta sangat tidak aman.
3.      Cabinet Syahrir 1 mendapat oposisi hebat dan persetuan perjuangan. Mereka tidak menyetujui langkah-langkah Syahrir yang dianggap bersikap lembah terhadap Inggris-Belanda hingga merugikan perjuangan rakyat.


Politik Belanda Diluar Jawa
                 Sementara terjadi kericuhan dan ketidak-stabilan dalam tubuh pemerintahan RI, diluar jawa Belanda menjalankan politik, devide a impera. Guna untuk melakukan tujuannya itu, Belanda berkali-kali mengadakan konferensi dengan pemuda-pemudi masyarakat yang tersedia mengadakan kerja sama dengannya.
1.      Konferensi Malino (kota kecil dekat Makasar)
Diadakan pada bulan Juli 1946, antara NICA dengan utusan-utusan dari Indonesia bagian Timur dan Kalimantan.
2.      Konferensi pangkal pinang
Diadakan pada bulan Oktober 1946, antara NIca dengan golongan minoritas (orang cina, arab, india, eropa dan lain-lain).
3.      Konferensi Den Pasar
Konferensi ini diadakan pada bulan Desember 1946 dan merupakan lanjutan serta realisasi dari dua komponen terdahulu.


Tindakan Inggris Menguntungkan Belanda
                 Kedudukan pasukan Belanda di Jawa makin lama makin bertambah kuat pula masyarakatnya.
1.      Tentara Inggris menyelewengkan tugas pokok yang dibebankan oleh Sekutu. Karena terbukti Inggris bermaksud mengembalikan kekusaan Belanda di Indonesia.
2.      Dengan bantuan Inggris, maka Belanda dapat mendatangkan pasukan-pasukannya secara besar-besaran sehingga kekuasaannya bertambah.


PERSEKUTUAN LINGGAR JATI
                 Setlah kedudukan pasukanya makin bertambah kuat, Belanda hendak memaksakan kemauanya melalui bidang diplomasi politik. Suatu komisi dikirimkan ke Indonesia. Katanya “Untuk menyelestarikan masalah Indonesia Belanda secara damai”. Dengan perantaraan diplomat Inggris Lord Killearn, kedua pihak setuju untuk mengadakan perundingan. Pada bulan Nofember 1946 berlangsung perundingan di LINGGARJATI (Cirebon) antara Indonesia dengan Kerajaan Belanda. Delegrasi Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir, sedang delegasi Belanda  dipimpin oleh Schermethorn, Lord Killearn bertindak sebagai perantara bila dianggap perlu:
1.      Pemerintah Belanda mengakui kekuasaan de facto Republik Indonesia atas Jawa, Madura dan Sumatera.
2.      Pemerintah Belanda bersama-sama dengan Pemerintah Republik Indonesia akan membentuk/mendirikan Negara Indonesia serikat pada tanggal 1 Januari 1949.
3.      Negara Indonesia Serikat dan negeri Belanda akan merupakan suatu UNI, UNI itu dikepalai oleh Raja Belanda.
                
                 Jadi, isi persetujuan linggarjati itu sangat merugikan bangsa Indonesia. Tidak sesuai dengan UUD Negara kita. Maka dari itu tidak mustahil bila sebagian rakyat Indonesia menolaknya. Partai-partai seperti PNI, Masyumi, Partai Wanita Rakyat, Lasykar Rakyat Pesundan dan lain-lain juga ikut menolaknya. Walaupun begitu pemerintah Republik Indonesia tetap  mentaati serta tetap melaksanakannya.

PERANG KOLONIAL 1
                 Dalam pada itu sesudah kedudukan Belanda dianggap cukup kuat baik militer maupun politisi, Inggris mulai menarik pasukannya dari Indonesia (Nopember 1946). Sejak saat itu, bangsa Indonesia berhadapan langsung dengan Belanda. Meskipun hasil perundingan Linggarjati telah disetujui oleh kedua belah pihak, hubungan Indonesia dengan Belanda tetap tegang. Karena tujuan dan kepentingan mereka selalu berlawanan. Indonesia ingin mempertahankan kemerdekaanya, sedangkan Belanda ingin menjajah kembali. Persetujuan linggarjati kemudian terbukti tidak ada manfaatnya. Karena Belanda selalu berusaha untuk menghancurkan Republik Indonesia.
1.      Politik
Membentuk Negara-negara boneka guna menarik lebih banyak daerah yang memihak kepadanya. Mula-mula dibentuk NIT, kemudian Negara Pasundan dan pemerintahan Daerah istimewa Kalimantan Barat.
2.      Militer
Melakukan penyerangan dan pendudukan terhadap wilayah Republik Indonesia. Palembang dan Medan diserang dari darat, laut dan udara. Sidoarjo dan Mojokerto diduduki tentara Belanda.
3.      Ekonomi
Angkatan laut Belanda melakukan blockade terhadap pelabuhan-pelabuhan dan peraiaran Republik Indonesia. Tujuannya untuk mencegah hubungan ekonomi perdagangan republic Indonesia dengan Negara-negara lain sehingga perekonomian kita akan hancur dan akhirnya mudah ditakhlukan.
                
                 Berhubung usaha-usaha tersebut hasilnya dianggap kurang memuaskan, maka pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda mengerahkan seluruh angkatan perangnya untuk menyerang dan menghancurkan Negara Indonesia.
Peristiwa itu lazimnya disebut dengan Clash 1 atau sering disebut dengan sebutan Perang Kolonial 1. Akibat dari agresi Belanda itu adalah sebagai berikut:
1.      Wilayah kekuasaan Republik Indonesia makin sempit. Jawa Barat (kecuali Banten). Semarang, Madura, Palembang, Sumatera Timur dan Padang berhasil direbut/kuasai oleh Belanda.
2.      Dunia internasional gempar. Karena keamanan dan perdamaian dunia tentram. Dewan keamanan PBB segera mengadakan sidang.  Keputusannya yaitu diserukan kepada Indonesia dan Belanda untuk menghentikan tembak menembak.

PERSETUJUAN RENVILLE
Dengan perantaraan KTN Akhirnya dapat diadakan perundingan kembali. Perundingan dilangsungkan diatas kapal Renville, milik AS pada bulan Desember 1947. Delegasi Indonesia diketuai oleh Amir Syarifuddin, sedangkan delegasi Belanda diketuai oleh Abdulkadir Wijoyoatmojo. Perundingan tersebut menghasilkan  Persetujuan Renville yang ditandatangani oleh kedua belah pihak pada bulan Januari 1948. Adapun isi pokok persetujuan Renville adalah sebagai berikut:
1.      Belanda tetap berdaulat atas seluruh Indonesia sampai kedaulatan diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat, yang segera harus dibentuk
2.      RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan Negeri Belanda dalam UNI Indonesia Belanda.
3.      Republik Indonesia akan merupakan Negara bagian dari RIS
4.      Sebelum RIS terbentuk, Belandas dapat menyerahkan sebagian kekuasaanya kepada suatu pemerintah Federal Sumatera
5.      Pasukan Republik Indonesia yang berada di daerah pendudukan harus ditarik ke daerah Republik Indonesia.

Akibat Persetujuan Renville bagi Republik Indonesia
1.      Cabinet Amir Syarifuddin bubar (Januari 1948), karena kebijaksanaan politiknya yang menyetujui persetujuan renville
2.      Wilayah kekuasaan Republik Indonesia makin berkurang. Daerah-daerah yang direbut Belanda dalam Perang Kolonial 1 Lepas dari Republik Indonesia
3.      Medan perjuangan bersenjata makin menyempit. Ribuan pasukan Republik Indonesia terpaksa hijrah dari daerah-daerah pendudukan.



TINDAKAN BELANDA SESUDAH PERSETUJUAN RENVILLE
Perundingan politik antara Indonesia dengan Belanda terus dilakukan guna melaksanakan persetujuan Renville. Akan tetapi, perundingan it utidak memperoleh hasil, karena sikap pendirian kedua pihak sangat bertentangan. Pihak Belanda yang merasa kedudukannya makin kuat selalu berusaha untuk mendiktekan kemauanya.
Tanpa persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia (Kabinet Hatta) lebih dulu, Belanda melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
1.      Dijakarta pada bulan maret 1948, Belanda membentuk pemerintah federal sementara,Van Mook diangkat menjadi presidenya.
2.      Membentuk Negara Boneka sebanyak-banyaknya di daerah-daerah yang berhasil diduduki/kuasai.
Adapun Negara-negara boneka yang berhasil dikuasai oleh Belanda adalah:
1.      Negara Madura dengan cakraningrat sebagai Presiden (Februari 1948)
2.      Negara Pasundan dengan Wiranatakusuma sebagai wali Negara (April 1948)
3.      Negara sumatera selatan dengan Presiden Abdul Malik
4.      Negara Jawa Timur dengan Presiden Kusumonegoro.

PEMBERONTAKAN PKI
Kabinet Amir Syarifuddin bubar setelah politiknya terhadap Belanda (persetujuan Renville) dikecam habis-habisan oleh Rakyat dan partai-partai. Kemudian dibentuk Kabinet baru yang langsung di pimpin oleh Wakil Presidne Dr. Moh. Hatta (Januari 1948). Jadi, merupakan kabinet Presidensiil. Kabinet Hatta menghadapi banyak kesulitan, terutama:
1.      Perundingan dengan Belanda untuk melakukan persetujuan renville selalu menemui jalan buntu
2.      Perekonomian mengalami kesulitan yang hebat.
3.      Disolo sekelompok anggota tentara perjuangan melakukan pemberontakan. Mereka itu merasa cemas berhubung pemerintah akan mengadakan rasionalisasi.

PERANG KOLONIAL II
Dimuka telah disebutkan, bahwa perundingan Indonesia dengan Belanda untuk melaksanakan persetujuan renville, selalu mengalami jalan buntu. Sejak semula pihak Belanda memang tidak bermaksud untuk melaksanakan persetujuan renville dengan sesungguh-sungguhnya.
Berbagai jalan dan cara telah dilakukan guna menghancurkan Negara Republik Indonesia yang dianggap sebagai batu perintang dalam mencapai maksud dan tujuannya. Tetapi hingga saat itu (tahun 1948) Republik Indonesia masih tetap tegak berdiri, meskipun mengalami kesulitan-kesulitan yang tak terhingga.
Pada tanggal 18 Desember 1948 pengganti Van Mook yaitu Dr. Beel, menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi oleh persetujuan renville. Dengan pernyataan itu perang colonial II atau Clash II dimulai. Tujuanya untuk melenyapkan Negara Republik Indonesia. Mungkin Belanda yakin benar usahanya kali ini akan berhasil. Karena pemerintahan Republik Indonesia baru saja menghadapi pemberontakan PKI.
Pada tanggal 19 Desember 1948, pagi-pagi benar ibu kota Republik Indonesia, Yogyakarta, diserbu dan berhasil dikuasai oleh tentara Belanda. Para pemimpin bangsa yang tidak sempat menyingkir dapat ditangkap atau ditawan. Presiden Sukarno, Sutan Syahrir, Haji Agus Salim, diangkut ke Brastagi, kemudian dipindahkan ke Prapat dan akhirnya ke Bangka. Wakil Presiden Moh. Hatta, Ali Sastroanijoyo dan lain-lain ditahan di Bangka.
Sebelum Yogyakarta dikuasai oleh Belanda, Presiden Sukarno melalui radio memberi kekuasaan kepada Menteri Syarifuddin Prawiranegara yang sedang berada di Sumatera untuk menyusun pemerintah darurat republic Indonesia. Tugas membentuk pemerintahan Darurat itu dapat dilaksanakan dengan baik. Jadi, meskipun presiden, wakil presiden dan pejabat-pejabat pemerintahan dapat ditangkap/ditahan oleh Belanda, namun Negara republik Indonesia tetap tegak berdiri.
Pada waktu Yogya dapat dikuasai oleh tentara Belanda, pasukan kita di bawah pimpinan jenderal Sudirman menyingkir ke luar kota. Mereka menyusun kekuasaan dan melakukan perang gerilya. Semangat kemerdekaan tetap menyala-nyala. Tentara Belanda hanya mampu menguasai kota-kota. Sedangkan daerah diluar kota mutlak berada dalam kekuasaan pasukan Indonesia.


REAKSI TERHADAP AGRESI BELANDA
Agresi Belanda terhadap Indonesia mendapat aksi yang hebat dari Negara-negara boneka ciptaan Belanda sendiri maupun dari Negara-negara lain yang bersahabat atau bersimpati dengan Negara Indonesia.
1.      Cabinet Negara pasundan dan NIT membubarkan diri karena tidak menyetujui politik belanda
2.      Sri langka, india, dan Pakistan melarang kapal-kapal dan pesawat terbang Belanda melewati negaranya
3.      Perdana menteri india, Jawaharlat Nehru mengadakan konferensi antar Negara-negara Asia di New Delhi.

PBB TURUN TANGAN
Dewan Keamanan PBB pada tanggal 28 Januari 1949 mengeluarkan resolusi yang jiwanya mengambil alih resolusi New Delhi tersebut diatas. Adapun isinya yang penting adalah:
1.      Menghentikan permusuhan
2.      Pemimpin-pemimpin Republik Indonesia yang ditawan supaya segera dibebaskan dan dikembalikan ke Yogya
3.      Perundingan Indonesia dengan Belanda agar segera diadakan kembali
4.      Penyerahan kekuasaan oleh Pemerintah Belanda kepada Negara Indonesia Serikat supaya segera dilaksanakan




PERSETUJUAN RUM-ROYEN
Pada tanggal 7 Mei 1949, tercapailah persetujuan antara pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Belanda. Pihak Indonesia diwakili oleh Moh. Rum dan Pihak belanda diwakili oleh Van Royen. Persetujuan ini terkenal dengan persetujuan Rum-Royen atau Rum-Royen Statement. Isinya antara lain sebagai berikut:
1.      Penghentian permusuhan
2.      Pemulihan Pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta
3.      Republik Indonesia bersedia menghadiri konferensi Meja Bundar yang akan diadakan.


PEMERINTAH RI KEMBALI KE YOGYA
Persetujuan Rum-Royen kemudian dilaksanakan secara bertahap.
1.      Tentara Belanda berangsur-angsur ditarik dari daerah Yogyakarta.
2.      Presiden Sukarno, wakil presiden Moh. Hatta dan pimpinan-pimpinan lainnya tiba di Yogya pada bulan Juli 1949.

Pada bulan Juli itu pula Kabinet Republik Indonesia telah dapat mengadakan sidang yang pertama. Dalam sidang tersebut, Syarifuddin Prawiranegara selaku pembentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia menyerahkan kembali mandatnya kepada wakil presiden.


KONFERENSI ANTAR INDONESIA
Konferensi antar Indonesia ialah konferensi antar Republik Indonesia dengan BFO (Bijeenkomst Voor Federal Overleg) yaitu gabungan wakil-wakil daerah dan Negara bagian buatan Belanda. Diadakan pada bulan Juli 1949. Mula-mula di Yogya kemudian dilanjutkan di Jakarta.  Adapun tujuan dari konferensi ini adalah sebagai berikut:
1.      Negara Indonesia serikat yang kemudian akan dibentuk bernama Republik Indonesia Serikat (RIS)
2.      RIS Memiliki bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia raya dan sebagai Bahasa Nasional adalah Bahasa Indonesia
3.      Tanggal 17 Agustus tetap menjadi hari nasional.

KONFERENSI MEJA BUNDAR
KMB (Konferensi Meja Bundar) diadakan di Den Haag (Negeri Belanda) antara tanggal 23 Agustus hingga tanggal 2 Nopember 1949. Adapun pihak-pihak yang menghadiri konferensi itu adalah:
1.      Pihak Indonesia
a.       Delegasi republik Indonesia diketuai oleh Moh. Hatta
b.      Delegasi BFO diketuai oleh Sultan Hamid II
2.      Pihak Belanda
Delegasinya diketuai oleh Van Maarseveen
3.      Pihak UNCI
Hanya sebagai peninjau

Tujuan diadakan KMB (Konferensi Meja Bundar) yaitu untuk mengakhiri perselisihan Indonesia dengan Belanda dengan jalan melaksanakan perjanjian-perjanjian yang telah diadakan antara Republik Indonesia dengan Belanda, terutama mengenai pembentukan Negara Serikat. Adapun hasil Keputusan KMB (Konferensi Meja Bundar) adalah sebagai berikut:
1.      Indonesia menjadi Negara Serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat
2.      RIS dan Kerajaan Belanda merupakan UNI, UNI Indonesia-Belanda itu dikepalai oleh Ratu Kerajaan Belanda
3.      Penyerahan kedaulatan oleh Belanda kepada Indonesia akan dilakukan selambat-lambatnya pada akhir tahun 1949 (yang benar pengakuan kedaulatan bukan penyerahan kedaulatan)
4.      Semua hutang bekas Hindia Belanda akan dipikul oleh RIS
5.      TNI menjadi inti tentara RIS dan berangsur-angsur akan mengambil alih penjagaan keamanan di seluruh wilayah RIS
6.      Kedudukan Irian Barat akan ditentukan selama-lamanya 1 tahun sesudah penyerahan kedaulatan.


PEMBENTUKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT
1.      Pada tanggal 14 Desember 1949 Konstitusi sementara RIS ditandatangani  oleh Wakil-Wakil Republik Indonesia dan wakil-wakil dari Negara bagian lainya.
2.      Sebagai Presiden RIS yang pertama dipilih Ir. Sukarno. Kemudian Presiden menujuk Moh. Hatta sebagai formateur Kabinet.
3.      Pada tanggal 27 Desember 1949 terjadi 3 peristiwa secara serentak. Adapun peristiwa tersebut adalah:
a.       Di Amsterdam (Negara Belanda) terjadi penyerahan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada Pemerintah RIS
b.      Di Yogya terjadi penyerahan kedaulatan dari pemerintah republik Indonesia kepada pemerintah RIS
c.       Di Jakarta terjadi penyerahan kekuasaan pemerintah dan wakil tinggi mahkota Belanda kepada wakil Pemerintah RIS

Sejak saat itu, berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat. Wilayah-wilayah kekuasaanya meliputi bekas wilayah kekuasaan Hindia Belanda (kecuali Irian Barat).


EVALUASI BAB

Kerjakan seluruh tugas dalam buku catatan!
A.    Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1.      Munculnya peristiwa Rengasdengklok menjelang dilaksanakannya Proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah sebagai akibat adanya….
a.       Perbedaan pendapat antara pemerintah Jepang dengan pemerintah Belanda
b.      Perbedaan pendapats antara golongan tua dengan golongan muda Indonesia
c.       Gerakan rakyat Indonesia menentang pemerintah pendudukan Jepang
d.      Keinginan pasukan Belanda untuk menguasai wilayah Indonesia
e.       Keinginan pasukan sekutu untuk menduduki wilayah Indonesia.

2.      Tujaun Komite Aksi Menteng 31 menggerakan aksi massa pada suatu rapat raksasa dilapangan Ikada adalah…
a.       Menunjukan kekuasaan rakyat untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan republic Indonesia.
b.      Agar para pemimpin bangsa Indonesia dapat berbicara langsung dengan rakyat Indonesia
c.       Mempersatukan seluruh kekuasaan bansa Indonesia untuk mengusir kaum penjajah
d.      Menunjukan bahwa bangsa Indonesia mampu memperjuangkan kemerdekaanya sendiri
e.       Menghindarkan terjadinya perselisihan paham atu pendapat di antara para pejuang bangsa Indonesia.

3.      Tujuan para pemuda membawa golongan tua yaitu Soekarno-Hatta ke Rengasdenglok adalah….
a.       Mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemberdekaan Indonesia.
b.      Agar Soekarno-Hatta memimpin perjuangan bansa Indonesia
c.       Menjauhkan Soekarno-Hatta dari pengaruh pemerintah pemerintah pendudukan Jepang
d.      Menyusun strategi perjuangan menghadapi pasukan dan pemerintah pendudukan Jepang
e.       Membebaskan Soekarno-Hatta dari tawanan pemerintah pendudukan Jepang

4.      Tujuan awal kedatangan pasukan Sekutu (Inggris) mendarat di Surabaya adalah untuk….
a.       Menduduki daerah-daerah di Jawa Timur
b.      Mempersempit ruang gerak dan wilayah kekuasaan Republik Indonesia
c.       Membebaskan para pasukan Belanda yang ditawan pasukan Jepang
d.      Membantu Indonesia di dalam menghadapi kekuasaan pasukan Belanda
e.       Melindungi Indonesia dari perluasan kekuasaan bangsa-bangsa Barat lainnya.

5.      Hal-hal yang ditolak oleh pemerintah Indonesia dalam setiap perundang-undangan adalah…
a.       Keinginan Belanda berkuasa atas wilayah Indonesia
b.      Bentuk Negara federal yang dipandang tidak sesuai dengan rakyat Indonesia
c.       Pembentukan parlemen di pusat pemerintahan Belanda di Indonesia
d.      Bantuan yang ingin diberikan oleh pemerintah kerajaan Belanda kepada Indonesia
e.       Bekerja sama dalam bidang perdagangan

6.      Tujuan utama pemerintah colonial Belanda melaksanakan Agresi Militernya yang pertama adalah….
a.       Menghancurkan kekuasaan pemerintah Republik Indonesia
b.      Kembali ingin berkuasa atas wilayah Indonesia
c.       Melindungi perusahaan-perusahaan milik Belanda di Indonesia
d.      Berupaya untuk meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia
e.       Melindungi Indonesia dari perluasan kekuasaan bangsa-bangsa Barat lainnya

7.      Alasan pembentukan pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatera adalah…
a.       Ibukota Republik indonesa di Yogyakarta dikuasai oleh Belanda
b.      Untuk menghindari hancurnya Negara Republik Indonesia
c.       Karena para pemimpin bangsa Indonesia ditangkap Belanda
d.      Untuk memperoleh bantuan luar negeri
e.       Untuk mempermudah pengawasan pemerintah Republik Indonesia

8.      Maklumat Pemerintah No. X tanggal 3 November 1945 berisi tentang pembentukan…
a.       Komite Nasional Indonesia
b.      Partai Nasional Indonesia
c.       Lembaga DPR
d.      Partai-partai Politik
e.       Undang-undang Kepartaiain

9.      Setelah kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, cabinet pertama yang memerintah adalah Kabinet Natsir dengan program pokonya adalah sebagai berikut, kecuali….
a.       Mengingatkan usaha keamanan dan ketentraman
b.      Konsolidasi dan menyempurnakan pemerintaha
c.       Menyederhanakan organisasi angkatan perang
d.      Mengembangkan dan memperkuat ekonomi kerakyatan
e.       Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat

10.  Kerja sama yang terjalin antara Indonesia dengan Amerika Serikat pada masa Kabinet Sukiman dianggap merugikan politik luar negeri Indonesia, karena….
a.       Indonesia lebih memperhatikan kepentingan Amerika Serikat
b.      Indonesia dipaksa mengakui kedaulatan Amerika Serikat
c.       Indonesia harus meninggalkan hubungan dengan Blok Timur
d.      Ekonomi Indonesia kurang stabil
e.       Cabinet Sukirman ingin memasukan Indonesia ke Blok Barat

11.  Terdapat beberapa masalah yang menyebabkan jatuhnya Kabinet Wilopo diantaranya…
a.       Masalah tanah di Tanjung Morawa
b.      Pertentangan di antara partai-partai politik
c.       Kabinet yang dibentuknya  tidak berjalan dengan baik
d.      Partai besar tidak mendukung Kabinet Wilopo
e.       Masalah pembatalan perjanjian KMB secara sepihak

12.  Munculnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 disebabkan oleh…
a.       Kegagalan constitute membentuk Undang-undang dasar baru
b.      Negara dalam keadaan bahaya perang
c.       Pertentangan  diantara partai politik semakin memuncak
d.      Munculnya gerakan aksi mahasiswa dan pelajar Indonesia
e.       Kabinet tidak menempatkan angkatan bersenjata pada porsinya

13.  Pada masa pelaksanaan Sistem Pemerintahan Demokrasi Terpimipn, PKI termasuk partai yang kuat, karena…
a.       Demokrasi terpimpin sejalan dengan PKI
b.      PKI dapat bergerak dengan lebih leluasa
c.       PKI berhasil masuk ke seluruh sector pemerintahan
d.      PKI dapat memecah belang Angkatan Bersenjata
e.       Demokrasi terpimpin merugikan Angkatan Bersenjata

14.  Pada pelaksanaan system demokrasi terpimpin, politik luar negeri Indonesia adalah…
a.       Politik luar negeri yang bebas dan aktif
b.      Politik luar negeri yang dapat menguntungkan masyarakat Indonesia
c.       Politik luar negeri yang memihak pada blok barat
d.      Politik luar negeri yang memihak pada blok timur
e.       Politik luar negeri yang mencoba mengadu domba blok barat dengan blok timur
15.  Usaha pemerintah di dalam menanggulangi masalah ekonomi mengalami kegagalan, yang disebabkan oleh beberapa factor, kecauali…
a.       Karena masalah ekonomi diatasi secara politisi dan bukan melaksanakan prinsip-prinsip
b.      Peraturan pemerintah yang sering bertentangan antara yang satu dengan yang lain
c.       Tidak ada ukuran yang obyektif di dalam menilai suatu usaha
d.      Terjadinya berbagai bentuk penyelewengan  dan salah urus
e.       Penempatan personil yang tidak professional

B.     Jawablah Pertanyaan ini dengan Jelas!
1.      Apakah sebabnya proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak dilakukan di Lapangan Ikada?
2.      Apakah alasan Belanda melanggar Perjanjian Linggarjati?
3.      Jelaskan langkah-langkah perjuangan bangsa Indonesia untuk kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia!
4.      Mengapa dalam pelaksanaan system demokrasi liberal muncul dan jatuh bangunnya Kabinet yang berkuasa?
5.      Bagaimana presiden Soekarno pada masa Demokrasi Terpimin?

SELAMAT MENGERJAKAN!

0 komentar:

 
Top