BAB I
PENDAHULUAN



Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, karena pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih baik dengan menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Ibarat biji mangga bagaimanapun wujudnya jika ditanam dengan baik, pasti menjadi pohon mangga dan bukannya menjadi pohon jambu.
Manusia mempunyai ciri khas yang secara prinsipil berbeda dari hewan. Ciri khas manusia yang membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu yang disebut sifat hakikat manusia. Disebut sifat hakikat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan. Pemahaman pendidikan terhadap sifat hakikat manusia akan membentuk peta tentang karakteristik manusia. Peta ini akan menjadi landasan serta memberikan acuan baginya dalam bersikap, menyusun strategi, metode, dan teknik, serta memilih pendekatan dan orientasi dalam merancang dan melaksanakan komunikasi transaksional di dalam interaksi edukatif. Dengan menggunakan peta tersebut sebagai acuan seorang pendidik tidak mudah terkecoh kedalam bentuk-bentuk transaksional yang patologis dan berakibat merugikan subjek didik.

BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM DALAM PENDIDIKAN



A.    PENGERTIAN SISTEM PENDIDIKAN
1.      Pengertian Sistem
Sistem adalah merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang di harapkan berdasarkan atas kebutuhan yang telah di tentukan. Setiapsistem pasti mempuyai tujuan, dan semua kegiatan yang dari semua komponen diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Adapun pendidikan di Indonesia adalah merupakan proses pendidikan dalam arti sebuah sistem, yang di sebut degan sistem pendidikan. Secara teoritis suatu sistem pendidikan, terdiri dari komponen-komponen atau bagian- bagian yang menjadi inti dari proses pendidikan. Bagian-bagian tersebut adalah terdiri dari:
1.      Tujuan atau cita-cita pendidikan, yang berfungsi untukmemberikan arah terhadap semua kegiatan dalam semua proses pendidikan.
2.      Peserta didik, yang berfungsi sebagai obyek yang sekali gus sebagai subyek pendidikan.
3.      Pendidik yang berfungsi sebagai pembimbing, pengarah untuk menumbuhkan aktifitas peserta didik.
4.      Alat pendidikan maksudnya dalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berfungsi untuk mempermudah atau mempercepat tercapainya tujuan pendidikan.
5.      Lingkungan, yang berfungsi sebagai wadah atau lapanganterlaksanaanya proses pendidikan karena tanpa adanya lingkungan , pendidikan tak dapat berlangsung.

2.      Pengertian Pendidikan
Pengertian pendidikan kalau ditinjau dari segi asal kata adalah, bahwa pendidikan itu berasal dari kata “Pedagogi” dimana kata tersebut berasal dari bahasa yunani kuno, yang kalau di eja menjadi 2 kata yaitu : Paid artinya anak dan Agagos artinya membimbing. Dengan demikian pengertian pendidikan kalau ditinjau dari suku kata tersebut adalah : ” Cara atau ilmu untuk mengajar/membimbing anak”.
Namun demikian ada beberapa pengertian pendidikan yang bisa dijabarkan lebih luas lagi, diantaranya :
a)      Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
b)      Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
c)      Pendidikan berasal dari kata “didik”, Lalu kata ini mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
d)     Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari komponenkomponenyang masing-masing bekerja sendiri sesuai dengan fungsinya dansaling berkaitan dengan fungsi dari komponen lain yang secara terpadubergerak menuju ke arah satu tujuan yang telah ditetapkan. Jadi komponenyang bertugas sesuai dengan fungsinya bekerjasama dengan yang lainnyadalam satu rangkaian sistem secara terpadu bergerak ke arah tujuan sistem itusendiri. Menurut Imam Barnadib: sistem suatu himpunan gagasan atauprinsip-prinsip yang saling berpautan, dan bergabung menjadi satukeseluruhan.
Dalam pembahasan ini pengertian sistem didasarkan pada definisibahwa sistem merupakan suatu perangkat atau mekanisme yang terdiri daribagian-bagian di mana satu sama lainnya saling berhubungan dan salingmemperkuat. Sedangkan kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani "Pedagogi"yaitu kata "paid" artinya "anak" sedangkan "agogos" yang artinyamembimbing sehingga "pedagogi" dapat diartikan sebagai "ilmu dan senimengajar anak."Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dannegara.Dari pengertian di atas maka yang dimaksud sistem pendidikanadalah: Sistem pendidikan berarti keseluruhan komponen pendidikan yangsaling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan.

B.     MACAM-MACAM SISTEM PENDIDIKAN
Macam-macam system pendidikan dibagi menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
1.      Berdasarkan wujud, dibedakan menjadi 4 yaitu :
a)      Sistem fisik misal mobil, computer.
b)      Sistem konseptual misal Ideologi, filsafat, ilmu
c)      Sistem biologi misal manusia, sebatang pohon, seekor hewan
d)      Sistem social misal keluarga, sekolah
2.  Berdasarkan asal usul kejadian, dibedakan menjadi 2 yaitu :
a)      Sistem alamiah misal tata surya
b)      Siatem buatan manusia atau a man made system misal pendidikan, computer


3.  Berdasarkan gerak, dibedakan menjadi 2 yaitu
a)      Sistem mekanik seperti jam tangan sepeda montor
b)      Sistem organismik seperti hewan, organisasi

4.      Berdasarkan hubungan dengan lingkungan yang berinteraksi, dibedakan menjadi dua yaitu:
a)      Sistem terbuka yaitu sistem yang berinteraksi dan memiliki ketergantungan kepada lingkungan
b)      Sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan

C.    DAMPAK PENGGUNAAN SISTEM ATAU PERGANTIAN SISTEM
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, menuntut suatu perubahan besar terhadap sistem pendidikan nasional di Indonesia. Pendayagunaan teknologi komunikasi khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan perlu diarahkan dan disesuaikan dengan pesatnya laju teknologi, sehingga hasil yang diharapkan dapat sesuai dengan tuntutan pasar dunia pendidikan. Pendayagunaan teknologi secara tepat guna akan menghasilkan kualitas SDM yang terdidik.
Seperti kita ketahui pendidikan kita merupakan warisan dari sistem pendidikan yang lama yang isinya adalah menghafal fakta-fakta tanpa arti. Proses pendidikannya juga hanya seperti menuangkan air di dalam botol sehingga tidak ada efeknya di dalam kemampuan untuk mencari sesuatu dan mencipatakan sesuatu yang baru. Sistem pendidikan nasional yang baik harus dapat menyajikan pendidikan bermutu karena pendidikan bertujuan mentransfer tata nilai dan kemampuan kepada pihak lain sehingga diharapkan dapat mencari dan menciptakan sesuatu yang baru.
  Ketidak efektifan adalah kata yang paling cocok untuk sistem pendidikan di Indonesia yang menganut sistem konvensional yaitu sistem yang mengandalkan tatap muka antara guru dan murid, dosen dan mahasiswa, atau pelatih dengan peserta latihan. Seiring dengan perkembangan zaman, pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan instan, namun institut yang masih menggunakan sistem tradisional ini mengajar (di jenjang sekolah tinggi kita anggap memberikan informasi) dengan sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan IT.
Sistem konvensional ini seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media komunikasi multimedia. Karena sifat internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya siswa dapat memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan Internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Dengan perkembangan pesat di bidang telekomunikasi, multimedia, dan informasi, mendengarkan ceramah, mencatat di atas kertas sudah tentu ketinggalan jaman.
Pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan peserta didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang bersifat sangat kompetitif dan dengan derajat saling ketergantungan antar bangsa yang amat tinggi. Pendidikan harus mengkaitkan proses pendidikan yang berlangsung di sekolah dengan nilai-nilai yang selalu berubah di masyarakat global. Oleh karena itu sekolah harus memiliki orientasi nilai, di mana masyarakat kita harus selalu dikaji dalam kaitannya dengan masyarakat dunia.
Implikasi dari pendidikan berwawasan global menurut perspektif reformasi tidak hanya bersifat perombakan kurikulum, melainkan juga merombak sistem, struktur dan proses pendidikan. Pendidikan dengan kebijakan dasar sebagai kebijakan sosial tidak lagi cocok bagi pendidikan berwawasan global. Oleh karena itu, sistem dan struktur pendidikan harus bersifat terbuka, sebagaimana layaknya kegiatan yang memiliki fungsi ekonomis.
Untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang unggul, diperlukan strategi pengembangan pendidikan, antara lain:
1.      Mengedepankan model perencanaan pendidikan (partisipatif) yang berdasarkan pada need assessment dan karakteristik masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pendidikan merupakan tuntutan yang harus dipenuhi.
2.      Peran pemerintah bukan sebagai penggerak, penentu dan penguasa dalam pendidikan, namun pemerintah hendaknya berperan sebagai katalisator, fasilitator dan pemberdaya masyarakat.
3.      Penguatan fokus pendidikan, yaitu fokus pendidikan diarahkan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, kebutuhan stakeholders, kebutuhan pasar dan tuntutan teman saing.
4.      Pemanfaatan sumber luar (out sourcing), memanfaatkan berbagai potensi sumber daya (belajar) yang ada, lembaga-lembaga pendidikan yang ada, pranata-pranata kemasyarakatan, perusahaan/industri, dan lembaga lain yang sangat peduli pada pendidikan.
5.      Menciptakan soft image pada masyarakat sebagai masyarakat yang gemar belajar, sebagai masyarakat belajar seumur hidup.
6.      Pemanfaatan teknologi informasi, yaitu: lembaga-lembaga pendidikan baik jalur pendidikan formal, informal maupun jalur non formal dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam mengakses informasi dalam mengembangkan potensi diri dan lingkungannya (misal; penggunaan internet, multi media pembelajaran, sistem informasi terpadu, dan sebagainya).


BAB III
KESIMPULAN



Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Sistem adalah merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang di harapkan berdasarkan atas kebutuhan yang telah di tentukan. Setiapsistem pasti mempuyai tujuan, dan semua kegiatan yang dari semua komponen diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Adapun pendidikan di Indonesia adalah merupakan proses pendidikan dalam arti sebuah sistem, yang di sebut degan sistem pendidikan.
Pengertian pendidikan kalau ditinjau dari segi asal kata adalah, bahwa pendidikan itu berasal dari kata “Pedagogi” dimana kata tersebut berasal dari bahasa yunani kuno, yang kalau di eja menjadi 2 kata yaitu : Paid artinya anak dan Agagos artinya membimbing. Dengan demikian pengertian pendidikan kalau ditinjau dari suku kata tersebut adalah : ”Cara atau ilmu untuk mengajar/membimbing anak”.





DAFTAR PUSTAKA


Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

0 komentar:

 
Top