BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah peristiwa yang tidak bisa dipungkiri bahwa pemikiran atau berbeda dalam pemahaman keagamaan akan terjadi di belahan muka bumi ini baik di afrika, timur tengah maupun di asia khususnya di Indonesia. Akan tetapi perlu di perhatikan bahwa tujuan dari agama Islam di ciptakan atau di buat oleh Allah SWT di muka bumi ini tujuannya hanyalah satu yakni sebagai “Rahmatan Lil Alamain” .
Dari hal tersebut dapat di maknai bahwa kita sebagai umat manusia yang memeluk agama Islam tentunya akan memiliki pemahaman yang baik dan memberikan kemanfaatan ketika kita sebagai umat mempelajari dan mengkaji ilmu keagamaan secara sempurna. Akan terciptalah Rahmatan Lilalamain Minimal akan menjadi rahmat di sekitar lingkungan kita berdomisisli. Semakin maraknya aliran –alaiaran tersebut yang sangat bebahaya adalah suatu statemen pemunculan Nabi Palsu dengan niatan-niatan yang sangat membahayakan bagi keagamaan kaum yang awam. Demikian pada tahun tahun 1850 m mujncullah sebuah aliran yang menggemparkan umat islam sedunia yakni aliran yang di pelopori oleh Mirza Ali Muhammad Ridha Asy Syairazi yang mengaku sebagai nabi layaknya nabi isa zaman dahulu dengan kata lain meampunyai agama baru yang bernama “Bahaiyah”.
BAB II
PEMBAHASAN
ANTISIPASI DAN ALTERNATIF MENGATASI MASUK DAN BERKEMBANGNYA ALIRAN BAHAIYAH
A.
SEJARAH BAHAIYAH
Aliran bahaiyah Pertama kali
muncul di Iran
tempat asal agama Majusi dan Zoroaster. tempat ini merupakan lahan subur
berkembangnya pemikiran batiniah dan syiah. Penggagasnya adalah Mirza Ali Muhammad
Ridha Asy Syairazi (1819-1850). Bahai atau Al-Bahaiyah adalah satu kumpulan atau mazhab yang
mendakwa nabi baru dengan kitabnya yang suci “ Al-Bayan”, memansuhkan segala
kitab samawiyyah seperti Zabur, Taurat, Injil dan Al-Quran.
Mirza Ali Muhammad mendakwa dia menjadi rasul dan
menyangka syariatnya memansuhkan syariat Islam dan juga mereka hukum-hukum itu
supaya dijalankan oleh pengikut-pengikutnya dan hukum-hukum itu menyalahi hukum
Islam. Al-Baha (Mirza Hussien Ali)
menjadikan sembahyang 9 rakaat sehari semalam. Dan kiblat orang Bahaiyyah dalam
sembahyang bukanlah ke ka’bah tetapi dengan menghadap di mana Al-Baha itu
berada.
Kaum Bahaiyyah menentang segala apa yang dibawa oleh
Nabi Muhammad S.A.W dari perkara I’tiqat dan hukum, mereka juga menentang
Al-Qur’an dengan menafsirkan mengikut rekaan mereka sendiri. Mirza Ali Muhammad mendakwa menjadi rasul
dan syariat Islam, dia juga mereka-reka hukum itu supaya dijalankan oleh
pengikut-pengikutnya dan hukum-hukum itu adalah menyalahi hukum-hukum Allah S.W.T.
Mempertikaikan kebenaran hadith merupakan pokok ajaran Inkarus Sunnah (menolak sunnah) yang
menyatakan bahwa rasul tidak bertugas memberikan keterangan yang akan
menimbulkan pengertian hukum baru seperti yang dikenal dengan sebutan Al-Sunnah
atau Al-Hadith. Menurut mereka,
hadits disusun berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, dari orang-orang yang
lebih tua yang dipandang mengerti agama. Jadi hadits adalah cerita tentang diri
Nabi yang tidak dapat diyakini kebenarannya.
Mirza Ali dalam Bahai mendakwa dirinya Imam Mahdi
Al-Muntazar dan sebagai rasul. Bahai mengajak kepada penyatuan beberapa agama
terbesar di dunia sebagai agama yang sepatutnya menjadi anutan kepada umat
manusia didunia yaitu agama Bahai. Agama Bahai menyatukan agama Yahudi, Nasrani
dan Islam dengan alasan bahwa semuanya itu adalah agama yang datang dari Tuhan.
Mereka mendakwa mempunyai Nabi baru dengan kitabnya yang suci yaitu Al-Bayan,
memansuhkan segala kitab samawiyyah seperti Zabur, Taurat dan Al-Qur’an. Hanya
Bahai satu-satunya yang berhak berdiri dipermukaan bumi ini sementara lain-lain
akidah dan syariah tidak boleh. Karena ini mereka mengambil paksaan kepada
orang ramai supaya mengikut ajaran itu. Jika terdapat tentangan dari mana-mana
orang, maka penganut Bahai adalah disuruh supaya membunuhnya.
B. AKIBAT TIMBULNYA
Golongan bahiyah timbul dalam
kalangan kaum syiah imamiyah dan dia mendakwahkan dirinya”al-bab”. Arti al-bab
ialah pintu, dalam istilah kaum syiah pintu ialah pintu yang menghubungkan
manusia dengan “imam yang lenyap” yang keluar akhir zaman. Jadi mirza
ali muhammd mendakwahkan dirinya bahwa ia yang menjadi pintu bagi kaum syiah
atau bagi kaum umat islam yang akan yang akan menghubungkan imam yang lenyap
yang ditunggu kedatangannya pada akhir zaman.
Maka ia proklamirkan Mirza
Ali Muhammad sebagai Imam Mahdi dan satu-satunya pintu menuju hakikat
ketuhanan. Ini terjadi tahun 1260 H atau 1844 M, saat itu ia sendiri mendirikan
gerakan keagamaan baru Babiyah dan memproklamirkan dirinya sebagai Al Bab. Dia
mengklaim sebagai utusan Allah layaknya Nabi Musa as, Nabi Isa dan Nabi
Muhammad. Dia juga meninggikan kedudukanya melebihi para Nabi. Pada Tahun 1266
H, Ia mengklaim bahwa dzat Ilahi bersemayam di dirinya . Setelah berhadapan
dengan para Ulama, dia pura-pura menunjukan sikap penyesalan dan Taubat, tapi
para Ulama tidak mempercayainya. maka para Ulama merekomendasikan vonis mati
untuk dirinya dan orang terdekatnya yang bernama Az Zanusi. Eksekusi dilakukan
tahun 1266 H atau 1850 M.
Tokoh lainya bernama Mirza
yahi Ali dan Mirza husain Ali yang mendapat gelar Bahaulah, maka Ia mengganti
aliran ini dg nama Bahaiyyah.
Pada tahun 2001 M, pemerintah mesir berhasil menyingkap gerakan ini dan menjebloskan oknum-oknumnya ke penjara. Sedangkan Universitas Al Azhar mengeluarkan statemen tentang rusaknya aqidah mereka. Pemerintah mesir akhirnya melarang beredarnya buku-buku dari Bahaiyyah yang pernah ada.
Pada tahun 2001 M, pemerintah mesir berhasil menyingkap gerakan ini dan menjebloskan oknum-oknumnya ke penjara. Sedangkan Universitas Al Azhar mengeluarkan statemen tentang rusaknya aqidah mereka. Pemerintah mesir akhirnya melarang beredarnya buku-buku dari Bahaiyyah yang pernah ada.
C.
ANTISIPASI DAN
ALTERNATIF MENGATASINYA
Aliran ini akan memajukan
rumusan bahwa yang tiga ini lebih disatukan benar sehingga dapat dipeluk oleh
orang yahudi nasrani dan islam yaitu agama internasional. Dengan jalan begini
permusuhan didunia akan habis dan peperangan tidak akan ada , karena orang
semuanya satu agama dan sama-sama. Bertuhan kepada tuhan Yang Maha Esa.
Demikian kata bahaiyah. Paham macam
ini adalah paham yang keliru sesat lagi menyesatkan karena hal ini kalau di
prektekan bias meruntuhkan atau merusakkan sendi-sendi dari ketiga agama itu. Di dalam al-qur’an banyak sekali ayat-ayat
yangmenyebut-nyebut agama yahudi agama nasrani dan agama islam, tetapi tak
sebuahpun ayat yang menyuruh supaya ketiga agama itu disatukan.
D.
AQIDAH ALIRAN
BAHAIYAH
Sebagaimana halnya agama yang
lain mepunyai aqidah atau kepercayaan yang tidak terlepas dengan sang pencipta
atau sang kholik yang di percayai oleh
agama tersebut yang melindungi dan memberikan kebaikan kehidupan umatnya begitu
juga ajara bahaiyah memiliki dogma atau ajaran keagama yang di bawa oleh
pendirinya. Pendakwaan
diri atau pemimpin atau kumpulan ajaran tersebut secara yang bertentangan
dengan akidah Ahli Sunnah Wal Jamaah
seperti mempastikan dirinya atau gurunya ahli syurga, boleh menebus dosa,
memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang lain umpamanya boleh berkawin
lebih daripada empat.
Puasa dalam bulan Ramadan dalam ajaran Bahaiyah
menjadikan puasa 19 hari, bermula dari terbit matahari sehingga tenggelam
matahari dan bukan dalam bulan Ramadan tetapi dalam musim bunga dan jatuh Hari
Raya mereka pada hari Niruz (hari orang parsi penyembah api sebelum Islam)
serta keyakian-keyakianna yang lain adalah :
1. Menetapkan Al Bab sebagai pencipta segala
sesuatu.
2. Mempunyai satu
keyakinan yang sama dengan Yahudi dan Nasara (nasrani) dalam Mengingkari mukzizat para nabi, keberadaan malaikat,
jin surga dan neraka .
3. Mengklaim kitab Al
Aqdas sebagai penghapus segala hukum samawi, termasuk Al Qur’an .Menurut mereka,
agama Al Bab menghapus syariat Muhammad dan mengingkari status Nabi Muhammad
sebagai Nabi yang terakhir.
4. Mengharamkan Jihad, mengharamkan jilbab
dan menghalalkan nikah mut'ah.
5. Shalat fardu berjumlah 9 rakaat,
dikerjakan 3 kali, air wudhu harus dengan air mawar. jika tidak tersedia cukup
dengan mengucapkan Bissillah Al Ath-har Al Ath-har 5 kali.
Ada beberapa sekte lagi yang mungkin perlu kita
ketahui, yaitu:
1. Imamiyah
2.Zaidiyah
3. Kisaniyah
4. Itsna asy'ariyah
5. Sittah.
BAB III
KESIMPULAN
Dari
pembahasan tersebut aliran ataupun jaran Bahai adalah suatu ajaran yang
bertentangan dengan Ahlusunnah Wal
Jama’ah. Dimana ajaran yang di bawa oleh aliran tersebut albab sebagai pencipta segala sesuatu yang
jelas bertentangan dengan ajaran islam yang meciptakan atau yang maha
menciptakan hanyalah allah swt tidak ada yang lain kecuali allah swt. Sedang
ajaran bahai dalah suatu ajaran yang mempunyai kesamaan dengan Yahudi dan
Nasara (nasrani).
Dan kitab yang menjadi pedoman ajaran tersebut
juga berbeda dengan ajaran islam yakni
kitab Al-Aqdas serta sangat memprihatinkan lagi mengharamkan jihad,
mengharamkan jilban dan menghalalkan nikah mut’ah yang dalam hal ini bertolak
belakang dengan ajaran islam. Begitu banyak penyimpangan yang dilakukan oleh
ajaran bahai. Mudah-mudahan kita
terhindar dari ajaran tersebut sehingga kita akan selamat dan menjadi rahmatan
lilalamain bagi kita, keluarga bangsa dan negara tentunya.
DAFTAR PUSTAKA
Siradjuddin Abbas, I’tiqad Ahlu Sunah Wa Jamaah, Jakarta: Pustaka Tarbiyah, 2006.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ...................................................................................... i
KATA
PENGATAR ....................................................................................... ii
DAFTAR
ISI .................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................
2
a..Sejarah Bahaiyah.................................................................................... 2
b. Akibat timbulnya.................................................................................... 3
c. Antisipasi dan Alternatif Mengatasinya ................................................ 5
d. Aqidah Aliran Bahaiyah ........................................................................ 5
BAB III KESIMPULAN ............................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Post a Comment