BAB I
PENDAHULUAN
Kemunculan tiga kerajaan islam yaitu
Kerajaan Turki Ustmani, Kerajaan Safawi di Persia dan Kerajaan Mughal di India
telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan peradaban islam.Kerajaan
Usmani meraih puncak kejayaan dibawah kepemimpinan Sultan Sulaiman Al-Qanuni
(1520-1566 M) di kerajaan safawi, Syah Abbas I membawa kerajaan tersebut meraih
kemajuan dalam 40 tahun periode kepemerintahannya dari tahun 1588-1628 M. Dan
di Kerajaan Mughal meraih masa keemasan di bawah Sultan Akbar (1542-1605
M).Seperti takdir yang telah Allah tentukan disetiap kejayaan tentu akan
berganti dengan kemunduran bahkan sebuah kehancuran.
Demikian pula yang terjadi pada
ketiga kerajaan tersebut. Setelah pemerintahan yang gilang gemilang dibawah
kepemimpinan tiga raja itu, masing-masing kerajaan mengalami fase kemunduran.
Akan tetapi penyebab kemunduran tersebut berlangsung dengan kecepatan yang
berbeda-beda.Kemunduran-krmunduran inilah yang akan penulis bahas dalam makalah
ini. Karena pengaruhnya sangat besar terhadap kelangsungan peradaban Islam
secara keseluruhan.
BAB II
PEMBAHASAN
KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN
TIGA KERAJAAN
BESAR
A.
KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN KERAJAAN SAFAWI
Kerajaan safawi di
Persia meraih puncak keemasan dibawah pemerintahan syah Abbas I selama periode
1588-1628 M. Abbas I berhasil membangun kerajaan safawi sebagai kompetitor
seimbang bagi Kerajaan Turki Usmani. Bahkan dalam bidang ilmu pengetahuan,
kerajaan ini lebih menonjol daripada kerajaan turki usmani, khususnya ilmu
filsafat yang berkembang amat pesat.Hurmuz sebagai pelabuhan utama berhasil
dikuasai oleh Abbas I sehingga wilayah ini mampu memjamin kehidupan
perekonomian Safawi.Tanda-tanda kemunduran kerajaan persia mulai muncul
sepeninggalan Syah Abbas I.Secara berturut-turut syah yang menggantikan abbas I
adalah:1. Safi Mirza (1628-1642 M)2. Abbas II (1642-1667 M)3. Sulaiman
(1667-1694 M04. Husain (1694-1722 M)5. Tahmasp II (1722-1732 M)6. Abbas III
(1733-1736 M).
Banyak faktor yang
mewarnai kemunduran kerajaan safawi, diantaranya dari perebutan kekuasaan
dikalangan keluarga kerajaan. Diakui bahwa Syah-syah yang menggantikan Abbas I
sangat lemah.Safi Mirza merupakan pemimpin yang lemah dan kelemahan ini
dilengkapinya oleh kekejaman yang luar biasa terhadap pembesar-pembesar kerajaan
karena sifatnya yang pecemburu. Pada masa pemerintahan Mirza inilah kota
Qandahar lepas dari penguasaan Safawi karena direbut oleh kerajaan Mughal yang
pada saat itu dipimpin oleh Syah Jehan. Baghdad sendiri direbut oleh Kerajaan
Usmani.Abaas II konon seorang raja pemabuk, akan tetapi di tangannya kota
Qandahar bisa direbut kembali. Kebiasaan mabuk inilah yang menamatkan
riwayatnya.
Demikian halnya
dengan sulaiman, ia seorang pemabuk dan selalu bertindak kejam terhadap
pembesar istana yang dicurigainya. Selama tujuh tahun ia tak pernah memerintah
kerajaan.Diyakini, konflik dengan turki Usmani adalah sebab pertama yang
menjadikan Safawi mengalami kemunduran. Terlebih Turki Usmani merupakan
kerajaan yang lebih kuat dan besar daripada Safawi. Hakikatnya ketegangan ini
disebabkan oleh konflik Sunni-Syi’ah.Syah Husain adalah raja yang alim akan
tetapi kealiman Husain adalah suatu kefanatikan tehadap Syi’ah. Karena dia lah
ulama syi’ah berani memaksakan pendiriannya terhadap golongan sunni. Inilah
yang menyebabkan timbulnya kemarahan golongan sunni di afganistan. Dan
pemberontakan inilah yang mengakhiri kisah kerajaan safawi.Pemberontakan bangsa
afgan dimulai pada 1709 M di bawah pimpinan Mir Vays yang berhasil merebut
wilayah Qandahar. Lalu disusul oleh pemberontakan suku Ardabil di Herat yang
berhasil menduduki Mashad.Mir Vays digantikan oleh Mir Mahmud sebagai penguasa
Qandahar.
Di bawahnyalah,
keberhasilan menyatukan suku afgan dengan suku ardabil. Dengan kekuatan yang
semakin besar, Mahmud semakin terdorong untuk memperluas wilayah kekuasaannya
dengan merebut wilayah afgan dari tangan safawi. Bahkan ia melakukan
penyerangan terhadap Persia untuk menguasai wilayah tersebut.Penyerangan demi
penyerangan ini memaksa Husain untuk mengakui kekuasaan Mahmud. Oleh Husain,
Mahmud diangkat menajdi gubernur di Qandahar dengan gelar husain Quli Khan yang
berarti Budak Husain. Dengan pengakuan ini semakin mudah bagi Mahmud untuk
menjalankan siasatnya. Pada 1721 M ia berhasil merebut Kirman. Lalu menyerang
Isfahan, mengepung ibu kota safawi itu selama enam bulan dan memaksa Husain
menyerah tanpa syarat. Pada 12 oktober 1722 M Syah Husain menyerah dan 25
oktober menjadi hari pertama Mahmud memasuki kota Isfahan dengan kemenangan.Tak
menerima semua ini, Tahmasp II yang merupakan salah seorang putra Husain dengan
dukungan penuh suku Qazar dari rusia, memproklamirkan diri sebagai penguasa
Persia dengan ibu kota di Astarabad. Pada 1726 M, Tahmasp bekerja sama dengan
Nadir khan dari suku afshar untuk memerangi dan mengusir bangsa afgan yang
menduduki Isfahan.Asyraf sebagai pengganti Mir Mahmud berhasil dikalahkan pada
1729 M, bahkan Asyraf terbunuh dalam pertempuran tersebut. Dengan kematian
Asyraf, maka dinasti Safawi berkuasa lagi.
Pada Agustus 1732
M, Tahmasp II dipecat oleh Nadir Khan dan digantikan oleh Abbas III yang
merupakan putra Tahmasp II, padahal usianya masih sangat muda. Ternyata ini
adalah strategi politik Nadir Khan karena pada tanggal 8 maret 1736, dia
menyatakan dirinya sebagai penguasa persia dari abbas III. Maka berakhirlah
kekuasaan dinasti Safawi di Persia.Kehancuran safawi juga dikarenakan lemahnya
pasukan Ghulam yang diandalkan oleh safawi pasca penggantian tentara Qizilbash.
Hal ini karena pasukan Ghulam tidak dilatih secara penuh dalam memahami seni militer.
Sementara sisa-sisa pasukan qizilbash tidak memiliki mental yang kuat
dibandingkan dengan para pendahulu mereka. Sehingga membuat pertahanan militer
Safawi sangat lemah dan mudah diserang oleh lawan.
Demikianlah
dinamika kekhalifahan Safawi di Persia. Sistem Syi’ah ini, diakui atau tidak,
walau safawi telah hancur, masih memiliki sisa-sisanya. Yang paling jelas
tentulah dalam pemerintahan Republik Islam Iran dewasa ini. Meskipun tidak
secara penuh diadopsi, tapi inti dari yang dulu oleh Safawi rumuskan dan
dilembagakan tetap menjadi dasar yang tidak dapat dinafikan begitu saja.
B. KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN DINASTI MUGHAL DI INDIA
Sepeninggalan
Aurangzeb pada 1707 M, kesultanan mughal mulai menunjukkan tanda-tanda
kemunduran karena generasi pemimpin selanjutanya sangat lemah.Tercatat
sultan-sultan pasca Aurangzeb adalah sebagai berikut:
1.
Bahadur Syah I
(1707-1712 M)
2.
Azimusyah
(1712-1713 M)
3.
Farukh siyar
(1713-1719 M)
4.
Muhammad syah
(1719-1748 M)
5.
Ahmad Syah
(1748-1754 M)
6.
Alamghir II
(1754-1759 M)
7.
Syah Alam (1761-1806
M)
8.
Akbar (1806-1837 M)
9.
Bahadur Syah II
(1837-1858 M)
Kemunduran ini
ditandai dengan konflik dikalangan keluarga kerajaan, yang intinya adalah
saling berebut kekuasaan. Keturunan Babur hampir semuanya memiliki watak yang
keras dan ambisius, sebagaimana nenek moyang mereka yaitu Timur Lenk yang juga
memiliki sifat demikian.Ketika Jehangir menggantikan Abbas I, mendapat
tentangan dari saudaranya, Khusraw yang juga ingin tampil sebagai penguasa
Mughal. Lalu saat Syah Jihan menggantikan Jehangir, giliran ibu tiri beliau
yang menentang karena ingin anaknya yaitu Khurram , menggantikan Jehangir.
Begitu pun saat Syah Jihan mulai mendekati ajalnya, anak-anak Syah Jihan
diantaranya Aurangzeb, Dara siqah, Shujah, dan Murad Bakhs saling berebut
kekuasaan hingga menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan.Faktor lainnya
yang sangat berpengaruh adalah serangan dari kerajaan atau kekuatan luar.
Serangan ini
mulanya dilakukan oleh kerajaan Safawi di persia yang memperebutkan wilayah
Qandahar. Pada 1622 m, daerah ini berhasil dikuasai oleh Safawi. Pada 1739 M,
Nadir Syah dari Safawi menyerbu Mughal dengan alasan bahwa Mughal tidak mau
menerima duta bangsa yang dikirim olehnya. Lalu disusul ketegangan dengan
Afganistan pada masa pemerintahan Muhammad Syah, kerajaan Mughal mendapat
serangan dari suku afgan yang dipimpin oleh Ahmad Syah. Pada 1748 ahmad Syah
berhasil menguasai Lahore.Pemberontakan Hindu juga turut memperkeruh suasana.
Hindu yang merupakan mayoritas di sana, tidak senang menjadi warga kelas dua dibandingkan
islam yang menjadi warga kelas satu padahal jumlahnya minoritas.
Hal ini menimbulkan
banyak sekali pemberontakan yang membuat repot kerajaan Mughal terlebih disaat
yang hampir bersamaan muncul pula tekanan dari Inggris.Keruntuhan Mughal juga
dipengaruhi oleh faktor ekonomi, dimana kemunduran politik negeri ini sangat
menguntungkan bangsa-bangsa barat untuk menguasai jalur perdagangan .
Persaingan diantara mereka akhirnya dimenangi oleh Inggris yang kemudian untuk
memperkuat pengaruhnya, mendirikan EIC (East India Company).
Dengan mendatangkan
pasukan kerajaan inggris untuk mengamankan dan mestabilkan wilayahnya.
Menyadari kekuatan Mughal semakin menurun, maka Syah Alam membuat perjanjian
dengan Inggris, dimana ia menyerahkan Oudh, Bengal dan Orisa kepada inggris.
Monopoli Inggris yang sangat otoriter dan cenderung keras, membuat rakyat
Mughal yang muslim maupun Hindu, bersama-sama mengadakan pemberontakan. Akan
tetapi dapat dikalahkan walaupun dalam serangan itu, pasukan Hindu yang
memulainya, akan tetapi Inggris melihat umat islam dan Bahadur Syah II, ikut
campur dalam penyerangan itu.
Maka sebagai
hukumannya, inggris memporak-porandakan wilayah Mughal dengan kekuatan
senjatanya yang selangkah lebih maju dibandingkan pasukan Mughal dan Hindu. Masjid
dan Candi menjadi sasaran penghancuran. Bahdaur sendiri di usir dari istana
pada 1858 M, maka sejak saat itu berakhirlah kekuasaan kerajaan Mughal di India
dan digantikan oleh imperialisme Inggris.
C.
KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN KERAJAAN TURKI USMANI
Secara garis besar
kemunduran Usmani mulai terasa sejak pemerintahan Sultan Salim II yang
menggantikan Sultan Sulaiman Al Qanuni pada 1566-1574 M.Di lihat dari
faktor-faktor yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Turki Usmani yang secara
perlahan selama tiga abad dapat dilihat melalui beberapa faktor.Diantaranya
melemahnya semangat Yenisari sehingga menyebabkan berbagai wilayah lepas dari
kekuasaan Turki Usmani, hal ini sudah mulai menunjukkan tanda-tandanya yaitu
saat kekuasaan Salim II, dimana ia menderita kekalahan dari serangan pasukan
gabungan armada Spanyol, bandulia, dan armada sri paus di tahun 1663 M.
Pasukan Usmani juga
mengalami kekalahan dalam pertempuran di Hungaria di tahun 1676 M. Pada 1669 M,
Turki Usmani mengalami kekalahan di Mohakez sehingga terpaksa menandatangani
perjanjian Karlowitz yang isinya kerajaan Usmani harus menyerahkan seluruh
wilayah hungaria dan pada 1770 M pasukan Rusia mengalahkan pasukan Usmani di
asia kecil.Luasnya wilayah dan buruknya sistem pemerintahan pasca sulaiman Al
qanuni juga membuat hilangnya keadilan, dan merajalelanya korupsi dikalangan
istana. Heterogenitas penduduk menyebabkan kurangnya semangat persatuan.
Terlebih Usmani merupakan kerajaan ayng coraknya militer. Padahal militerisme
diakui sangat sulit untuk membentuk suatu persatuan.Sangat disayangkan pula
bila kehidupan istana jauh dari nilai-nilai keislaman, justru sikap
bermegah-megahan dan istimewa serta memboroskan uang terjadi pula di kerajaan
turki Usmani.
Hal ini setidaknya
terjadi akibat pengaruh kehidupan barat yang masuk ke istana. Terlebih
pemborosan harta ini terjadi saat perekonomian mulai mengalami kemerosotan yang
sangta tajam, apalagi untuk pembiayaan angkatan perang yang diharapkan mampu
meraih ghanimah malah mengalami kekalahan yang berturut-turut.Kemuduran di
kalangan istana ini, diambil kesempatan oleh wilayah-wilayah turki dalam upaya
memerdekakan diri. Terlebih setelah munculnya semangat nasionalisme.
Bangsa-bangsa yang tunduk pada usmani, mulai menyadari akan kelemahan kerajaan
tersebut.
Maka walaupun
kerajaan usmani memperlakukan mereka sebaik mungkin, namun dalam benak mereka
tetap saja bila Usmani adalah penjajah yang datang menyerbu dan menguasai
wilayah mereka. Dimulailah usaha untuk melepaskan diri dari pemerintahan
Usmani, di Mesir misalnya, Yenisari justru bekerjasama dengan dinasti mamalik
dan akhirnya berhasil merebut kembali wilayah mesir pada 1772 M hingga
kedatangan Napoleon pada !789 M. Lalu ada gerakan wahabisme di tanah arab yang
dipelopori oleh Muhammad bin Abdul wahab yang bekerjasama dengan keluarga Saud,
dan akhirnya berhasil memukul mundur kekuasaan turki dengan bantuan tetara
Inggris dari jazirah Arab. Keluarga saud
sendiri memproklamirkan sebagai penguasa arab maka wilayah jazirah arab
selanjutnya dinamakan Saudi Arabia.Kemajuan teknologi barat juga tidak bisa
dilepaskan sebagai salah satu faktor penentu kehancuran wilayah turki usmani,
dimana sistem kemiliteran bangsa barat selangkah lebih maju dibandingkan dengan
kerajaan turki usmani.
Oleh karena itu
saat terjadi kontak senjata maupun peperangan yang terjadi belakangan, tentara
turki selalu mengalami kekalahan. Terlebih Turki Usmani sangat tidak mendorong
berkembangnya ilmu pengetahuan, maka otomatis peralatan perangnya pun semakin
ketinggalan jaman. Saat Turki Usmani mulai
berbenah, sudah terlambat karena wilayahnya sedikit demi sedikit mulai menyusut
karena melepaskan diri dan sulit untuk menyatukannya kembali.Akhirnya pada
1924, Kemal Attaturk memaksa Sultan Hamid II untuk menyerahkan kekuasaan Turki
Usmani setelah kemal melakukan gerakan pembaharuan melalui Turki Muda
nya,penyerahan kekuasaan ini menjadikan Turki Usmani telah berakhir riwayatnya
dan kemudian digantikan oelh Republik Turki yang sekuler.Kehancuran Kerajaan
Turki Usmani ini, membuat bangsa-bangsa eropa semakin mudah menguasai dan
menjajah wilayah-wilayah ynag dulu diduduki oleh Usmani yang mayoritas muslim.
Maka sejak itulah umat islam berada dalam situasi dijajah oleh bangsa non
muslim. Sungguh ironis karena ini lebih baik oleh bangsa turki karena bagaimanapun
juga Turki Usmani adalah muslim.
D.
KEMAJUAN EROPA (BARAT) BENUA EROPA TERLETAK DI SEBELAH BARAT
BENUA ASIA
Bahkan dapat
dikatakan bahwa Benua Eropa adalah semenanjung bagian Barat Benua Asia
yang dibatasi oleh rangkaian Pegunungan
Ural. Secara geografis, Eropa sebenarnya bukanlah suatu benua, namun dari
kemajuan budaya dan peranannya yang menonjol, maka Eropa dapat berdiri sendiri
sebagai suatu kawasan benua. Secara astronomis, Benua Eropa terletak di antara
± 10° BB - 59° BT dan ± 71° LU - 35° LU, sehingga seluruh wilayahnya berada di
belahan bumi Utara. Luas wilayahnya mencapai ± 10.355.000 km² (± 6,5 % luas
wilayah daratan dunia) dengan batas-batas wilayah berikut ini.
1)
Sebelah Utara
berbatasan dengan Samudra Arktik.
2)
Sebelah Timur
berbatasan dengan Benua Asia.
3)
Sebelah Selatan
berbatasan dengan Laut Tengah, Laut Hitam, dan negara Turki.
4)
Sebelah Barat
berbatasan dengan Samudra Atlantik.
- Kondisi Fisik
Eropa
merupakan satu-satunya benua yang tidak memiliki wilayah gurun. Jika dilihat
dari bentuk wilayahnya, maka benua ini dicirikan dengan bentukan alam
semenanjung yang tersebar di tiga wilayah utama, yaitu Semenanjung Skandinavia
di bagian Utara, Semenanjung Siberia di bagian Barat, dan Semenanjung Italia di
bagian Selatan. Kondisi fisik yang lain akan diuraikan berikut ini.
a) Iklim
Eropa
merupakan benua yang terletak di lintang tinggi, sehingga terletak di kawasan
beriklim sedang hingga dingin, bahkan ada wilayahnya di bagian Utara yang telah
masuk lingkaran Kutub Utara. Keadaan tersebut menyebabkan Eropa mempunyai
kondisi iklim berikut ini.
-
Di bagian pantai
Barat dipengaruhi iklim
laut dari Samudra Atlantik, arus hangat yang mengalir dari Samudra Atlantik
menyebabkan kawasan pantai di daerah tersebut tidak membeku.
-
Di bagian tengah
terjadi peralihan iklim maritim yang basah ke iklim kontinen yang kering.
-
Di bagian Selatan
dipengaruhi iklim Laut Mediterania dan angin dari kawasan gurun yang panas,
sehingga kondisi cuacanya menjadi lebih hangat.
-
Di bagian Utara
dipengaruhi iklim kutub yang dingin.
b)
Gunung dan pegunungan di Eropa
Wilayah pegunungan
di Eropa terdapat di bagian semenanjung-semenanjungnya yang dibedakan atas
pegunungan tua di kawasan Utara dan pegunungan lipatan muda di kawasan Selatan.
Pegunungan di Eropa, yaitu gugusan pegunungan tua di Norwegia yang membentang
dari Utara ke Selatan dengan puncak tertinggi Gunung Galdhopiggen (2.470 m),
Pegunungan Alpen di kawasan Mediterania dengan puncak tertinggi di Mount Blanc
(4.808 m), Pegunungan Kaukasus di sebelah Selatan dengan puncak tertinggi di
Gunung Elbrus (5.633 m), dan Pegunungan Ural di sebelah Timur yang merupakan
batas alam antara Benua Eropa dengan Benua Asia.
Gunung-gunung di wilayah Benua Eropa pada umumnya masih aktif, namun tidak
terlalu tinggi, dan puncaknya diselimuti salju.
c) Sungai dan danau di Eropa
Sungai-sungai di
Eropa pada umumnya dijadikan sebagai batas alam antarnegara, seperti Sungai
Rhein (1.320 km) yang menjadi batas alam negara Swiss, Liechtenstein, Austria,
Prancis, dan Jerman. Selain itu, terdapat juga Sungai Elbe dan Dapude di
Jerman, Sungai Loire dan Sungai Ruhr di Prancis, serta Sungai Uber dan Sungai
Weiche di Polandia.
Sungai-sungai
tersebut pada umumnya berhulu di Pegunungan Alpen dan bermuara di Laut Baltik
dan Laut Utara. Adapun persebaran danau di kawasan Eropa banyak dijumpai di kawasan
Utara, seperti Danau Vattern, Danau Vanem, Danau Hyalmaren, Danau Stasyon di
Swedia, Danau Orevesii, Danau Paulavesi, Danau Ouluyami, Danau Inari di
Finlandia, Danau Onega, dan Danau Ladoga di Rusia.
d) Flora dan fauna di Eropa
Flora dan fauna yang berkembang di
Benua Eropa pada dasarnya sama dengan flora dan fauna yang berkembang di
kawasan beriklim sedang dan dingin. Jenis flora yang tumbuh di kawasan ini,
adalah hutan konifera (tumbuhan berdaun jarum) dan hutan yang meluruhkan
daunnya di musim gugur. Jenis
flora yang lain adalah pohon maple, ek, iris, lily, dan zaitun. Adapun fauna
khas yang hidup di Eropa adalah rusa, beruang kutub, serigala, ikan tuna, dan
ikan haring.
- Karakteristik Benua Eropa
Benua Eropa memiliki
karakteristik atau ciri khas yang dapat membedakan dari benua-benua lain yang
ada di muka bumi ini. Berikut ini beberapa karakteristik Benua Eropa.
a) Benua Eropa memiliki banyak fyord di kawasan Utara
(Skandinavia).
b)
Benua Eropa
mayoritas penduduknya tinggal di daerah
perkotaan.
c)
Benua Eropa
merupakan benua pertama yang telah menerapkan sistem mata uang tunggal, yaitu
Euro.
d)
Benua Eropa dilalui
garis bujur 0° sebagai awal perhitungan waktu dunia.
e)
Di Benua Eropa terdapat
wilayah rawa terluas, yaitu Rawa Pripet (± 46.950 km²) di perbatasan Belarusia
- Rusia.
f)
Benua Eropa
memiliki lima negara terkecil di dunia, yaitu Liechtenstein, Andora, Monaco,
San Marino, dan Vatikan.
g)
Di Benua Eropa
terdapat negara-negara pelopor kolonisasi dan penjelajahan samudra, seperti
Inggris, Portugal, Spanyol, Prancis, dan Belanda.
h)
Benua Eropa
memiliki pusat bahasa internasional, yaitu
bahasa Inggris.
i)
Benua Eropa
memiliki bangunan-bangunan keajaiban dunia, seperti menara Eiffel
di Prancis, menara Pisa, dan Colosseum
di Italia. Hal itulah yang membuat kemajuan eropa (Barat).
BAB III
KESIMPULAN
Keruntuhan
tiga kerajaan islam ini umumnya ditandai oleh konflik dalam kalangan keluarga
kerajaan yang saling berebut kekuasaan. Hal ini mengakibatkan sistem
pemerintahan dan keluasan wilayah yang telah berhasil dibangun pada masa
sebelumnya menjadi tidak berarti lagi karena para penerusnya lebih sibuk untuk
saling merebut kekuasaan dari tangan keluarganya sendiri.Lalu masalah ekonomi
juga sangat berperan, seperti misalnya kedatangan Inggris di Mughal sangat memepengaruhi
kehidupan ekonomi sitana yang apada ujungnya malab bergantung kepada Inggris.
Sistem politik juga sangat mempengaruhi, di Safawi misalnya
kebijakan memaksakan madzhab syi’ah membuat secara politik orang-orang sunni
tidak senang dan akhirnya justru memberontak melepaskan diri dari kekuasaan
Safawi dan bahkan Sunni melalui suku Afgan berhasil menguasai wilayah
safawi.Ambisi perluasan wilayah juga mengakibatkan kehancuran turki itu sendiri
karena tenyata semangat juang Yenisari tidak lagi sekuat dulu. Demikian juga
Ghulam di Safawi tidak memiliki semangat seperti Qizilbash, demikian pula
generasi Qizilbash selanjutnya tidak seperti generasi Qizilbash terdahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Ajid
Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan
Dunia Islam Melacak Akar-Akar Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2004.
Badri
Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Rajagrafindo
Persada. 2007.
Mohammad Nurhakim, Sejarah dan Peradabab Islam. Malang:
Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang. 2004.
0 komentar:
Post a Comment