BAB I
PENDAHULUAN



Kemunculan tiga kerajaan islam yaitu Kerajaan Turki Ustmani, Kerajaan Safawi di Persia dan Kerajaan Mughal di India telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan peradaban islam.Kerajaan Usmani meraih puncak kejayaan dibawah kepemimpinan Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566 M) di kerajaan safawi, Syah Abbas I membawa kerajaan tersebut meraih kemajuan dalam 40 tahun periode kepemerintahannya dari tahun 1588-1628 M. Dan di Kerajaan Mughal meraih masa keemasan di bawah Sultan Akbar (1542-1605 M).Seperti takdir yang telah Allah tentukan disetiap kejayaan tentu akan berganti dengan kemunduran bahkan sebuah kehancuran.
Demikian pula yang terjadi pada ketiga kerajaan tersebut. Setelah pemerintahan yang gilang gemilang dibawah kepemimpinan tiga raja itu, masing-masing kerajaan mengalami fase kemunduran. Akan tetapi penyebab kemunduran tersebut berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda.Kemunduran-krmunduran inilah yang akan penulis bahas dalam makalah ini. Karena pengaruhnya sangat besar terhadap kelangsungan peradaban Islam secara keseluruhan.










BAB II
PEMBAHASAN
KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN
 TIGA KERAJAAN BESAR



A.    KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN KERAJAAN SAFAWI
Kerajaan safawi di Persia meraih puncak keemasan dibawah pemerintahan syah Abbas I selama periode 1588-1628 M. Abbas I berhasil membangun kerajaan safawi sebagai kompetitor seimbang bagi Kerajaan Turki Usmani. Bahkan dalam bidang ilmu pengetahuan, kerajaan ini lebih menonjol daripada kerajaan turki usmani, khususnya ilmu filsafat yang berkembang amat pesat.Hurmuz sebagai pelabuhan utama berhasil dikuasai oleh Abbas I sehingga wilayah ini mampu memjamin kehidupan perekonomian Safawi.Tanda-tanda kemunduran kerajaan persia mulai muncul sepeninggalan Syah Abbas I.Secara berturut-turut syah yang menggantikan abbas I adalah:1. Safi Mirza (1628-1642 M)2. Abbas II (1642-1667 M)3. Sulaiman (1667-1694 M04. Husain (1694-1722 M)5. Tahmasp II (1722-1732 M)6. Abbas III (1733-1736 M).
Banyak faktor yang mewarnai kemunduran kerajaan safawi, diantaranya dari perebutan kekuasaan dikalangan keluarga kerajaan. Diakui bahwa Syah-syah yang menggantikan Abbas I sangat lemah.Safi Mirza merupakan pemimpin yang lemah dan kelemahan ini dilengkapinya oleh kekejaman yang luar biasa terhadap pembesar-pembesar kerajaan karena sifatnya yang pecemburu. Pada masa pemerintahan Mirza inilah kota Qandahar lepas dari penguasaan Safawi karena direbut oleh kerajaan Mughal yang pada saat itu dipimpin oleh Syah Jehan. Baghdad sendiri direbut oleh Kerajaan Usmani.Abaas II konon seorang raja pemabuk, akan tetapi di tangannya kota Qandahar bisa direbut kembali. Kebiasaan mabuk inilah yang menamatkan riwayatnya.
Demikian halnya dengan sulaiman, ia seorang pemabuk dan selalu bertindak kejam terhadap pembesar istana yang dicurigainya. Selama tujuh tahun ia tak pernah memerintah kerajaan.Diyakini, konflik dengan turki Usmani adalah sebab pertama yang menjadikan Safawi mengalami kemunduran. Terlebih Turki Usmani merupakan kerajaan yang lebih kuat dan besar daripada Safawi. Hakikatnya ketegangan ini disebabkan oleh konflik Sunni-Syi’ah.Syah Husain adalah raja yang alim akan tetapi kealiman Husain adalah suatu kefanatikan tehadap Syi’ah. Karena dia lah ulama syi’ah berani memaksakan pendiriannya terhadap golongan sunni. Inilah yang menyebabkan timbulnya kemarahan golongan sunni di afganistan. Dan pemberontakan inilah yang mengakhiri kisah kerajaan safawi.Pemberontakan bangsa afgan dimulai pada 1709 M di bawah pimpinan Mir Vays yang berhasil merebut wilayah Qandahar. Lalu disusul oleh pemberontakan suku Ardabil di Herat yang berhasil menduduki Mashad.Mir Vays digantikan oleh Mir Mahmud sebagai penguasa Qandahar.
Di bawahnyalah, keberhasilan menyatukan suku afgan dengan suku ardabil. Dengan kekuatan yang semakin besar, Mahmud semakin terdorong untuk memperluas wilayah kekuasaannya dengan merebut wilayah afgan dari tangan safawi. Bahkan ia melakukan penyerangan terhadap Persia untuk menguasai wilayah tersebut.Penyerangan demi penyerangan ini memaksa Husain untuk mengakui kekuasaan Mahmud. Oleh Husain, Mahmud diangkat menajdi gubernur di Qandahar dengan gelar husain Quli Khan yang berarti Budak Husain. Dengan pengakuan ini semakin mudah bagi Mahmud untuk menjalankan siasatnya. Pada 1721 M ia berhasil merebut Kirman. Lalu menyerang Isfahan, mengepung ibu kota safawi itu selama enam bulan dan memaksa Husain menyerah tanpa syarat. Pada 12 oktober 1722 M Syah Husain menyerah dan 25 oktober menjadi hari pertama Mahmud memasuki kota Isfahan dengan kemenangan.Tak menerima semua ini, Tahmasp II yang merupakan salah seorang putra Husain dengan dukungan penuh suku Qazar dari rusia, memproklamirkan diri sebagai penguasa Persia dengan ibu kota di Astarabad. Pada 1726 M, Tahmasp bekerja sama dengan Nadir khan dari suku afshar untuk memerangi dan mengusir bangsa afgan yang menduduki Isfahan.Asyraf sebagai pengganti Mir Mahmud berhasil dikalahkan pada 1729 M, bahkan Asyraf terbunuh dalam pertempuran tersebut. Dengan kematian Asyraf, maka dinasti Safawi berkuasa lagi.
Pada Agustus 1732 M, Tahmasp II dipecat oleh Nadir Khan dan digantikan oleh Abbas III yang merupakan putra Tahmasp II, padahal usianya masih sangat muda. Ternyata ini adalah strategi politik Nadir Khan karena pada tanggal 8 maret 1736, dia menyatakan dirinya sebagai penguasa persia dari abbas III. Maka berakhirlah kekuasaan dinasti Safawi di Persia.Kehancuran safawi juga dikarenakan lemahnya pasukan Ghulam yang diandalkan oleh safawi pasca penggantian tentara Qizilbash. Hal ini karena pasukan Ghulam tidak dilatih secara penuh dalam memahami seni militer. Sementara sisa-sisa pasukan qizilbash tidak memiliki mental yang kuat dibandingkan dengan para pendahulu mereka. Sehingga membuat pertahanan militer Safawi sangat lemah dan mudah diserang oleh lawan.
Demikianlah dinamika kekhalifahan Safawi di Persia. Sistem Syi’ah ini, diakui atau tidak, walau safawi telah hancur, masih memiliki sisa-sisanya. Yang paling jelas tentulah dalam pemerintahan Republik Islam Iran dewasa ini. Meskipun tidak secara penuh diadopsi, tapi inti dari yang dulu oleh Safawi rumuskan dan dilembagakan tetap menjadi dasar yang tidak dapat dinafikan begitu saja.

B. KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN DINASTI MUGHAL DI INDIA
Sepeninggalan Aurangzeb pada 1707 M, kesultanan mughal mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran karena generasi pemimpin selanjutanya sangat lemah.Tercatat sultan-sultan pasca Aurangzeb adalah sebagai berikut:
1.      Bahadur Syah I (1707-1712 M)
2.      Azimusyah (1712-1713 M)
3.      Farukh siyar (1713-1719 M)
4.      Muhammad syah (1719-1748 M)
5.      Ahmad Syah (1748-1754 M)
6.      Alamghir II (1754-1759 M)
7.      Syah Alam (1761-1806 M)
8.      Akbar (1806-1837 M)
9.      Bahadur Syah II (1837-1858 M)

Kemunduran ini ditandai dengan konflik dikalangan keluarga kerajaan, yang intinya adalah saling berebut kekuasaan. Keturunan Babur hampir semuanya memiliki watak yang keras dan ambisius, sebagaimana nenek moyang mereka yaitu Timur Lenk yang juga memiliki sifat demikian.Ketika Jehangir menggantikan Abbas I, mendapat tentangan dari saudaranya, Khusraw yang juga ingin tampil sebagai penguasa Mughal. Lalu saat Syah Jihan menggantikan Jehangir, giliran ibu tiri beliau yang menentang karena ingin anaknya yaitu Khurram , menggantikan Jehangir. Begitu pun saat Syah Jihan mulai mendekati ajalnya, anak-anak Syah Jihan diantaranya Aurangzeb, Dara siqah, Shujah, dan Murad Bakhs saling berebut kekuasaan hingga menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan.Faktor lainnya yang sangat berpengaruh adalah serangan dari kerajaan atau kekuatan luar.
Serangan ini mulanya dilakukan oleh kerajaan Safawi di persia yang memperebutkan wilayah Qandahar. Pada 1622 m, daerah ini berhasil dikuasai oleh Safawi. Pada 1739 M, Nadir Syah dari Safawi menyerbu Mughal dengan alasan bahwa Mughal tidak mau menerima duta bangsa yang dikirim olehnya. Lalu disusul ketegangan dengan Afganistan pada masa pemerintahan Muhammad Syah, kerajaan Mughal mendapat serangan dari suku afgan yang dipimpin oleh Ahmad Syah. Pada 1748 ahmad Syah berhasil menguasai Lahore.Pemberontakan Hindu juga turut memperkeruh suasana. Hindu yang merupakan mayoritas di sana, tidak senang menjadi warga kelas dua dibandingkan islam yang menjadi warga kelas satu padahal jumlahnya minoritas.

Hal ini menimbulkan banyak sekali pemberontakan yang membuat repot kerajaan Mughal terlebih disaat yang hampir bersamaan muncul pula tekanan dari Inggris.Keruntuhan Mughal juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, dimana kemunduran politik negeri ini sangat menguntungkan bangsa-bangsa barat untuk menguasai jalur perdagangan . Persaingan diantara mereka akhirnya dimenangi oleh Inggris yang kemudian untuk memperkuat pengaruhnya, mendirikan EIC (East India Company).
Dengan mendatangkan pasukan kerajaan inggris untuk mengamankan dan mestabilkan wilayahnya. Menyadari kekuatan Mughal semakin menurun, maka Syah Alam membuat perjanjian dengan Inggris, dimana ia menyerahkan Oudh, Bengal dan Orisa kepada inggris. Monopoli Inggris yang sangat otoriter dan cenderung keras, membuat rakyat Mughal yang muslim maupun Hindu, bersama-sama mengadakan pemberontakan. Akan tetapi dapat dikalahkan walaupun dalam serangan itu, pasukan Hindu yang memulainya, akan tetapi Inggris melihat umat islam dan Bahadur Syah II, ikut campur dalam penyerangan itu.
Maka sebagai hukumannya, inggris memporak-porandakan wilayah Mughal dengan kekuatan senjatanya yang selangkah lebih maju dibandingkan pasukan Mughal dan Hindu. Masjid dan Candi menjadi sasaran penghancuran. Bahdaur sendiri di usir dari istana pada 1858 M, maka sejak saat itu berakhirlah kekuasaan kerajaan Mughal di India dan digantikan oleh imperialisme Inggris.

C.    KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN KERAJAAN TURKI USMANI
Secara garis besar kemunduran Usmani mulai terasa sejak pemerintahan Sultan Salim II yang menggantikan Sultan Sulaiman Al Qanuni pada 1566-1574 M.Di lihat dari faktor-faktor yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Turki Usmani yang secara perlahan selama tiga abad dapat dilihat melalui beberapa faktor.Diantaranya melemahnya semangat Yenisari sehingga menyebabkan berbagai wilayah lepas dari kekuasaan Turki Usmani, hal ini sudah mulai menunjukkan tanda-tandanya yaitu saat kekuasaan Salim II, dimana ia menderita kekalahan dari serangan pasukan gabungan armada Spanyol, bandulia, dan armada sri paus di tahun 1663 M.
Pasukan Usmani juga mengalami kekalahan dalam pertempuran di Hungaria di tahun 1676 M. Pada 1669 M, Turki Usmani mengalami kekalahan di Mohakez sehingga terpaksa menandatangani perjanjian Karlowitz yang isinya kerajaan Usmani harus menyerahkan seluruh wilayah hungaria dan pada 1770 M pasukan Rusia mengalahkan pasukan Usmani di asia kecil.Luasnya wilayah dan buruknya sistem pemerintahan pasca sulaiman Al qanuni juga membuat hilangnya keadilan, dan merajalelanya korupsi dikalangan istana. Heterogenitas penduduk menyebabkan kurangnya semangat persatuan. Terlebih Usmani merupakan kerajaan ayng coraknya militer. Padahal militerisme diakui sangat sulit untuk membentuk suatu persatuan.Sangat disayangkan pula bila kehidupan istana jauh dari nilai-nilai keislaman, justru sikap bermegah-megahan dan istimewa serta memboroskan uang terjadi pula di kerajaan turki Usmani.
Hal ini setidaknya terjadi akibat pengaruh kehidupan barat yang masuk ke istana. Terlebih pemborosan harta ini terjadi saat perekonomian mulai mengalami kemerosotan yang sangta tajam, apalagi untuk pembiayaan angkatan perang yang diharapkan mampu meraih ghanimah malah mengalami kekalahan yang berturut-turut.Kemuduran di kalangan istana ini, diambil kesempatan oleh wilayah-wilayah turki dalam upaya memerdekakan diri. Terlebih setelah munculnya semangat nasionalisme. Bangsa-bangsa yang tunduk pada usmani, mulai menyadari akan kelemahan kerajaan tersebut.
Maka walaupun kerajaan usmani memperlakukan mereka sebaik mungkin, namun dalam benak mereka tetap saja bila Usmani adalah penjajah yang datang menyerbu dan menguasai wilayah mereka. Dimulailah usaha untuk melepaskan diri dari pemerintahan Usmani, di Mesir misalnya, Yenisari justru bekerjasama dengan dinasti mamalik dan akhirnya berhasil merebut kembali wilayah mesir pada 1772 M hingga kedatangan Napoleon pada !789 M. Lalu ada gerakan wahabisme di tanah arab yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul wahab yang bekerjasama dengan keluarga Saud, dan akhirnya berhasil memukul mundur kekuasaan turki dengan bantuan tetara Inggris dari jazirah Arab.  Keluarga saud sendiri memproklamirkan sebagai penguasa arab maka wilayah jazirah arab selanjutnya dinamakan Saudi Arabia.Kemajuan teknologi barat juga tidak bisa dilepaskan sebagai salah satu faktor penentu kehancuran wilayah turki usmani, dimana sistem kemiliteran bangsa barat selangkah lebih maju dibandingkan dengan kerajaan turki usmani.
Oleh karena itu saat terjadi kontak senjata maupun peperangan yang terjadi belakangan, tentara turki selalu mengalami kekalahan. Terlebih Turki Usmani sangat tidak mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan, maka otomatis peralatan perangnya pun semakin ketinggalan jaman.  Saat Turki Usmani mulai berbenah, sudah terlambat karena wilayahnya sedikit demi sedikit mulai menyusut karena melepaskan diri dan sulit untuk menyatukannya kembali.Akhirnya pada 1924, Kemal Attaturk memaksa Sultan Hamid II untuk menyerahkan kekuasaan Turki Usmani setelah kemal melakukan gerakan pembaharuan melalui Turki Muda nya,penyerahan kekuasaan ini menjadikan Turki Usmani telah berakhir riwayatnya dan kemudian digantikan oelh Republik Turki yang sekuler.Kehancuran Kerajaan Turki Usmani ini, membuat bangsa-bangsa eropa semakin mudah menguasai dan menjajah wilayah-wilayah ynag dulu diduduki oleh Usmani yang mayoritas muslim. Maka sejak itulah umat islam berada dalam situasi dijajah oleh bangsa non muslim. Sungguh ironis karena ini lebih baik oleh bangsa turki karena bagaimanapun juga Turki Usmani adalah muslim.

D.    KEMAJUAN EROPA (BARAT) BENUA EROPA TERLETAK DI SEBELAH BARAT BENUA ASIA
Bahkan dapat dikatakan bahwa Benua Eropa adalah semenanjung bagian Barat Benua Asia yang  dibatasi oleh rangkaian Pegunungan Ural. Secara geografis, Eropa sebenarnya bukanlah suatu benua, namun dari kemajuan budaya dan peranannya yang menonjol, maka Eropa dapat berdiri sendiri sebagai suatu kawasan benua. Secara astronomis, Benua Eropa terletak di antara ± 10° BB - 59° BT dan ± 71° LU - 35° LU, sehingga seluruh wilayahnya berada di belahan bumi Utara. Luas wilayahnya mencapai ± 10.355.000 km² (± 6,5 % luas wilayah daratan dunia) dengan batas-batas wilayah berikut ini.
1)      Sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Arktik.
2)      Sebelah Timur berbatasan dengan Benua Asia.
3)      Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Tengah, Laut Hitam, dan negara Turki.
4)      Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Atlantik.

  1. Kondisi Fisik
Eropa merupakan satu-satunya benua yang tidak memiliki wilayah gurun. Jika dilihat dari bentuk wilayahnya, maka benua ini dicirikan dengan bentukan alam semenanjung yang tersebar di tiga wilayah utama, yaitu Semenanjung Skandinavia di bagian Utara, Semenanjung Siberia di bagian Barat, dan Semenanjung Italia di bagian Selatan. Kondisi fisik yang lain akan diuraikan berikut ini.
a)      Iklim
Eropa merupakan benua yang terletak di lintang tinggi, sehingga terletak di kawasan beriklim sedang hingga dingin, bahkan ada wilayahnya di bagian Utara yang telah masuk lingkaran Kutub Utara. Keadaan tersebut menyebabkan Eropa mempunyai kondisi iklim berikut ini.
-          Di bagian pantai Barat dipengaruhi iklim laut dari Samudra Atlantik, arus hangat yang mengalir dari Samudra Atlantik menyebabkan kawasan pantai di daerah tersebut tidak membeku.
-          Di bagian tengah terjadi peralihan iklim maritim yang basah ke iklim kontinen yang kering.
-          Di bagian Selatan dipengaruhi iklim Laut Mediterania dan angin dari kawasan gurun yang panas, sehingga kondisi cuacanya menjadi lebih hangat.
-          Di bagian Utara dipengaruhi iklim kutub yang dingin.
b)      Gunung dan pegunungan di Eropa
Wilayah pegunungan di Eropa terdapat di bagian semenanjung-semenanjungnya yang dibedakan atas pegunungan tua di kawasan Utara dan pegunungan lipatan muda di kawasan Selatan. Pegunungan di Eropa, yaitu gugusan pegunungan tua di Norwegia yang membentang dari Utara ke Selatan dengan puncak tertinggi Gunung Galdhopiggen (2.470 m), Pegunungan Alpen di kawasan Mediterania dengan puncak tertinggi di Mount Blanc (4.808 m), Pegunungan Kaukasus di sebelah Selatan dengan puncak tertinggi di Gunung Elbrus (5.633 m), dan Pegunungan Ural di sebelah Timur yang merupakan batas alam antara Benua Eropa dengan Benua Asia. Gunung-gunung di wilayah Benua Eropa pada umumnya masih aktif, namun tidak terlalu tinggi, dan puncaknya diselimuti salju.
c)      Sungai dan danau di Eropa
Sungai-sungai di Eropa pada umumnya dijadikan sebagai batas alam antarnegara, seperti Sungai Rhein (1.320 km) yang menjadi batas alam negara Swiss, Liechtenstein, Austria, Prancis, dan Jerman. Selain itu, terdapat juga Sungai Elbe dan Dapude di Jerman, Sungai Loire dan Sungai Ruhr di Prancis, serta Sungai Uber dan Sungai Weiche di Polandia.
Sungai-sungai tersebut pada umumnya berhulu di Pegunungan Alpen dan bermuara di Laut Baltik dan Laut Utara. Adapun persebaran danau di kawasan Eropa banyak dijumpai di kawasan Utara, seperti Danau Vattern, Danau Vanem, Danau Hyalmaren, Danau Stasyon di Swedia, Danau Orevesii, Danau Paulavesi, Danau Ouluyami, Danau Inari di Finlandia, Danau Onega, dan Danau Ladoga di Rusia.
d)     Flora dan fauna di Eropa
Flora dan fauna yang berkembang di Benua Eropa pada dasarnya sama dengan flora dan fauna yang berkembang di kawasan beriklim sedang dan dingin. Jenis flora yang tumbuh di kawasan ini, adalah hutan konifera (tumbuhan berdaun jarum) dan hutan yang meluruhkan daunnya di musim gugur. Jenis flora yang lain adalah pohon maple, ek, iris, lily, dan zaitun. Adapun fauna khas yang hidup di Eropa adalah rusa, beruang kutub, serigala, ikan tuna, dan ikan haring.

  1. Karakteristik Benua Eropa
Benua Eropa memiliki karakteristik atau ciri khas yang dapat membedakan dari benua-benua lain yang ada di muka bumi ini. Berikut ini beberapa karakteristik Benua Eropa.
a)      Benua Eropa memiliki banyak fyord di kawasan Utara (Skandinavia).
b)      Benua Eropa mayoritas penduduknya tinggal di daerah perkotaan.
c)      Benua Eropa merupakan benua pertama yang telah menerapkan sistem mata uang tunggal, yaitu Euro.
d)     Benua Eropa dilalui garis bujur 0° sebagai awal perhitungan waktu dunia.
e)      Di Benua Eropa terdapat wilayah rawa terluas, yaitu Rawa Pripet (± 46.950 km²) di perbatasan Belarusia - Rusia.
f)       Benua Eropa memiliki lima negara terkecil di dunia, yaitu Liechtenstein, Andora, Monaco, San Marino, dan Vatikan.
g)      Di Benua Eropa terdapat negara-negara pelopor kolonisasi dan penjelajahan samudra, seperti Inggris, Portugal, Spanyol, Prancis, dan Belanda.
h)      Benua Eropa memiliki pusat bahasa internasional, yaitu bahasa Inggris.
i)        Benua Eropa memiliki bangunan-bangunan keajaiban dunia, seperti menara Eiffel di   Prancis, menara Pisa, dan Colosseum di Italia. Hal itulah yang membuat kemajuan eropa (Barat).



BAB III
KESIMPULAN



            Keruntuhan tiga kerajaan islam ini umumnya ditandai oleh konflik dalam kalangan keluarga kerajaan yang saling berebut kekuasaan. Hal ini mengakibatkan sistem pemerintahan dan keluasan wilayah yang telah berhasil dibangun pada masa sebelumnya menjadi tidak berarti lagi karena para penerusnya lebih sibuk untuk saling merebut kekuasaan dari tangan keluarganya sendiri.Lalu masalah ekonomi juga sangat berperan, seperti misalnya kedatangan Inggris di Mughal sangat memepengaruhi kehidupan ekonomi sitana yang apada ujungnya malab bergantung kepada Inggris.
Sistem politik juga sangat mempengaruhi, di Safawi misalnya kebijakan memaksakan madzhab syi’ah membuat secara politik orang-orang sunni tidak senang dan akhirnya justru memberontak melepaskan diri dari kekuasaan Safawi dan bahkan Sunni melalui suku Afgan berhasil menguasai wilayah safawi.Ambisi perluasan wilayah juga mengakibatkan kehancuran turki itu sendiri karena tenyata semangat juang Yenisari tidak lagi sekuat dulu. Demikian juga Ghulam di Safawi tidak memiliki semangat seperti Qizilbash, demikian pula generasi Qizilbash selanjutnya tidak seperti generasi Qizilbash terdahulu.









DAFTAR PUSTAKA



Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam Melacak Akar-Akar Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2004.

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2007.

Mohammad Nurhakim, Sejarah dan Peradabab Islam. Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang. 2004.

0 komentar:

 
Top