BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi
oleh allah swt. Dalam mengenalkan agama islam kepada seluruh umat manusia, Allah
swt mengutus seorang Rosul yang berkewajiban diantaranya adalah mengenalkan Allah
kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini kemudian memperbaikinya supaya
nantinya mereka akan kembali kepada Allah dalam keadaan suci seperti halnya
ketika mereka di lahirkan. Berangkat dari sinilah tidak mungkin tidak bahwa
ketika Rosulullah mengenalkan Tuhannya yaitu Allah swt pastilah melalui sebuah
pendidikan. Dengan pendidikan inilah manusia mampu mencapai derajat yang lebih
tinggi yaitu menjadi manusia yang berilmu atau berpendidikan.
Pendidikan merupakan satu kunci pokok untuk
memperoleh ilmu. Karena memang tidak ada cara lain untuk memperoleh ilmu
kecuali dengan pendidikan. Pendidikan dapat merubah Masyarakat terburuk
menjadi Masyarakat yang terbaik dikarenakan pendidikan memiliki banyak
keutamaan dan kelebihan. Pendidikan mampu membentuk pemahaman Islam yang utuh
dan menyeluruh, pemeliharaan terhadap apa yang telah dipelajarinya, dan
pengembangan atas ilmu yang telah diperolehnya. Hasil dari pendidikan Islam
inilah akan membentuk jiwa manusia menjadi tenang dan akal menjadi cerdas serta
mampu meng-aplikasikannya di tengah-tengah kehidupannya. Demikianlah
betapa penting dan besarnya pedidikan dalam islam.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
LANDASAN PENDIDIKAN ISLAM
A.
PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM
Istilah Pendidikan berasal dari kata dasar
"didik", kemudian diberi awalan "pe" dan
diberi akhiran "an" sehingga mengandung arti "perbuatan".
Istilah pendidikan pada awalnya berasal dari bahasa yunani yaitu "paedagogie"
yang mengandung arti "bimbingan yang diberikan kepada anak".
Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan kata "education"
yang berarti pengembangan atau bimbingan. Sedang dalam bahasa arab istilah ini
diterjemahkan dengan kata "tarbiyah" yang mengandung arti
"pendidikan".
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan
berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak
didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya,
pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang
untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau
mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi (mental). Dengan
demikian pendidikan berarti segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan
anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.
Dalam dunia islam istilah pendidikan mengacu
pada kata "tarbiyah","ta'dib" dan "ta'lim".
diantara ketiga kata tersebut yang paling populer atau yang paling sering
dipraktekan didunia pendidikan islam adalah "at-tarbiyah".
sedang kata ta'dib dan ta'lim jarang sekali terdengar atau dipraktekkan dalam
dunia pendidikan islam. Meskipun demikian dalam persoalan-persoalan tertentu
ketiga kata tersebut memiliki kandungan makna yang sama. Namun secara esensial
setiap kata diantara ketiga kata tersebut memiliki makna yang berbeda-beda baik
secara tekstual maupun kontekstual.
B.
PERBEDAAN SISTEM PENDIDIKAN
ISLAM DENGAN SISTEM PENDIDIKAN NON ISLAM
Apabila dianalisa lebih mendalam, terlihat bahwa
titik perbedaan antara sistem pendidikan islam dengan non islam terletak pada :
1.
Sistem
Ideologi
Islam
memiliki ideologi at-tauhid yang bersumber dari alqur'an dan as-sunah.
sedangkan non islam memiliki berbagai macam ideologi yang bersumberkan dari materialisme,
komunisme, ateisme, sosialisme, kapitalisme, rasionalisme, dan sebagainya.
Dengan begitu terlihat jelas perbedaan kedua sistem tersebut yaitu muatan
ideologinya yang ingin dicapai.
Apabila ide
pokok ideologi islam berupa at-tauhid, maka setiap tindakan sistem pendidikan islam
harus berdasarkan at-tauhid pula. Makna at-tauhid bukan hanya meng-esakan allah
seperti yang dipahami oleh kaum monoteis. Makna at-tauhid dipahami sebagai
“menyakinkan kesatuan penciptaan” (unity
of creation), “kesatuan kemanusiaan” (unity
of menkind), “kesatuan tuntutan hidup” (unity
of purpose of life).
Jadi,
dibidang ideologi, sistem pendidikan islam berbeda dengan pendidikan non islam,
tetapi dibidang teknik-operasional baranag kali keduanya memiliki kesamaan.
2.
Sistem
Nilai
Pendidikan
islam bersumber dari alqur'an dan as-sunah, sedangkan pendidikan non islam
bersumberkan dari nilai yang lain. Formulasi ini relevan dengan kesimpulan
diatas. Ideologi islam bermuatan nilai-nilai dasar alqur'ann dan as-sunah
sebagai sumber asal dan ijtihad sebagai sumber tambahan. Sementara pendidikan
non islam sebenarnya ada juga sumber nilainya, namun sumber nilainya hanya dari
hasil pemikiran, hasil penelitian para ahli dan adat kebiasaan masyarakat.
Nilai-nilai tersebut kemudian dipindahkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
3.
Orientasi
Pendidikan
Pendidikan
Islam berorientasi kepada duniwi dan ukhrowi. Sedangkan pendidikan non islam,
orientasinya duniawi semata. Didalalm islam, antara dunia dan akhirat merupakan
satu kesatuan tujuan. Kehidupan dunia adalah media untuk kehidupan akhirat,
sementara akhirat adalah kelanjutan dari dunia. Bahkan kualitas kehidupan
akhirat merupakan konsekuensi atas kualitas kehidupan dunia. Segala perbuatan
muslim dalam bidang apapun memiliki kaitan dengan akhirat.
Untuk itu, islam mengajarkan kepada umatnya agar
senantiasa menjalin hubungan yang erat dengan Allah SWT dan sesama manusia.
Dalam hubungan ini, Muhammad Saltut melihat bahwa ajaran islam pada
dasarnya dibagi dalam 2 kelompok, yaitu akidah dan syari’ah. Muslim sejati
disisi allah ialah orang yang beriman dan melaksanakan syari’ah. Barang siapa
beriman tanpa bersyari’ah atau sebaliknya bersyri’ah tanpa beriman niscaya
tidak akan berhasil.
Berdasarkan hal tersebut, maka pendidikan islam
berfngsi untuk menghasilkan manusia yang dapat menempuh kehidupan yang indah
didunia dan kehidupan yang indah di akhirat serta terhindar dari siksaan allah.
Perbedaan dengan pendidikan barat yang bertitik tolak dari filsafat pragmatism,
yaitu mengukur kebenaran menurut kepentingan waktu, tempat dan situasi, dan
berakhir pada garis hajat.
C.
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Setiap tindakan dan aktifitas harus berorientasi
pada tujuan atau rencana yang telah ditetapkan. Sebab dengan berorientasi
kepada tujuan maka dapat diketahui bahwa tujuan dapat berfungsi sebagai alat
standart untuk mengakhiri suatu perbuatan yang sedang diusahakan, dan
standart untuk menjadi titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain.
Sehubungan dangan hal tersebut pendidikan islam harus memahami dan menyadari
betul apa sebenarnya yang ingin dicapai dalam proses pendidikan . Berikut
tujuan-tujuan pendidika diantaranya adalah:
1.
Menjadi
Hamba Allah
Tujuan ini sesuai dengan
hakekat dari tujuan kehidupan manusia sebagai makhluq yang bertuhan dan relevan
dengan hakekat dari penciptaan manusia. Dalam hal ini pendidikan
mengharuskan manusia supaya ia benar-benar mampu menghayati
dan memahami “siapakah tuhannya”, sehingga selulruh aktifitas yang bersifat
peribadatan senantiasa ia lakukan dengan penuh penghayatan dan kekhusyu’an
terhadapNYa. Berangkat dari sinilah ia benar-benar mampu menjadi hamba allah
sesuai yang allah harapkan.
2.
Untuk
Memperoleh Kesejahteraan dan Kebahagiaan Hidup di Dunia maupun di Akhirat
Dalam memperoleh kesejahteraan
dan kebahagiaan dunia maupun akhirat tentulah ilmu pengetahuan menjadi faktor
utama yang harus dimiliki.
3. Menumbuhkan dan mengembangkan
ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana firman-Nya:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qà)®?$# ©!$# ¨,ym ¾ÏmÏ?$s)è? wur ¨ûèòqèÿsC wÎ) NçFRr&ur tbqßJÎ=ó¡B ÇÊÉËÈ
Artinya: “Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan
beragama Islam” (Q.S. Ali
Imran: 102).
4. Menumbuhkan sikap dan jiwa yang selalu
beribadah kepada Allah, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur wÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
Artinya “Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku”
(Q.S. Adz-Dzariyat: 56).
5. Membina dan memupuk akhlakul karimah
sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang artinya:
Dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘Anhu
(semoga Allah meridlainya) ia berkata, bahwa Rasulallah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam telah bersabda: “Sesungguhnya aku diutus (oleh Allah) untuk
menyempurnakan akhlak (manusia).”
Tujuan
pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu
untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya,
dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat. Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil ‘alamin,
baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah
yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam. Tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai
melalui pendidikan Islam. Sifatnya lebih praktis, sehingga
konsep pendidikan Islam jadinya tidak sekedar idealisasi ajaran-ajaran Islam
dalam bidang pendidikan. Dengan kerangka tujuan ini dirumuskan harapan-harapan
yang ingin dicapai di dalam tahap-tahap tertentu proses pendidikan, sekaligus
dapat pula dinilai hasil-hasil yang telah dicapai.
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan
umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi
menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan
kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah. Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan
hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup menusia itu
menurut Allah ialah beribadah kepada Allah.
Menurut al
abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi:
1.
Pembinaan akhlak.
2.
Menyiapkan anak didik untuk hidup
dudunia dan akhirat.
3.
Penguasaan ilmu.
4.
Keterampilan bekerja dalam
masyrakat.
BAB III
KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas maka dapat kami simpulkan bahwa, Pendidikan mampu membentuk pemahaman Islam yang utuh dan menyeluruh, pemeliharaan terhadap apa yang telah
dipelajarinya, dan pengembangan atas ilmu yang telah diperolehnya. Hasil dari
pendidikan Islam inilah akan membentuk jiwa manusia menjadi tenang dan akal
menjadi cerdas serta mampu meng-aplikasikannya di tengah-tengah kehidupannya.
Istilah
pendidikan pada awalnya berasal dari bahasa yunani yaitu "paedagogie"
yang mengandung arti "bimbingan yang diberikan kepada anak".
Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa
inggris dengan kata "education" yang berarti pengembangan atau
bimbingan. Sedang dalam bahasa arab istilah ini diterjemahkan dengan kata
"tarbiyah" yang mengandung arti "pendidikan".
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, Kafita Selekta Pendidikan Islam. Bandung: Angkasa. 2003.
0 komentar:
Post a Comment