BAB I
PENDAHULUAN
Sepeninggalan Rosullulah, empat orang penggganti beliau adalah para
pemimpin yang adil dan benar. Mereka menyelamatkan dan mengembangkan
dasar-dasar tradisi dari sang Guru Agung bagi kemajuan islam dan umatnya. Oleh
karena itu, gelar Al-Khulafaur Rasyidin yang mendapat bimbingan dijalan lurus
diberikan kepada mereka. Mereka meneruskan perjuangan Rosullulah mengembangkan
peradaban islam. Bagaimana peradaban islam pada masa setelah wafatnya
rosullulah.
Dari paparan diatas, maka dalam pembuatan makalah ini kami akan
menjelaskan tentang peradaban islam pada tiga kerajaan yang akan kami jelaskan
secara singkat dan rinci.
BAB II
PEMBAHASAN
PERADABAN
ISLAM PADA MASA 3 KERAJAAN
A. KERAJAAN
USMANI DI TURKI
Dinasti ini berasal dari suku
Qoyigh Oghus. Yang mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri
Cina kurang lebih tiga abad. Kemudian mereka pindah ke Turkistan, Persia dan
Iraq. Mereka masuk Islam pada abad ke-9/10 ketika menetap di Asia Tengah. Pada
abad ke-13 M, mereka mendapat serangan dan tekanan dari Mongol, akhirnya mereka
melarikan diri ke Barat dan mencari perlindungan di antara saudara-saudaranya
yaitu orang-orang Turki Seljuk, di dataran tinggi Asia kecil. Dibawah pimpinan
Ertoghrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alaudin II yang sedang
berperang melawan Bizantium. Karena bantuan mereka inilah, Bizantium dapat
dikalahkan. Kepemimpinan dilanjutkan oleh puteranya, Usman. Putera Ertoghrul
inilah yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Usmani (1290-1326 M). Tahun 1300
M, bangsa Mongol kembali menyerang Kerajaan Seljuk, dan dalam pertempuran
tersebut Sultan Alaudin terbunuh.
Usman mengumumkan dirinya sebagai Padisyah al Usman
(raja besar keluarga Usman), wilayah kerajaan dapat diperluasnya. Ia
menyerang daerah perbatasan Byzantium dan menaklukkan Broessa tahun 1317 M,
kemudian pada tahun 1326 M dijadikan sebagai ibu kota kerajaan. Pada
masa pemerintahan Orkhan, kerajaan Turki Usmani ini dapat menaklukkan Azmir,
Thawasyanli, Uskandar, Ankara dan Gallipoli. Selain memantapkan keamanan dalam
negeri, ia melakukan perluasan daerah ke benua Eropa. Merasa cemas terhadap
ekspansi kerajaan ke Eropa, Paus mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar
pasukan sekutu Eropa disiapkan untuk memukul mundur Turki Usmani, namun Sultan
Bayazid I (1389-1403 M), dapat menghancurkan pasukan sekutu Eropa. Ekspansi
Bayazid I sempat berhenti karena adanya tekanan dan serangan dari pasukan Timur
Lenk ke Asia kecil.
B. KEMAJUAN
PERADABAN ISLAM PADA MASA KERAJAAN USMANI
Akibat kegigihan dan ketangguhan yang dimiliki oleh
para pemimpin dalam mempertahankan Turki Usmani membawa dampak yang baik
sehingga kemajuan-kemajuan dalam perkembangan wilayah Turki Usmani dapat di
raihnya dengan cepat. Kemajuan dan perkembangan ekspansi kerajaan usmani yang
demikian luas dan berlangsung dengan cepat, itu diikuti pula oleh kemajuan
dalam bidang kemajuan lain. Diantaranya:
- Bidang kemiliteran dan pemerintahan.
Perang dengan Bizantium merupakan awal didirikannya
pusat pendidikan dan militer ,terbentuklah kesatuan militer yang disebut dengan
Jenissari atau Inkisyariah. Selain itu kerajaan Usmani membuat
struktur pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan Sultan yang dibantu
oleh Perdana Menteri yang membawahi Gubernur.
- Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya
Kebudayaan turki usmani merupakan perpaduan
bermacam-macam kebudayaan diantaranya yaitu: Dari kebudayaan Persia mereka
banyak mengambil ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana raja-raja.
Dari kebudayaan Byzantium mereka mengambil ajaran tentang organisasi
pemerintahan dan kemiliteran. Sedangkan ajaran tentang prinsip ekonomi, sosial,
kemasyarakatan, keilmuan mereka terima dari bangsa Arab.
- Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat turki mempunyai peranan
besar dalam lapangan sosial dan politik masyarakat digolongkan berdasarkan
agama, dan kerajaan sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama
menjadi hukum yang berlaku.
C. KERAJAAN
SAFAWI DI PERSIA
Nama Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang
berdiri di Ardabil,yaitu tarekat Safawiah sesuai dengan nama pendirinya Safi
Al-Din, salah satu keturunan Imam Syi'ah yang keenam "Musa al-Kazim".
Nama ini terus di pertahankan sampai tarekat ini memjadi suatu gerakan politik
dan menjadi sebuah kerajaan yang disebut kerajaan Safawi.
Kerajaan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan
dijadikan sebagai madzhab negara. Pada awalnya tarekat ini bertujuan memerangi
orang-orang yang ingkar dan pada akhirnya memerangi orang-orang ahli bid'ah.
Tarekat ini menjadi semakin penting setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari
pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang
besar pengaruhnya di Persia, Syiria dan Anatolia. Dalam
perkembangannya Bangsa Safawi (tarekat Safawiyah) sangat fanatik terhadap
ajaran-ajararanya. Karena itu, lama
kelamaan murid tarekat safawiah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik
dalam kepercayaan dan menentang orang yang bermadzhab selain syi’ah. Berikut
urutan penguasa kerajaan Safawi :
1. Isma'il I
(1501-1524 M)
2. Tahmasp I
(1524-1576 M)
3. Isma'il
II (1576-1577 M)
4. Muhammad
Khudabanda (1577-1587 M)
5. Abbas I
(1587-1628 M)
6. Safi
Mirza (1628-1642 M)
7. Abbas II
(1642-1667 M)
8. Sulaiman
(1667-1694 M)
9. Husein I
(1694-1722 M)
11. Abbas
III (1732-1736 M)
Puncak kejayaan masa kerajaan Persia: Kondisi kerajaan Safawi yang memprihatinkan
dapat diatasi setelah raja Safawi kelima, Abbas I naik tahta (1588-1628 M).
Langkah-langkah yang ditempuh oleh Abbas I dalam rangka memulihkan kerajaan
Safawi adalah:
1.
Berusaha menghilangkan dominasi
pasukan Qizilbash dengan cara membentuk pasukan baru yang berasal dari
budak-budak dan tawanan perang bangsa Georgia, Armenia dan Sircassia.
2.
Mengadakan perjanjian damai dengan
Turki Usmani dengan jalan menyerahkan wilayah Azerbaijan, Georgia, dan disamping
itu Abbas berjanji tidak akan menghina tiga Khalifah pertama dalam Islam (Abu
Bakar, Umar, dan Usman)dalam khutbah-khutbah Jum'at.
D. KEMAJUAN
PERADABAN ISLAM MASA KERAJAAN SAFAWI
- Bidang Ekonomi
Stabilitas politik kerajaan Safawi masa Abbas memacu
perkembangan ekonomi safawi, terutama setelah kepulangan Hurmuz dan pelabuhan
Gumrun yang diubah menjadi Bandar Abbas. Dengan demikian Safawiyah menguasai
jalur perdagangan antara Barat dan Timur. Di samping sektor perdagangan,
Safawiyah juga mengalami kemajuan bidang pertanian, terutama hasil pertanian
dari daerah Bulan Sabit yang sangat subur (Fertille Crescent).
- Bidang Ilmu Pengatahuan
Persia di kenal sebagai bangsa yang telah berperadaban
tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan, sehingga tradisi keilmuan
terus berlanjut.
- Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Kemajuan ini ditandai dengan berdirinya sejumlah
bangunan megah yang memperindah Isfahan sebagai ibu kota kerajaan ini.
E. KERAJAAN
MUGHOL DI INDIA
Kerajaan Mughol berdiri seperempat abad sesudah berdirinya
kerajaan safawi. Awal kekuasaan Islam di India terjadi pada masa khalifah
Al-walid dari Dinasti Bani Umayah, di bawah pimpinan Muhammad Ibnu Qosim. Kerajaan
Mughol di India dengan Delhi sebagai ibu kota kerajaan, di dirikan oleh
Zahirrudin Babur ( 1482-1530 M ) salah satu dari cucu Timur lenk. Ayahnya
bennama Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babaur mewarisi daerah Ferghana dari
orang tuanya pada Usia 11 tahun. Karena dari kecil di didik sebagai seorang
panglima, ia bertekad dan berambisi akan menaklukan kota terpenting di Asia
Tengah yaitu Samarkand. Pada mulanya Babur mengalami kekalahan, tetapi karena
mendapat bantuan dari Raja Safawi, Ismail I, akhirnya berhasil menaklukan
Samarkand (1494 M). Tahun 1504 M, ia menduduki Kabul (Afganistan). Babur menguasai
Punjab (1525 M), kemudian menguasai Delhi setelah bertempur di Panipat sebagai
pemenang. Dengan demikian, Babur dapat menegakkan pemerintahannya di sana, maka
berdirilah kerajaan Mughol di India.
Pada tahun 1530 M, Babur meninggal Dunia dalam Usia 48
tahun setelah memerintah Mughol selama 30 tahun dengan mewarisi
kejayaan-kejayaan yang cemerlang. Pemerintahan selanjutnya di pegang oleh
anaknya Humayyun. Sepanjang masa pemerintahan Humayyun selama 9 tahun (
1530-1539 M ) Negara tidak pernah Aman. Pada tahun 1540 M terjadi pertempuran
dengan Sher Khan di Kanauj. Dalam pertempuran ini Humayyun mengalami kekalahan.
Ia pun kembali menduduki kerajaan Mughol pada tahun 1555 M.
Pada tahun 1556 M terjadilah peperangan yang dahsyat,
di sebut Panipat II yang di menangkan Akbar (putra sekaligus pengganti
Humayun). Akbar mulai menyusun strategi dalam pemerintahannya itu, ia berusaha
membangkitkan perekonomian Negara dan pertahanan Negara, sebagai wujud untuk
menghalangi pemberontakan-pemberontakan yang akan terjadi kembali. Akbar juga
menerapkan sistem politik Sulakkhul (toleransi universal). Dengan
politik ini, semua rakyat India di pandang sama.
F. KEMAJUAN
PERADABAN ISLAM MASA KERAJAAN MUGHOL
Dengan sistem yang di terapkan Akbar, akhirnya membawa
kemajuan. Dalam bidang ekonomi, Akbar memfokuskan pada masalah pertanian
sehingga terjadilah kemajuan yang luar biasa pada bidang ekonomi khususnya
pertanian, pertambangan dan perdagangan. Di samping untuk kebutuhan dalam
Negri, hasil pertanian itu di Ekspor ke Eropa, Afrika, Arabia, dan Asia
tenggara. Berkembangnya bidang Ekonomi, memancing Akbar untuk mengembangkan
bidang lain seperti halnya bidang seni dan budaya yang pada akhirnya juga
berkembang pesat. Bidang seni lebih di fokuskan pada karya seni Arsitektur,
sehingga dapat di nikmatin hingga masa kini seperti Istana Fatpursikri, villa,
Masjid berlapiskan Mutiara, Taj mahal, Majid raya Delhi dan Istana Indah di
Lahore.
G. FAKTOR-FAKTOR
PENDUKUNG KEMAJUAN PERADABAN PADA MASA TIGA KERAJAAN BESAR
- Faktor-faktor pendukung kemajuan kerajaan Usmani:
Faktor pendukung kemajuan peradaban kerajaan Usmani
antara lain karena keunggulan politik para pemimpinnya, keberanian,
keterampilan dan ketangguhan serta kekuatan militer yang sanggup bertempur
kapan dan dimana saja. Akibat kegigihan para pemimpin dalam mempertahankan
Turki itulah yang akhirnya membawa dampak yang baik sehingga kemajuan-kemajuan
dalam perkembangan Turki dapat diraih dengan cepat.
- Faktor-faktor pendukung kemajuan kerajaan Safawi:
Faktor pendukung kemajuan peradaban kerajaan Safawi
antara lain karena beberapa langkah yang ditempuh oleh Abbas I yang merupakan
pelopor puncak kejayaan pada masa itu setelah safawi mengalami saat-saat yang
memprihatinkan. Langkah-langkah itu antara lain usaha Abbas I untuk
menghilangkan dominasi pasukan Qizilbash dan mengadakan perjanjian damai dengan
Turki sehingga ia berhasil mengatasi berbagai gejolak dalam negeri yang
mengganggu stabilitas Negara sampai akhirnya kajayaan dapat diraih pada masa
itu.
- Faktor-faktor pendukung kemajuan kerajaan Mughol:
Faktor pendukung kemajuan peradaban kerajaan Mughal
antara lain karena penerapan politik sulakhul (toleransi universal) yang
diterapkan oleh Akbar,dimana tidak ada perbedaan antara rakyat India dan semua
dipandang sama.
H. FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN PADA MASA TIGA KERAJAAN BESAR
Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan
kehancuran kerajaan Safawi adalah:
- Konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.
Bagi
Kerajaan Usmani, berdirinya Kerajaan Usmani, berdirinya Kerajaan Safawi yang
beraliran Syi’ah merupakan ancaman langsung terhadap wilayah kekuasaannya.
- Dekadensi Moral yang melanda sebagian para pemimpin kerajaan Safawi.
Pemimpin
kerajaan Safawi yang bernama Sulaiman dan Husein pecandu berat narkotik, juga
menyenangi kehidupan malam sehingga selama tujuh tahun tanpa sekalipun
menyempatkan diri menangani pemerintahan.
- Adanya pasukan Ghulam
Pasukan
Ghulam (budak-budak) yang dibentuk oleh Abbas 1 tidak memiliki semangat perang
yang tinggi seperti Qizilbash.
- Terjadinya konflik Intern
Seringnya
terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalangan keluarga
istana.
Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan
kehancuran Kerajaan Usmani, diantaranya adalah:
- Wilayah kekuasaan yang sangat luas
Administrasi
pemerintahan bagi suatu Negara yang amat luas wilayahnya sangat rumit dan
kompleks, sementara administrasi pemerintahan kerajaan Usmani tidak beres.
- Heterogenitas Penduduk
Sebagai
kerajaan besar, Turki Usmani menguasai wilayah yang sangat luas, wilayah yang
luas itu didiami oleh oleh penduduk yang beragam dan untuk mengatur penduduk
yang beragam dan tersebar di wilayah yang luas itu, diperlukan suatu organisasi
pemerintahan yang teratur. Tanpa didukung oleh administrasi yang baik, Kerajaan
Usmani hanya akan menanggung beban berat akibat Heterogenitas tersebut.
- Kelemahan Para Penguasa
Pemeritahan
menjadi kacau sepeninggal Sulaiman Al-Qanuni, serta ketika diperintah oleh
sultan-sultan yang lemah yang pada akhirnya kekacauan tersebut tidak pernah
dapat diatasi secara sempurna, bahkan semakin lama menjadi semakin parah.
4.
Budaya Pungli
Budaya
pungli merupakan perbuatan yang sudah umum dalam Kerajaan Usmani, yaitu setiap
jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus “dibayar” dengan sogokan kepada
orang yang berhak memberikan jabatan tersebut.
- Pemberontakan tentara Jenissari
Pemberontakan
tentara Jenissari terjadi sebanayk empat kali, yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M,
1727 M, dan 1826 M.
- Merosotnya Ekonomi
Akibat
perang yang tak pernah berhenti, perekonomian Negara merosot, sementara belanja
Negara sangat besar termasuk untuk biaya perang.
- Terjadinya stagnasi dalam lapangan Ilmu dan teknologi
Kerajaan
Usmani kurang berhasil dalam pengembangan ilmu dan teknologi, karena hanya
mengutamakan pengembangan kekuatan militer. Kemajuan militer yang tidak
diimbangi oleh kemajuan ilmu dan teknologi mengakibatkan kerajaan ini tidak
sanggup menghadapi persenjataan musuh dari Eropa yang lebih maju.
BAB III
KESIMPULAN
Dinasti Usman berasal suku bangsa
pengembara Qoyigh Oghuz yang mendiami daerah mongol dan daerah utara negeri
cina kurang lebih tiga abad. Pada tahun
1300 M, Kerajaan Usmani dinyatakan berdiri . penguasan pertama adalah Usman,
Dinasti Usman berkuasa kurang lebih selama tujuh abad dengan sekitar 36 sultan
selama kekuasaanya.
Pasukan Janissary bentukan Orkhan yang terkenal tangguh
merupakan pasukan pertama yang berhasil menaklukan beberapa wilayah sehingga
daerah kekuaaan Umani emakin luas. Peradaban yang dihasilkan meliputi bidang
militer, pemerintahan, ilmu pengetahuan dan budaya. Kemunduran usman dimulai
ketika wafatnya sultan Sulaiman al-Qoruni tahun 1566 M.
DAFTAR PUSTAKA
Hassan
Ibrahim Hassan, Sejarah dan Kebudayaan
Islam, (Yogyakarta Kota Kembang, 1989).
0 komentar:
Post a Comment