BAB I
PENDAHULUAN
Islam
adalah ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan
agama-agama yang telah ada sebelumnya. Islam dikenal dengan rahmatal lil alamin nya, dimana Allah
Tuhan pencipta alam semesta hanya mengakui Islam sebagai satu-satu nya agama
yang mendapat rahmat dan karunia dari Allah SWT. Islam
pada zaman Nabi dahulu berkembang secara perlahan-lahan, tidak semua bangsa
Arab langsung menerima kedatangan Islam dengan suka cita. Hal ini terjadi
karena sebagian besar masyarakat Arab adalah kaum kafir Qurasy dimana
keseharian mereka beribadah menyembah berhala. Islam masuk dengan cara damai
dan tidak membutuhkan banyak syarat seperti agama lainnya tapi hal ini malah
menjadikan bumerang bagi Islam itu sendiri. Karena ketika Nabi Muhammad
berdakwah hanya sebagian bangsa Arab yang tergerak hatinya untuk memeluk dan
meyakini Islam sebagai agamanya.
Islam
adalah agama yang suci dan murni karena bagi pemeluk agama Islam mereka
memiliki sebuah kitab suci Al-Qur’an yang merupakan kitab penyempurna dari
kitab sebelumnya. Di dalam Al-Qur’an itu sendiri terdapat berbagai ilmu
pengetahuan yang bisa dimanfaatkan oleh umat Islam untuk dipelajari dan diambil
manfaatnya untuk kehidupan mereka sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
PERIODE PERKEMBANGAN ISLAM MODERN
A.
SEKILAS TENTANG DUNIA ISLAM PADA MASA MODERN
Benturan-benturan antara Islam dengan kekuatan
Eropa menyadarkan umat Islam bahwa jauh tertinggal dengan Eropa dan yang
merasakan pertama persoalan ini adalah kerajaan Turki Usmani yang langsung
menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran tersebut membuat
penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk belajar dari Eropa.
Guna
pemulihan kembali kekuatan Islam, maka mengadakan suatu gerakan pembaharuan
dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide
pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari barat. Gerakan pembaharuan tersebut
antara lain:
1. Gerakan Wahhabiyah yang diprakarsai oleh Muhammad
ibn Abdul Wahhab (1703-1787 M) di Arabia, Syah Waliyullah (1703-1762) M di
India dan Gerakan Sanusiyyah di Afrika Utara yang dikomandoi oleh Said Muhammad
Sanusi dari Al Jazair
- Gerakan penerjemahan karya-karya Barat kedalam bahasa Islam dan pengiriman para pelajar muslim untuk belajar ke Eropa dan Inggris
Dalam gerakan pembaharuan sangat lekat dengan
politik. Ide politik yang pertama muncul yaitu Pan Islamisme atau persatuan
Islam sedunia yang digencarkan oleh gerakan Wahhabiyah dan Sanusiyah, setelah
itu diteruskan dengan lebih gencar oleh tokoh pemikir Islam yang bernama
Jamaluddin Al Afghani (1839-1897).
Menurut Jamaluddin, untuk pertahanan Islam,
harus meninggalkan perselisihan-perselisihan dan berjuang dibawah panji bersama
dan juga berusaha membangkitkan semangat lokal dan nasional negeri-negeri
islam. Dengan ide yang demikian, ia dikenal atau mendapat julukan bapak
nasionalisme dalam Islam. Gagasan atau ide
Pan Islamisme yang digelorakan oleh jamaluddin disambut oleh Raja Turki Usmani
yang bernama Abd. Hamid II (1876-1909) dan juga mendapat sambutan yang baik di
negeri-negeri Islam. Akan tetapi setelah Turki Usmani kalah dalam perang dunia
pertama dan kekhalifahan dihapuskan oleh Musthofa Kemal seorang tokoh yang
mendukung gagasan nasionalisme, rasa kesetiaan kepada Negara kebangsaan.
Di Wilayah Mesir, Syiria, Libanon, Palestina,
Hijaz, irak, Afrika Utara, Bahrein dan Kuwait, nasionalismenya bangkit dan
nasionalisme tersebut terbentuk atas dasar kesamaan bahasa. Dalam penyatuan
Negara arab dibentuk suatu liga yang bernama Liga Arab yang didirikan pada
tanggal 12 Maret 1945.
Di India dibentuk gerakan nasionallisme yang
diwakili oleh Partai Kongres Nasional India dan juga dibentuk komunalisme yang
digagas oleh Komunalisme Islam yang disuarakan oleh Liga Muslimin yang
merupakan saingan bagi Partai Kongres nasional. Di India terdapat pembaharu
yang bernama Sayyid Ahmad Khan (1817-1898), Iqbal (1876-1938) dan Muhammad Ali
Jinnah (1876-1948).
Di Indonesia, terdapat pembaharu atau partai
politik besar yang menentang penjajahan diantaranya:
1.
Sarekat
Islam (SI) dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto berdiri pada tahun 1912 dan
merupakan kelanjutan dari Sarikat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi
tahun 1911.
2.
Partai
Nasional Indonesia (PNI) didirikan oleh Sukarno (1927)
3.
Pendidikan
nasional Indonesia (PNI-baru) didirikan oleh Muhammad Hatta pada tahun (1931)
4.
Persatuan
Muslimin Indonesia (Permi) menjadi partai politik tahun 1932 yang dipelopori
oleh Mukhtar Luthfi.
Munculnya gagasan nasionalisme yang diiringi
oleh berdirinya partai-partai politik tersebut merupakan asset utama umat Islam
dalam perjuangan untuk mewujudkan Negara merdeka yang bebas dari pengaruh
politik barat. Sebagai gambaran dengan nasionalisme dan perjuangan dari
partai-partai politik yang penduduknya mayoritas muslim adalah Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang mayoritas muslim yang pertama kali berhasil
memproklamirkan kemerdekaannya yaitu tanggal 17 Agustus 1945. Negara kedua yang
terbebas dari penjajahan yaitu Pakistan. Merdeka pada tanggal 15 agustus 1947
dengan presiden pertamanya Ali Jinnah.
Di wilayah timur tengah, Mesir resmi merdeka
pada tahun 1992 dan benar-benar merdeka pada tanggal 23 Juli 1952 dengan
pimpinan pemerintahan yang bernama Jamal Abd Naser. Irak merdeka tahun 1932,
tetapi rakyatnya merasa merdeka baru tahun 1958 dan Negara lain seperti
Jordania, Syiria dan Libanon merdeka pada tahun 1946. Di Afrika, Lybia merdeka pada tahun 1962,
Sudan, Maroko merdeka tahun 1956 M, Aljazair tahun 1962. Negara lain yang
merdekanya hamper bersamaan seperti Negara Yaman Utara, Yaman selatan, dan
Emirat Arab.
Di Asia Tenggara, Malaysia, Singapura merdeka
tahun 1957 dan Brunai Darussalam merdeka pada tahun 1984. Selain itu, Negara
Islam yang dahulunya bersatu dalam Uni Soviet seperti Turkmenia, Uzbekistan,
Kirghistan, Khazakhtan Tajikistan dan Azerbaijan dan Bosnia baru merdeka pada
tahun 1992.
B.
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN
Menjelang
pada awal-awal masa pembaharuan yaitu sebelum dan sesudah tahun 1800 M, umat
Islam di berbagai negara telah banyak menyimpang dari ajaran islam yang
bersumber kepada Al- Qur’an dan Hadits. Penyimpangan itu terdapat dalam hal:
1. Ajaran Islam tentang ketauhidan telah
bercampur dengan kemusyrikan. Hal ini ditandai dengan banyaknya umat Islam yang
menyembah selain kepada Allah SWT juga memuja kepada makanan atau tempat yang
dianggap keramat dan bahkan meminta tolong dalam urusan gaib kepada dukun yang
dianggap sakti.
2. Adanya kelompok umat Islam yang hidup di dunia
ini hanya mementingkan urusan dunia saja tanpa mengindahkan kepentingan
akhiratnya. Mereka beranggapan bahwa apa yang mereka dapatkan di dunia ini
dapat mengekekalkan kehidupan mereka. Selain daripada itu, banyak umat Islam
yang menganut faham fatalisme yaitu paham yang mengaharuskan berserah diri kepada
nasib dan tidak perlu berikhtiar karena hidup manusia dikuasai dan ditentukan
oleh nasib.
Karena adanya penyimpangan-penyimpangan
tersebut pada ajaran Islam mendorong lahirnya tokoh pembaharu yang berusaha
menyadarkan umat Islam agar kembali kepada ajaran yang benar yang bersumber
kepada Al-Qur’an dan Hadits. Tokoh pembaharu itu adalah:
1. Muhammad bin Abdul Wahab yaitu ulama besar
yang produktif yang lahir di Nejed Arab Saudi Salah satu kitabnya yaitu Kitab
Tauhid, sebuah kitab yang berisi tentang mengesakan Allah SWT dengan membasmi
praktek-praktek tahayul, bid’ah khurafat yang ada pada umat islam dan mengajak
untuk kembali ke ajaran tauhid yang sebenarnya. Gerakan pembaharuan Abdul Wahab
tersebut dikenal dengan Gerakan Wahabiyah.
2. Rif’ah Badawi Rafi’ At Tahtawi yang lahir di
Tahta merupakan pembaharu Islam yang pemikirannya yaitu menyerukan kepada umat
Islam agar menyeimbangkan antara dunia dan akhirat.
3. Jamaluddin Al afgani yang lahir di Asadabad
dengan pemikiran pembaharuannya adalah supaya umat Islam kembali pada ajaran
agama Islam yang murni , kepemimpinan otokrasi supaya diubah menjadi demokrasi,
untuk mewujudkan kemajuan masyarakat Islam yang dinamis agar kaum wanita
bekerja sama dengan kaum pria dan Gerakan Pan Islamisme yaitu penyatuan seluruh
umat Islam.
4. Muhammad Abduh yaitu pembaharu Islam di Mesir
penerus dari gerakan Wahabi dan Pan Islamisme Beliau bersama muridnya yang
bernama Muhammad Rasyid Rida menerbitkan jurnal “Al Urwatu Wustsqa” Selain itu
Muhammad Abdul juga menyusun kitab yang berjudul “ Ar Risalah at Tauhid”.
5. Sayid Qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan
pembaharuan yang menyelaraskan antara urusan akhirat dengan urusan duniawi dan
bersama Yusuf Qardhawi menekankan perbedaan antara modernisasi dengan
pembaratan.
6. Sir Sayid Akhmad Khan lahir di Delhi India
adalah pembaharu yang produktif dengan berbagai karya diantaranaya Tarikhi
Sarkhasi Bignaur berisi catatan kronologi pemeberontakan di Bignaur, Asbab
Baghawat Hind, The Causes of the Indian Revolt (sebab-sebab revolusi India,
Risalat Khair Khawahan Musulman risalah tentang orang-orang yang setia, dan
Akhkam Ta’aam Ahl al Kitab hukum memakan makanan ahli kitab. Selain itu Beliau
juga mendirikan Sekolah Inggris di Mudarabad, sekolah Muslim University of
Aligarth, membentuk Muhammedan Educational Conference dan mendirikan The
Scientific Society lembaga penerjemah IPTEK ke bahasa Urdu serta menerbitkan
majalah bulanan Tahzib al Akhlaq dan lain-lainnya.
7. Muhammad Iqbal yaitu seorang muslim India
dengan karyanya The Reconstruction of Religius Though in Islam (pembangunan
kembali pemikiran keagamaan dalam islam).
C.
PERKEMBANGAN
AJARAN ISLAM, ILMU PENGETAHUAN, DAN KEBUDAYAAN
1. Pada bidang Akidah
Salah satu pelopor pembaruan dalam dunia Islam
Arab adalah suatu aliran yang bernama Wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad
ke-19. Pelopornya adalah Muhammad Abdul Wahab (1703-1787 M) yang berasal dari
Nejed, Saudi Arabia. Pemikiran yang dikemukakan oelh Muhammada Abdul Wahab
adalah upaya memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi terhadap
paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu. Paham tauhid mereka
telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke-13 tersebar
luas di dunia Islam. Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar
dalam Islam. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab
memusatkan perhatiannya pada persoalan ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran
sebagai berikut:
1. Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan
orang yang menyembah selain dari Nya telah dinyatakan sebagai musyrik
2. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut
paham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada
Allah, melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang
berperilaku demikian juga dinyatakan sebagai musyrik
3. Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat
sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan sebagai syirik
4. Meminta syafaat selain kepada Allah juga
perbuatan syrik
5. Bernazar kepada selain Allah juga merupakan
sirik
6. Memperoleh pengetahuan selain dari Al Qur’an,
hadis, dan qiyas merupakan kekufuran
7. Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah
merupakan kekufuran.
8. Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau
interpretasi bebas juga termasuk kekufuran.
2. Pada bidang Ilmu
Pengetahuan
Islam merupakan agama yang sangat mendukung
kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Islam menghendaki manusia
menjalankan kehidupan yang didasarkanpada rasioanlitas atau akal dan iman. Ajaran Islam tersebut mendapat respon yang
positif dari para pemikir Islam sejak zaman klasik (650-1250 M), zaman
pertengahan (1250-1800 M) hingga periode modern (1800 m dan seterusnya). Masa
pembaruan merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan barat
menyadarkan umat Islam bahwa di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih
tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam.
a. Praperiode modern
(1250-1800 M)
Pada
abad ke-17, mulai terjadi kemunduran khusunya ditandai oleh kekalahan-kekalahan
yang dialami melalui peperangan melawan negara-negara Eropa. Peristiwa tersebut
diawali dengan terpukul mundurnya tentara usmani ketika dikirm untuk menguasai
wina pada tahun 1683. kerajaan usmani menyerahkan Hungaria kepada Austria,
daerah Podolia kepada Polandia, dan Azov kepada Rusia dengan perjanjian
Carlowiz yang ditandatangani tahun 1699.
Kekalahan
yang menyakitkan ini mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka kerajaan usmani
mengadakan berbagai penelitian untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka
dan rahasia keunggulan lawan. Mereka mulai memperhatikan kemajuan Eropa,
terutama Prancis sebagai negara yang terkemuka pada waktu itu. Negara Eropa
mulai mempunyai arti yang penting bagi cendikiawan atau pemuka-pemuka usmani.
Orang-orang Eropa yang selama ini dipandang sebagai kafir dan rendah mulai
dihargai. Bahkan, duta-dutapun dikirim ke Eropa untuk mempelajari kemajuan
berbagai disiplin ilmu serta suasana dari dekat.
Pada
tahun 1720, Celebi Mehmed diangkat subagai duta di Paris dengan tugas khusu
mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan, dan institusi-institusi
lainnya serta memberi laporan tentang kemajuan tekhnik, organisasi angkatan
perang modern, rumah sakit, observatorium, peraturan, karantina, kebun
binatang, adat istiadat dan lain sebagainya seperti ia lihat di Perancis.
b. Pembaruan pada
periode modern (1800 M – dan seterusnya)
Kaum muslim memiliki banyak sekali tokoh –
tokoh pembaruan yang pokok – pokok pemikirannya maupun jasa-jasanya di berbagai
bidang telah memberikan sumbangsih bagi uamt Islam di dunia. Beberapa tokoh
yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau pemikiran Islam tersebut antara
lain sebagai berikut:
1. Jamaludin Al Afgani (Iran 1838 – Turki 1897)
2. Muhammad Abduh (mesir 1849-1905) dan Muhammad
Rasyd Rida (Suriah 1865-1935)
3. Toha Husein (Mesir Selatan 1889-1973)
4. Sayid Qutub (Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al
Qardawi.
5. Sir Sayid Ahmad Khan (india 1817-1898)
6. Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938).
D.
PENGARUH
PERKEMBANGAN DUNIA ISLAM TERHADAP UMAT ISLAM DI INDONESIA
Pembaruan
di Negara-Negara Timur Tengah tidak hanya tersebar di lingkungan mereka
sendiri, namun juga meluas hingga ke Indonesia. Pengaruh-pengaruh dari
pembaruan tersebut antara lain sebagai berikut.
1.
Gema
pembaruan yang dilakukan oleh Jamaludin Al Afgani an syekh Muhammadn Abdul
Wahhab sampai juga ke Indonesia, terutama terhadap tokoh-tokoh seperti Haji
Muhammad Miskin (Kabupaten Agam, Sumatera Barat), Haji Abdur Rahman (Kabupaten
Lima Puluh Kota, Sumatera Barat), dan Haji Salman Faris (Kabupaten Tanah Datar,
Sumatera Barat). Mereka dikenal dengan nama Haji Miskin, Haji Pioabang dan Haji
sumaniik. Sepulang dari tanah suci, mereka terilhami oleh paham syekh Muhammad
Abdul Wahhab. Mereka pulang dari tanah suci pada tahun 1803 M dan sebagai
pengaruh pemikiran para pembaru timur tengah tersebut adalah timbulnya gerakan
paderi. Gerakan tersebut ingin membersihkan ajaran Islam yang telah
bercampur-baur dengan perbuatan-perbuatan yang bukan Islam. Hal ini menimbulkan
pertentangan antara golongan adat dan golongan Paderi.
2.
Pada
tahun 1903 M murid-murid dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawy, seorang ulama
besar bangsa Indonesia di makkah yang mendapat kedudukan mulia di kalangan
masyarakat dan pemerintahan Arab, kembali dari tanah suci. Murid-murid dari
syekh ahmad inilah yang menjadi pelopor gerakan pembaruan di minangkabau dan
akhirnya berkembang ke seluruh Indonesia. Mereka antara lain sebagai berikut :
Syekh Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka), Syekh Daud Rasyidi, Syekh
Jamil Jambik dan Kyai Haji Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).
3.
Munculnya
berbagai organisasi dan kelembagaan Islam modern di Indonesia pada awal abad
ke-20, baik yang bersifat keagamaan, politik maupun ekonomi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada mulanya
bersifat keagamaan, tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu
kemudian menjelma menjadi kegiatan politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia
dan hal tersebut dirasakan mendapat pengaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir
para pembaru Islam, baik di tingkat nasional maupun internasional.
H. HIKMAH MEMPELAJARI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM
PADA ABAD MODERN
Hikmah
mempelajari sejarah perkembangan Islam pada abad modern dapat disikapi dengan
sejarah tersebut dapat memberikan ide dan kreatifitas tinggi untuk mengadakan
perubahan-perubahan supaya lebih maju dengan cara yang efektif dan efisien,
Problema-problema masa lalu dapat menjadi pelajaran dalam bidang yang sama pada
masa yang selanjutnya, Pembaharuan dapat dilakukan dalam berbagai bidang baik
ekonomi, pendidikan ,politik dan lain sebagainya.
BAB III
KESIMPULAN
Pada
masa pembaharuan modern Islam ini banyak muncul tokoh-tokoh yang memberikan
kontribusi dalam bidang pengetahuan Islam. Meskipun ada sebagian pihak yang
memanfaatkannya dengan menyebar agama baru sehingga banyak orang yang imannya
lemah berpaling dan meninggalkan Islam. Banyaknya oknum yang mengaku beragama
Islam memanfaatkan status dengan memecah belah persatuan Islam dengan melakukan
hal yang dilarang oleh agama seperti kasus pemboman yang membunuh banyak orang
ketika sedang melakukan ibadah shalat jumat di mesjid. Hal ini sebenarnya untuk
menghancurkan persatuan umat Islam karena beberapa orang beranggapan bahwa
pelakunya adalah oknum dari agama lain.
Seharusnya
ketika telah diadakannya pembaharuan dalam islam ini kita sebagai umat Islam
seharusnya bisa mengambil manfaat dari perkembangan tersebut karena pada
dasarnya setiap pembaharuan tersebut diadakan untuk mengubah kebiasaan dan
perilaku buruk dari manusia itu sendiri. Kita sebagai generasi muda Islam
penerus bangsa sebaiknya dapat menjadikan perkembangan pembaharuan Islam modern
ini sebagai suatu acuan untuk mengisi hari-hari dalam kehidupan ini dengan
lebih baik. Dan untuk memotivasi diri sendiri agar tidak terjebak dengan
sesuatu yang menyesatkan karena sekarang ini kita berada di era globalisasi
yang penuh dengan kemajuan di berbagai bidang.
DAFTAR PUSTAKA
Periode
Perkembangan Agama Islam Pada Masa Modern Dikutip Melalui Situs http://hbis.wordpress.com/2008/12/16/perkembangan-islam-pada-masa-modern/
pada tanggal 01 Juni 2013 pukul: 13.00 wib.
Sejarah
Perkembangan Islam Pada Masa Modern dikutip Melalui Situs http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/09/perkembangan-islam-masa-modern-284074.html
pada tanggal 01 Juni 2013 pukul: 14.00 wib.
Zuhairi, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2001).
0 komentar:
Post a Comment